Iklan
Iklan

Kosmetik Berbahaya Karena Berbahan Dasar Kimia, Biar Aman Ikuti Petunjuknya

- Advertisement -
Kehidupan seorang wanita tak lepas dari kosmetik. Selain untuk mempercantik diri, kosmetik juga digunakan untuk tujuan kesehatan, mulai dari mengatasi jerawat, melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari, menghidrasi dan menutrisi kulit, serta melawan tanda-tanda penuaan.

Meski demikian, wanita harus jeli dan memahami bahan dasar kosmetik yang digunakannya agar tidak berbahaya bagi kulit.

Produk kosmetik adalah bahan yang dipakai pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, dan bibir) atau gigi, dengan tujuan untuk membersihkan, mengharumkan, serta memperbaiki penampilan.

Berbagai klaim dipakai produsen kosmetik untuk meraih minat wanita. Mulai dari klaim berbahan dasar alami, organik, atau dapat memutihkan secara instan. Jangan tergiur dengan klaim tersebut, karena belum tentu kandungan produk itu benar-benar sehat dan aman seperti yang diiklankan bahkan justru bisa berbahaya.

Ditambah lagi, banyak kosmetik yang beredar di pasaran tanpa mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk aktif mencari informasi kandungan bahan dasar kosmetik guna dapat menjatuhkan pilihan kepada produk yang tepat dan terhindar dari hal yang berbahaya.

Bahan dalam Kosmetik

Kosmetik tidak terlepas dari bahan kimia. Namun bahan-bahan kimia tersebut ada yang aman digunakan dalam batas tertentu, dan ada juga yang beracun serta berbahaya.

Bahan-bahan kimia yang masih dapat digunakan, namun harus dibatasi secara ketat, antara lain adalah merkuri, bahan aktif tabir surya, dan heksaklorofen.

Berdasarkan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia nomor 18 tahun 2015 tentang persyaratan teknis bahan kosmetika, bahan yang boleh digunakan sebagai bahan dasar kosmetik namun harus dibatasi kadarnya adalah sebagai berikut:

  • Coal tar bila mengandung benzo[a]pyrene yang terdapat pada tabir surya.
  • Benzalkonium klorida, maksimal 3% pada sampo dan maksimal 1% pada produk perawatan lainnya.
  • Triclosan maksimal 0,3% pada bedak, sampo, sabun, pembersih wajah, pasta gigi, deodoran, blemish concealers, dan kondisioner.
  • Triclocarban maskimal 1,5%.
  • Paraben (propil, isopropil, butil, dan isobutil) maksimal 0,14%.
  • DMDM hydantoin maksimal 0,6%.
  • Bronopol maksimal 0,1%.
  • Methylisothiazolinone maksimal 0,1%.
  • Oxybenzone maksimal 10%.
  • Zinc 4-hydroxybenzene sulphonate dan Zinc phenolsulfonate maksimal 6% pada losion penyegar wajah.
  • Formaldehyde (formalin) maksimal 0,2% kecuali untuk produk pembersih mulut. Dilarang digunakan dalam kosmetik berbentuk spray. Seluruh produk jadi yang mengandung formaldehyde dengan kadar lebih dari 0,05% harus diberi label peringatan ‘mengandung formaldehyde’.

Bahan-bahan Kimia Berbahaya

Waspadai bahan-bahan kimia beracun di dalam berbagai kosmetik yang bisa membahayakan kesehatan. Berikut adalah deretan bahan dasar kosmetik yang dilarang:

  • Sulingan minyak bumi (petroleum), kecuali bila seluruh proses penyulingan diketahui dan tidak menghasilkan bahan yang bersifat karsinogenik.
  • Polyethylene.
  • Butylated hydroxyanisole (BHA).
  • Phthalates.
  • Hydroquinone.
  • Benzene.
  • Bithionol.
  • Klorin.
  • Kloroform.
  • Hidrokarbon.
  • Naphthalene.

