Tewasnya Novia Widyasari Rahayu (23) mahasiswi Universitas Brawijaya karena meminum racun sianida di atas makam ayahnya hingga kini masih ramai diperbincangkan oleh warganet. Peristiwa ini terjadi di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto pada Kamis 2 Desember 2021 kemarin.
Diduga karena kematian Novia Widyasari Rahayu dilatarbelakangi oleh depresi berat yang dialaminya karena kekasihnya.
Apalagi, dalam thread yang beredar di media sosial Twitter, ternyata Novia Widyasari Rahayu merupakan korban pemerkosaan oleh seorang laki-laki yang berinisial R.
Kronologinya diduga bermula pada tahun 2016 dan 2017 silam, korban diduga dibawa oleh R ke penginapan dan dipaksa untuk minum obat tidur hingga diperkosa hingga kemudian hamil.
Setelah itu, kabarnya inisial R ini adalah pacar dari Novia Widyasari Rahayu yang merupakan oknum anggota kepolisian. Setelah R mengetahui kabar kehamilan Novia, ia menyuruh korban untuk menggugurkan kandungannya.
Hal tersebut juga terungkap dari chat korban yang kini beredar di media sosial. Karena, Novia diketahui menghubungi sahabatnya pada Sabtu, 20 November 2021 yang berinisial AN dan ingin mengungkapkan semua kejadian yang dialaminya.
Novia Widyasari Rahayu ini bahkan mengaku pada AN bahwa ia telah diperkosa dan usai kejadian itu ia mengabarkan bahwa dirinya sedang hamil. Tetapi R selalu berupaya membujuk Novia untuk menggugurkan kandungannya.
Novia kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada orang tua R, namun bukannya mendapat dukungan dari keluarga R, korban justru malah disuruh untuk menutupi aib anaknya itu. Akhirnya, janin yang dikandung oleh Novia digugurkan sesuai dengan permintaan dari orang tua R.
Namun nyatanya korban masih mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga lelaki yang berinisial R tersebut. Bahkan, keluarga Novia sendiri juga memberikan tekanan yang membuatnya semakin depresi.
Akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri dengan meminum racun sianida, di dekat makam sang ayah yang sudah meninggal sekitar 100 hari.
