Windows 11, versi terbaru dari sistem operasi komputer Microsoft, diluncurkan di seluruh dunia pada hari Selasa sebagai upgrade gratis untuk pengguna Windows 10.
Chief product officer Windows Panos Panay, mengatakan bahwa versi terbaru ini dibuat “bersih dan segar dan lebih sederhana” bagi pengguna.
Dia berjanji bahwa tidak akan terjadi “penyimpangan ekstrem” pada sistem operasi baru ini dari apa yang diketahui orang.
Dan bahkan pengguna yang paling tidak paham teknologi dapat melakukan upgrade dengan mudah, tambahnya.
Dia mengatakan pengguna ahli telah mengujinya secara ekstensif melalui program uji coba Window’s Insider dan yakin tidak akan ada masalah, menambahkan upgrade ini sudah siap diluncurkan.
Windows 11 memiliki perubahan desain yang cukup signifikan, bersama dengan beberapa perubahan dalam kerja sistem.
Secara default, menu Start dipusatkan di tengah layar, bersama dengan ikon di taskbar. Saat diklik, tombol Start akan membuka menu berisi aplikasi yang biasa digunakan.
Panay mengatakan timnya telah belajar dari pengalaman Windows 8, yang menghilangkan menu Start sepenuhnya, membuat kesal banyak pengguna.
Mengembangkan sistem antarmuka Windows 11 melibatkan pengamatan bagaimana pengguna menggunakan komputer – “apa yang ingin mereka klik, ke mana mata mereka tertuju pada mesin,” jelasnya.
Untuk Windows 11, “tombol Start terletak tepat di tengah layar. Tidak hilang.”
Ketika Windows 10 keluar, Microsoft menyatakan itu akan menjadi “versi terakhir” dari sistem. Itu jelas telah berubah.
“Kita berada di masa di mana ada sedikit era baru untuk PC yang terjadi saat ini,” kata Panay.
“Saya pikir Windows 11 menandai momen itu dan itu adalah sinyal untuk momen itu.”
Widget, nilai jual utama dari Windows Vista 2007, kembali dimunculkan – tetapi bukannya dibuat “mengambang” di layar, widget diletakan pada bilah sisi di sebelah kiri layar, yang juga terhubung ke layanan Microsoft.