Selain bahan-bahan di atas, Anda juga dianjurkan untuk memerhatikan bahan tambahan dalam kosmetik yang berpotensi berbahaya, seperti wewangian dan pengawet, serta mempertimbangkan keamanan kemasan produk.

Wewangian

Aroma atau fragrance yang terdapat di dalam kosmetik sebetulnya bukan kandungan utama. Namun, banyak produk perawatan tubuh di pasaran dengan keharuman tertentu atau dengan kata lain mengandung fragrance.

Padahal, bahan kimia pembuat fragrance sering kali menyebabkan reaksi Ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk menghindari produk yang mengandung fragrance pada daftar komposisi.

Pengawet

Tambahan pengawet pada kosmetik juga harus menjadi perhatian khusus konsumen. Secara umum, pengawet digunakan untuk membunuh bakteri dan memperpanjang masa pakai produk. Namun, pengawet dapat mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi, dan sering kali menimbulkan aroma yang kurang disukai sebagian orang.

Kemasan

Pilih kemasan yang aman dan kedap udara karena kemasan yang seperti ini membuat bakteri tidak dapat berkembang biak. Sementara itu, kemasan yang tidak tertutup rapat maupun kemasan stoples dengan mulut terbuka bisa jadi terkontaminasi oleh bakteri.

Jika sudah terkontaminasi mikroorganisme, seperti bakteri atau jamur, kosmetik bisa menjadi berbahaya untuk digunakan. Selain faktor kemasan yang kurang baik, produk juga bisa terkontaminasi oleh mikroorganisme apabila:

  • Proses penyimpanan dan pengirimannya kurang baik.
  • Produk mengandung materi yang dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme, akibat tidak menggunakan pengawet yang efektif dan aman.
  • Kondisi pabrik kurang baik.
  • Produk terkontaminasi bahan lain akibat proses penggunaan yang tidak higienis, misalnya mencelupkan jari ke dalam produk.

Tips Menggunakan Kosmetik

Selain menghindari bahan dasar kosmetik berbahaya dan bahan-bahan kimia beracun, Anda disarankan untuk mengikuti beberapa tips penggunaan kosmetik yang baik dan aman berikut ini:

  • Cuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan kosmetik, terutama bila Anda perlu memasukkan jari ke dalam wadah kosmetik.
  • Jagalah kosmetik, misalnya maskara, agar tidak terkontaminasi air ataupun liur karena bisa mengundang bakteri. Karena itu, jangan pernah melembapkan maskara yang kering dengan liur Anda.
  • Setelah menggunakan kosmetik, simpan dengan baik di tempat yang sejuk dan kering, karena tempat yang terlalu hangat dan lembap dapat mendorong pertumbuhan mikroorganisme.
  • Carilah informasi tentang produk favorit Anda. Apakah produk tersebut sudah mengantongi sertifikat BPOM atau malah masuk ke dalam daftar produk yang dilarang dan ditarik dari pasaran.
  • Hindari mewarnai bulu mata secara permanen karena dapat menyebabkan kerusakan pada mata bila tidak dilakukan dengan benar.
  • Jangan menggunakan kosmetik yang disimpan terlalu lama. Buang setelah beberapa bulan.
  • Jangan berbagi pakai atau saling meminjamkan kosmetik dengan orang lain.
  • Sebelum tidur, bersihkan wajah Anda dari make up.

Agar tidak berbahaya bagi kulit Anda, pilihlah kosmetik yang sesuai dengan jenis dan kondisi kulit Anda. Perhatikan pula informasi yang tertera pada kemasan, seperti tanggal kedaluarsa dan komposisinya.

Jangan terpikat pada produk yang dijual secara daring tanpa kejelasan bahan-bahan dan keamanannya. Terakhir, gunakan dan simpan sesuai petunjuk pada kemasan.

Source: alodokter

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA