Viral di Medsos, Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Sicincin

viral di medsos,pelecehan seksual
Ilustrasi
Sebuah unggahan dari pemilik akun facebook Nurma Leni mendadak viral. Pasalnya pemilik akun tersebut memposting adanya pelecehan seksual terhadap anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Tulisan yang diposting pada Senin (29/8) itu menjelaskan bahwa ada anak perempuan kelas 4 SD mengaku dilecehkan oleh seorang guru di sekolah tempat dia menuntut ilmu.

Awalnya tetangga pemilik akun mengatakan adanya anak kelas 4 SD yang membeli alat test kehamilan (testpack). Merasa terkejut, ia menghampiri anak tersebut dan bertanya alasan membeli test pack.

“Saat saya tanya si anak mengaku, iya dia yang membeli testpack. Lalu saya tanya lagi testpack itu buat apa, terus dia bilang kalo dia takut hamil, karna dia udah datang bulan,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

Nurma Leni pun meriang mendengar jawaban dari anak tersebut.  Usut punya usut, anak tersebut mengaku karena gurunya yang saat itu menjadi wali kelasnya yang melakukan hal tidak senonoh tersebut.

“Anak itu bilang, karena pak guru melakukan hal itu, dan pada saat itu pak guru gak hanya sama dia saja, ada juga sama teman-teman kelas yang lain,” lanjutnya di unggahan tersebut.

Postingan Nurma Leni mendapatkan perhatian khusus dari warganet. Dirinya pun mendapati 1061 komentar dan 582 kali dibagikan oleh para netizen yang sangat menyanyangkan kejadian tersebut.

Salah satu netizen bernama Mandeh Hanifah menyebut kejadian tersebut berlokasi di Sicincin.

“Tolong satu, kejadian ini di sicincin,” ucap Mandeh Hanifah di kolom komentar postingan Nurma Leni.

Menanggapi hal tersebut, Polres Padang Pariaman segera mencari tahu kebenarannya.

Kasatreskrim Polres Padang Pariaman, AKP Agustinus Pigai mengatakan pihaknya sedang melakukan cross check mengenai persoalan tersebut.

“Kita sedang cross check untuk mengetahui kebenarannya,” singkatnya. (Kay)

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments