Iklan
Iklan

Ade Armando Suarakan Politik Identitas, Sebut Anies Jadi Presiden Jika Suara Umat Kristen Terbelah

- Advertisement -
Ade Armando suarakan politik identitas melalui pernyataannya yang kini trending di media sosial. Pegiat media sosial ini membuat pernyataan yang menggegerkan melalui video terbarunya yang membawa-bawa nama Anies Baswedan, Pilpres 2024, Ganjar Pranowo, hingga umat Kristen.

Menurut Ade Armando, umat Kristen akan menjadi bagian penting dalam Pilpres tahun 2024 mendatang.

“Umat Kristen di Indonesia memang minoritas, tapi jangan salah, umat Kristen akan memegang peran menentukan apakah Anies akan menang dalam Pilpres 2024,” ujar Ade Armando.

Ade Armando menegaskan, Pilpres tahun 2024 akan sama ketatnya dengan Pemilihan Presiden yang diselenggarakan tahun 2014 lalu. Itulah mengapa justru suara minoritas yang menurutnya akan menjadi penentu.

“Kalau umat Kristen kompak, Anies akan gagal, kalau suara umat Kristen terbelah, maka Anies akan melenggang menjadi Presiden,” ujarnya.

Anies Baswedan digadang-gadang menjadi salah satu calon yang akan maju Pilpres 2024. Menurut Ade Armando, sejauh ini sudah ada empat nama yang berpotensi menjadi lawan Anies Baswedan. Empat nama yang dimaksud Ade adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.

“Survey-survey tentang kredibilitas masih menempatkan Ganjar di atas Anies Baswedan,” ungkapnya.

Tapi meskipun Ganjar di atas Anies, namun posisinya belum aman. Di sinilah kata Ade Armando, agama sangat menentukan. “Survey-survey menunjukkan walaupun suara umat muslim terbelah, tapi lebih condong ada kecenderungan ke arah Anies,” katanya.

Sementara umat Kristen mendukung Ganjar. Inilah mengapa, jika umat Kristen tidak kompak (mendukung Ganjar), maka Anies akan menang di Pilpres tahun 2024.

Kata Netizen Netizen menanggapi video viral Ade Armando tersebut dengan berbagai respons. Beberapa netizen bahkan sepakat jika Ade Armando tengah menggunakan Politik Identitas karena menyinggung masalah agama.

Di sisi lain pada 16 Agustus 2022 lalu, Presiden Joko Widodo telah mengimbau untuk tidak menggunakan Politik Identitas untuk dan di Pemilu 2024.

“Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas, jangan ada lagi politisasi agama, jangan ada lagi polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa, konsolidasi nasional harus diperkuat,” ujar Jokowi di Gedung Nusantara DPR-MPR, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Agustus 2022.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA