Iklan
Iklan

Rahaf Al-Qunun Promosikan akun Onlyfans, Picu Kemarahan Orang Arab

- Advertisement -
Rahaf Al-Qunun kian jadi perbincangan publik dengan sederetan kasus serta sensasi yang dilakukannya. Bahkan, buronan Saudi itu kini kembali memicu kontroversi dengan menerbitkan foto di Instagram.

Ia mempromosikan akun OnlyFans miliknya. Rahaf Al-Qunun mem-posting foto di Instagram Stories sambil mengenakan ikat kepala kelinci, dan menulis: “Tautan ke OnlyFans saya ada di bio. Saya akan mengaktifkannya.”

Sebelumnya, Rahaf juga telah mengumumkan bahwa dia bergabung dengan OnlyFans. Hal itu makin memicu kemarahan orang Arab.

Karena sudah menjadi perdebatan, Rahaf pun menjelaskan terkait konten miliknya itu. Rahaf membela diri dengan menyebutkan jika ada yang tak suka dengan apa yang ditampilkannya maka silakan jangan berlangganan.

“Tidak akan ada konten explisit di halaman saya, jika kalian tidak menyukainya maka jangan berlangganan!!! Halaman ini hanya untuk penggemar sejati saya dan kalian dapat meminta apa pun yang ingin saya lakukan atau bicarakan di DM saya selama itu tidak eksplisit!! Terima kasih kepada orang-orang yang melihat saya sebagai pribadi dan menghormati keputusan saya dan terus mendukung saya,” tulisnya.

Rahaf Al Qunun adalah putri gubernur al-Sulaimi, di Arab Saudi bagian utara. Ia seorang perempuan berusia 18 tahun yang kabur dari keluarganya ketika mereka sedang melakukan perjalanan ke Kuwait.

Awalnya ia berencana melarikan diri ke Australia melewati Bandar Udara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. Namun setibanya di Bangkok, ia mengaku paspornya disita oleh pejabat Arab Saudi dan dipaksa kembali ke Kuwait untuk menemui keluarganya.

Upaya mencegah pengusiran oleh pihak berwenang Thailand, Rahaf membarikade diri dalam kamar hotel di lingkungan bandara, sambil berkicau di Twitter tentang kondisi, perlakuan yang dialami, dan permintaan suaka ke Australia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat.

“Saya unggah cerita dan foto saya di media sosial dan ayah saya begitu marah karena saya melakukan ini. Saya tidak bisa belajar dan bekerja di negara saya, jadi saya ingin bebas, belajar dan bekerja sebagaimana saya inginkan,” ujarnya.

Drama itu pun berlangsung selama sekitar 48 jam, Rahaf Al-Qunun akhirnya keluar dari lingkungan bandara, setelah berunding dengan perwakilan Badan Pengungsi PBB, UNHCR, dan pihak berwenang Thailand.

Rahaf Al-Qunun juga mengaku sudah keluar dari agama Islam dan akan dibunuh oleh keluarganya apabila dipaksa pulang.

Seorang juru bicara keluarga Rahaf Al-Qunun mengatakan kepada BBC bahwa pihak keluarga tidak bersedia memberikan pernyataan dan hal yang paling diutamakan adalah keselamatan Rahaf.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA