Iklan
Iklan

Corona Mengamuk di Kudus, Ratusan Nakes Terpapar Jenazah Antre Dimakamkan

- Advertisement -
Penyebaran virus Corona di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menunjukkan peningkatan yang cukup tajam beberapa hari ini. Wilayah Kudus kini menjadi zona merah, ratusan tenaga Kesehatan terkonfirmasi Positif Covid-19, sedangkan korban yang meninggal harus antre untuk dimakamkan.

“Ini dua hari lho, kita sudah waiting list pagi itu sudah delapan, ini (siang) sudah 12 jenazah. Ini kan repot. Ini (Rabu siang) sudah waiting list belum sampai siang,” ujar Tim pemulasaraan Jenazah RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Syaiful Anas, Rabu (2/6/2021).

Anas mengatakan ada sejumlah faktor terjadinya antrean pemakaman jenazah. Pertama karena proses pemakaman hanya dilakukan dari tim pemakaman dari Kabupaten Kudus. Sedangkan dari desa tidak ada yang membantu.

“Jadi seharusnya konsepnya tim Cekathil link atau tim yang lain hanya mengawal saja, dia hanya mengirimkan kemudian menurunkan ke liang lahad dan tugas berikutnya satgas yang ada di desa. Kalau begitu rampung, mau jenazah 100 per hari pun kita bisa. Ada serah terima dari Satgas Kabupaten dengan satgas desa,” ujarnya.

Anas mengaku pihaknya kewalahan melakukan pemakaman jenazah terkena virus Corona. Apalagi di desa-desa belum dibentuk satgas pemakaman. Anas mengatakan banyak di-prank oleh pihak desa-desa. Sebab saat akan melakukan pemakaman akan dibantu pihak desa. Namun sampai di desa, mereka tidak siap ikut membantu pemakaman jenazah terkonfirmasi positif COVID-19.

“Kita kewalahan, ngurus RSU, Mardi Rahayu, RSI kita kewalahan. Padahal setahun lalu sudah ada pelatihan, kenapa tidak dijalankan,” ungkap Anas.

Angka kematian di Kudus terus mengalami kenaikan. Terakhir dalam sehari ada sebanyak 32 kematian pasien dengan terkonfirmasi positif COVID-19.

Tidak hanya angka kematian yang meninggi akibat lonjakan kasus di Kudus. Tercatat ada sebanyak 189 tenaga kesehatan atau nakes di Kabupaten Kudus yang terkena virus Corona. Bahkan ada seorang nakes di RSUD Kudus yang meninggal dunia terkena COVID-19.

“Ini (angka kematian) yang tinggi sampai tadi malam ada 12 yang meninggal dunia, salah satunya tenaga nakes kita. Tenaga ahli gizi yang ada di RSUD Kudus, sudah mengabdi selama tujuh tahun,” ujar Bupati Kudus, HM Hartopo, Rabu (2/6/2021).

“Posisi ada gejala, ada gejala sedang. Iya itu nambah jadi 189 nakes, ini meninggal satu menjadi 188 nakes terkonfirmasi positif COVID-19,” imbuh Hartopo.

Hartopo juga mengatakan banyaknya nakes yang terkena Corona berdampak pada kekurangan SDM. Dia mengaku membutuhkan 400 perawat dan 60 dokter spesialis untuk menangani lonjakan Corona di Kudus.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA