Jumlah pengunjung Pasar Senggol di Jalan Cendrawasih dibatasi oleh PD Pasar Makassar Raya. Aturan itu dibuat guna mengantisipasi penumpukan orang berbelanja jelang Hari Raya Idulftri 1442 Hijriah.
“Tidak ada lagi ruang kebijakan. Ini harus diterapkan, aturan ini berlaku untuk semua,” ujar Direktur Umum PD Pasar, Nuryanto G Liwang, Kamis (6/5/2021).
Nuryanto mengatakan, pihaknya telah memantau situasi di Pasar Senggol pada Rabu kemarin. Sejumlah pedagang maupun pengunjung didapati telah melanggar protokol kesehatan dengan tidak menjaga jarak dan memakai masker, untuk mencegah penularan COVID-19.
Nuryanto mengatakan, petugas hanya menyampaikan teguran langsung pada pemantauan awal tersebut. Sehingga, PD Pasar akan menerapkan sanksi sesuai surat edaran wali kota nomor 443.01/182/S.edaran/B.Hukum/IV/2021.
“Tak henti-hentinya kita mengimbau apabila tidak ingin mendapat sanksi tegas,” ujar Nuryanto.
Nuryanto juga mengungkapkan, mulai hari Kamis pihaknya telah menerapkan akses keluar masuk melalui satu jalur bagi pengunjung pasar tradisional itu. Hal ini ditempuh demi mengurai potensi kerumunan.
Pasar Senggol sebenarnya memiliki tiga pintu dari arah berbeda. Masing-masing dari Jalan Cendrawasih, Jalan Hati Mulia, dan Jalan Hati Murni.
“Saat ini kita terapkan satu jalur agar masyarakat pengunjung tidak saling berdesakan,” ujarnya.
Nuryanto juga menyatakan, untuk mencegah penumpukan kembali terjadi di Pasar Senggol Makassar, maka jam operasional pasar tersebut mulai dibatasi hanya sampai pukul 22.00 WITA.
“Ini sudah ditegaskan melalui surat edaran Wali Kota Makassar. Jadi harus patuhi demi kebaikan kita bersama karena konsekuensinya ada sanksi yang menanti jika kita kedapatan melanggar,” pungkas Nuryanto.
