Iklan
Iklan

Penuhi Gizi Seimbang, Kurangi Ngopi Saat Pandemi

- Advertisement -
Masyarakat diminta menyadari pentingnya pemenuhan gizi seimbang. Pentingnya gizi seimbang untuk masyarakat, terutama untuk tumbuh kembang anak dan kebutuhan nutrisi untuk remaja. Hal itu disampaikan dr Jessy, Ahli Gizi RSUD Gambiran Kota Kediri dikutip dari surya.co.id.

Dan berkaitan Peringatan Hari Gizi Nasional 2021, maka tema tahun ini adalah Remaja Sehat, Bebas Anemia. Menurut Jessy, dari data riset kesehatan nasional, 3 dari 10 remaja menderita kekurangan sel darah merah atau biasa disebut anemia.

Kondisi ini diakibatkan pola makan yang tidak teratur sehingga menyebabkan gizi yang tidak seimbang. “Mayoritas remaja itu suka-suka mereka, pola makan amburadul, inilah yang kemudian menjadi penyebab berbagai permasalahan, termasuk anemia,” jelas Jessy, Selasa (26/1/2021).

Kondisi itu disebabkan kekurangan zat gizi mikro yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin, yang seringkali tidak terlihat langsung tetapi mempunyai dampak besar. “Orang-orang jadi kurang produktif karena kekurangan zat gizi mikro ini,” imbuhnya.

Apalagi selama pandemi, intensitas aktivitas fisik jauh berkurang dari pada sebelum pandemi. Bagi remaja yang biasanya sekolah tatap muka langsung di sekolah, kini terpaksa beralih ke pembelajaran daring yang mayoritas terpaku ke layar monitor maka dibutuhkan gizi seimbang.

“Asupan makanan harus dijaga, pertama porsi makanan harus disesuaikan aktivitas yang dilakukan, kurangi makanan dengan kalori yang terlalu tinggi. Seperti makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak,” terangnya.

Menurutnya, makanan dengan kandungan tersebut adalah sumber tenaga. Jika tidak terlalu banyak aktivitas tetapi konsumsi kalori berlebihan, dikhawatirkan menyebabkan obesitas. Saat pandemi Covid-19 disarankan memperbanyak konsumsi sayur dan buah agar gizi seimbang.

“Porsinya juga harus diperhatikan, benar makan sayur, tetapi cuma sepotong itu pun tidak rutin, ya sama saja. Jadi porsi benar-benar seimbang antara sayur, buah, protein dan sebagainya,” terangnya.

Sementara untuk asupan gula disarankan tidak berlebihan, terutama jangan terlalu sering minum kopi. “Pandai-pandailah dalam mengatur pola makan,” ungkapnya.

Hal itu bukan berarti melarang untuk ngopi. Karena ngopi tetap diperbolehkan namun tidak keseringan.

Kepada masyarakat dr Hessy mengajak menerapkan pola makan dengan komposisi gizi seimbang.

Untuk orangtua, selalu memperhatikan asupan makanan anaknya, terutama bagi remaja. Menurutnya dampak gizi yang kurang baik tidak hanya jangka pendek tetapi jangka panjang juga. “Eman-eman, mereka merupakan generasi penerus bangsa,” tandasnya.

Source: surya.co.id

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA