Iklan
Iklan

Munarman Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

- Advertisement -
Mantan Sekjen FPI Munarman telah ditetapkan oleh Polri sebagai tersangka tindak pidana terorisme. Penetapan ini disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 28 April 2021.

“Sudah, dia sudah menjadi tersangka. Sebelum ditangkap, dia sudah jadi tersangka,” ujar Ahmad Ramadhan menjelaskan status Munarman.

Munarman ditangkap di rumahnya, Perumahan Modern Hills, Pamulang, pada Selasa sore, 27 April 2021. Ia diduga menggerakkan orang lain serta mufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi.

Kepolisian menduga pengacara Rizieq Shihab ini terlibat tiga kegiatan baiat. “Kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar dan ikuti baiat di Medan,” ujar Ramadhan.

Kini, ia sudah ditahan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Sementara, pembaiatan anggota Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang disebut Polri dalam penangkapan pentolan FPI ini diduga berlangsung tahun 2014.

Dugaan itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Arief Subhan. Dia menyatakan, pihaknya tidak mendapati kegiatan serupa terjadi universtias itu beberapa tahun belakangan.

“Kalau dikaitkan dengan UIN Jakarta, itu saya menduga itu dikaitkan dengan peristiwa soal baiat itu. Nah itu kan kejadian sudah lama sebenarnya, itu kejadian tahun 2014,” ujar Arief, Rabu (28/4/2021).

Meski begitu, Arief mengaku pihak rektorat tidak mengetahui secara rinci agenda kegiatan tersebut dan siapa saja pihak yang terlibat sebagai penyelenggara.

Dia tidak dapat memastikan apakah ada sosok eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman dalam kegiatan baiat anggota ISIS kala itu, dan sejauh mana keterlibatannya.

“Kalau yang itu kami enggak tahu. Kami tidak tahu apakah di belakangnya ada Pak Munarman atau mungkin siapapun,” ungkap Arief.

Arief memastikan bahwa pihaknya tidak pernah lagi mendapatkan informasi atau menemukan adanya kegiatan serupa di kampusnya sejak aktivitas baiat anggota ISIS pada 2014 itu.

“Itu kami jadikan lesson learned (pembelajaran) lah itu dan kami kemudian tidak ada lagi setelah itu,” kata Arief.

 

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA