Iklan
Iklan

Sudah 1.464 Nakes Gugur Jelang Covid-19 di Indonesia Injak Usia 1,5 Tahun

- Advertisement -
Covid-19 memasuki tahun keduanya menjadi pandemi di Indonesia. Hingga saat ini, berbagai upaya demi menghentikan laju penularan virus tersebut masih dilakukan. Salah satu profesi yang paling rentan diserang adalah Tenaga Kesehatan (Nakes), karena mau tak mau harus berada di garda terdepan untuk perang menghadapi virus yang meresahkan ini.

Berdasarkan data yang dirilis Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sejak mula virus ini diketahui muncul di tengah-tengah masyarakat sejak Maret 2020 hingga 17 Juli 2021 ini, 545 Dokter dinyatakan gugur akibat terserang Covid-19. Angka ini jadi sangat memprihatinkan akibat lonjakan yang begitu signifikan di bulan Juli ini.

Dari 54 yang dinyatakan meregang nyawa akibat Covid-19 pada Juni 2021, kini naik di angka 114 Dokter yang terkonfirmasi meninggal dunia karena mengidap virus corona. Jumlah tersebut sangat mencengangkan jika dibandingkan dengan 1,5 tahun terakhir.

nakes
Dr. Mahesa Paranadipa

Dilansir dari Vice Indonesia, Ketua Pelaksana Harian Mitigasi Pengurus Besar IDI Dr. Mahesa Paranadipa merincikan, 110 dokter yang gugur di Jawa Timur, 83 di DKI Jakarta, 81 di Jawa Tengah, 76 di Jawa Barat, dan 38 di Sumatera Utara.

Menurut Mahesa, kondisi yang menimpa teman-teman sejawatnya ini disebabkan oleh bebean perkerjaan yang terlalu berat.

“Overload beban kerja yang terus-menerus dan dalam waktu lama bisa menyebabkan sindrom burnout, kondisi kelelahan yang dapat menurunkan imunitas teman-teman sejawat dokter dan tenaga kesehatan lainnya,” tutur Mahesa.

Tentu saja kejadian serupa tak hanya ditanggung oleh teman-teman profesi Dokter. Dalam data Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) per 18 Juli 2021, tercatat 445 orang meninggal dunia dengan alasan yang sama, yaitu kelelahan fisik dan mental akibat overload beban pekerjaan hingga berdampak terhadap turunnya daya tahan tubuh, sehingga membuat mereka sangat mudah terserang.

IDI dan PPNI tak memilih diam dengan persoalan yang menimpa para Nakes ini. Mereka meminta pemerintah lebih memberikan perhatian terhadap Nakes yang berjuang di garda terdepan melawan Covid-19. Dan, masyarakat diminta agar lebih menyadari hal ini dengan berperan sebagai orang yang patuh terhadap protokol kesehatan yang berlaku.

Selain dari dua profesi kesehatan penyumbang angka kematian Covid-19 terbanyak tersebut, Pusara Digital LaporCovid-19 melaporkan, per 22 Juli 2021 secara keseluruhan Nakes yang dinyatakan meninggal akibat Covid-19 mencapai 1.464 orang.

Angka kematian terhadap perawat mengalami peningkatan hingga 453 orang, bidan 239, apoteker 47, sanitarian 5, tenaga farmasi 3, dokter gigi 46, petugas ambulans 3, rekam radiologi 9, terapis gigi 3, epidemiolog 2, fisikawan medik 1, entomolog 1, ATLM 43, elektromedik 3, dan tenaga medis lainnya 61 orang.

Sumber: Vice Indonesia

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA