Iklan
Iklan

Ahmad Sahroni: Kita Butuh PPKM Darurat Tapi Kondisi Ekonomi Rakyat Perlu Diperhatikan

- Advertisement -
Perpanjangan PPKM Darurat kini tengah menjadi sorotan berbagai kalangan. Sebab, dengan PPKM Darurat ruang gerak warga menjadi terbatas, mencari rejeki pun makin sulit.

Pemerintah beralasan, PPKM Darurat diperpanjang demi menjaga nyawa warga negara, dan itu lebih penting. Oleh karena itu, partai pendukung pemerintah pun mendukung kebijakan Presiden Jokowi memperpanjang PPKM Darurat.

Seperti diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dari Faksi Nasdem. Sahroni menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih dibutuhkan untuk menekan laju kasus Covid-19.

Namun, Ahmad Sahroni mengingatkan,  pemerintah harus memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat yang sangat terdampak dengan kebijakan tersebut.

“Saya melihatnya memang PPKM Darurat penting demi menahan laju penularan Covid-19, karena memang kasusnya hingga saat ini masih meningkat,” papar Ahmad Sahroni.

Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas rencana pemerintah yang sedang membuka opsi untuk perpanjangan masa waktu PPKM Darurat hingga 6 pekan. Namun menurut Ahmad Sahroni, pemerintah juga harus betul-betul memastikan warga terpenuhi kebutuhan ekonominya, terutama yang bekerja di sektor informal dan tidak bisa makan kalau tidak keluar rumah.

Dia mengatakan, pemenuhan kebutuhan ekonomi perlu benar-benar jadi perhatian pemerintah khususnya dalam penyaluran bantuan di daerah.

“Kita lihat akhir-akhir ini banyak pemberitaan bahwa penjual kaki lima maupun UMKM, mereka benar-benar kehilangan mata pencahariannya. Efek seperti ini yang harus diantisipasi pemerintah karena kalau kebijakannya diperpanjang, ekonomi rakyat juga akan makin terpuruk,” ungkapnya.

Sahroni juga meminta agar pemerintah tidak memunculkan aturan yang membingungkan, karena sangat berpotensi menyebabkan munculnya gesekan di masyarakat. Sahroni mencontohkan aturan tersebut seperti perkantoran buka, atau tentang rumah ibadah tadinya tidak boleh dan sekarang jadi boleh.

“Menurut saya perlu diantisipasi sosialisasinya bagaimana agar masyarakat tidak bingung dan ujung-ujungnya menyebabkan gesekan di lapangan,” ujar Sahroni.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA