Mandi di Bendungan, Bocah di Bengkulu Selatan Ditemukan Tewas

pria,bogor
Ilustrasi
Seorang bocah yang bernama Fahri (12) tahun, murid salah satu SDN di Bengkulu Selatan ditemukan tewas di sungai Air Nipis di Desa Palak Bengkerung, Air Nipis. Korban tewas tenggelam tersebut karena mandi di bendungan air nipis, Senin (20/6) sekitar pukul 13.00 WIB.

Lohadi (35) tahun warga Desa Palak Bengkerung, Air Nipis menuturkan, bocah malang tersebut ditemukan dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi korban mandi.

Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa lagi. Setelah ditemukan korban langsung dilarikan ke Puskesmas Seginim.

Dari hasil visum diketahui korban mengalami Luka lecet pada bagian punggung tangan sebelah kanan, luka lecet pada pergelangan kaki kiri dan luka lecet pada bagian dagu.

Diceritakannya, korban tewas tenggelam di Bendungan Air Nipis di Desa Palak Bengkerung Air Nipis tersebut berawal, Senin (20/6) siang sekitar pukul 12.00 WIB, korban bersama teman-temannya pergi mandi ke bendungan usia berpamitan kepada orang tuanya.

Mereka ini sudah sering mandi ke sungai, sehingga orang tuanya mengizinkannya.

Hanya saja sedang asyik mandi, sekitar pukul 12.30 WIB, teman-teman korban tidak menemukan korban lagi.Ternyata korban tenggelam.

Lalu berusaha mencari korban sambil memanggil nama korban. karena korban tidak kunjung keluar dari sungai. Teman- teman korban berlarian pulang dan memberitahukan kepada warga dan orang tua korban jika korban tenggelam dan hanyut di sungai saat mandi.

Sehingga tidak berselang lama, warga ramai melakukan pencarian terhadap korban. Hingga akhirnya sekitar pukul 13.00 WIB atau 30 menit setelah kejadian, korban ditemukan di bagian hilir tempat korban mandi.

“Korban tenggelam dan hanyut saat mandi, saat ditemukan sudah tidak bernyawa lagi,” jelasnya. Rabu (22/6).

Kapolres BS, AKBP Juda Trisno Tampubolon SH SIK melalui Kapolsek Seginim, Iptu Kusyadi SH MSi menyampaikan, korban tersebut mengidap penyakit epilepsi atau penyakit ayan.

Diduga saat mandi, tiba -tiba penyakit korban kambuh, sehingga korban tidak bisa melawan arus. Sehingga korban tenggelam dan terbawa arus sungai.

“Korban ini mengidap penyakit epilepsi, saat ini sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat,” singkat Kusyadi. (Kay)

 

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments