Iklan
Iklan

Sadis! Pasutri di Riau Kubur Keponakannya Hidup-Hidup Hingga Tewas

- Advertisement -
Pasangan suami istri (Pasutri) di Riau, DL dan BNZ, tega melakukan pembunuhan secara sadis terhadap keponakannya sendiri dengan cara memotong jari tangan dan mengubur korban hidup-hidup hingga tewas.

Usai mendapat laporan terkait kejadian tersebut pasutri ini diburu Polres Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, sampai ke kaki Bukit Suligi, XIII Koto Kampar, Kampar.

DL, bibi korban, mengatakan perbuatan keji dan sadis itu dilakukannya bersama sang suami didasari balas dendam terhadap orang tua korban, BL.

“BL awal 2019 lalu membunuh suami pelaku, DL, berinisial SH, di Desa Jake. Saat ini, BL masih menjalani hukuman penjara dengan vonis seumur hidup di dalam Lapas,” ujar Kapolres Kuansing, AKBP Hengky Poerwanto, Selasa (8/6/2021).

Hengky mengungkapkan, peristiwa pembunuhan sadis ini baru diketahui kepolisian, Senin (31/5/2021) lalu. Saat itu, adik korban masih berusia 11 tahun didampingi seorang pihak keluarga, mendatangi Mapolres Kuansing.

Dari pengakuan korban, ia dan kakaknya sering mendapatkan kekerasan fisik dari bibinya DL dan BNZ, suami baru bibinya.

“Akibat kekerasan tersebut, kakaknya masih berusia 13 tahun, meninggal dunia dan dikubur dengan dibungkus karung di belakang pondok kebun karet. Saat dikubur kondisi kakaknya dalam kondisi hidup,” ujar Kapolres.

Berdasarkan laporan tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB, dipimpin Kanit PPA Satreskerim Polres Kuansing, Ipda Bambang bersama anggota melakukan penelurusan mulai dari desa Logas, Kecamatan Singingi.

Tim kemudian turun mengecek dimana lokasi pondok tempat dikuburkannya kakak korban. Sekitar, pukul 15.30 WIB akhirnya polisi berhasil menemukan keberadaan pondok tersebut tepatnya di desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah terletak ditengah kebun karet.

Sampai di lokasi adik korban langsung menunjukan lokasi tempat kakaknya dibunuh secara sadis dan dikubur hidup-hidup oleh kedua pelaku.

Kubur kakaknya tersebut berjarak sekitar 150 meter dari pondok tempat mereka tinggal bersama kedua pelaku. Senin, 31 Mei 2021, langsung dilakukan penggalian.

Dikedalaman sekitar satu meter ditemukan karung plastik warna putih dan setelah dirobek ditemukan juga celana hijau yang isinya diduga kerangka manusia.

Dengan pengakuan dan bukti-bukti didapat, anggota Satreskrim dibagi dua tim langsung memburu terduga pelaku.

Tim sempat memburu kedua terduga pelaku ini ke daerah Sungai Tapah, Tanjung Medan, Pujud, Kabupaten Rokan Hilir, namun pelaku tidak berada di lokasi.

Pihak kepolisian terus bergerak dan akhirnya 3 Juni 2021 kemarin, anggota kepolisian mendapatkan informasi kalau terduga pelaku berada didaerah Pongkai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

“Anggota terus bergerak dan akhirnya kedua terduga pelaku berhasil ditangkap disebuah pondok yang berada ditengah perkebunan karet tepatnya diatas Bukit Suligi, Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar, pada Jumat, 4 Juni 2021,” pungkas Kapolres.

Trending Topic

1 KOMENTAR

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA