Rizieq Shihab angkat bicara terkait pernyataan Amien Rais yang menyebut institusi Polri dan TNI tidak terlibat dalam tragedi penembakan 6 laskar FPI di Tol Jakarta – Cikampek KM 50.
Rizieq Shihab, mengatakan bahwa pernyataan Amien itu masih sangat prematur dan membutuhkan pembuktian dari Pengadilan HAM.
“Bahwa Pernyataan Amien Rais sangat BLUNDER, karena merugikan tim dan korban serta keluarganya, sebaliknya untungkan pihak lawan,” ujar Rizieq Shihab melalui kuasa hukumnya Aziz Yanuar dikutip dari Tempo, Senin, 19 Juli 2021.
Pernyataan pendiri Partai Ummat itu menurut Rizieq Shihab dapat menjadi bumerang bagi Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan atau TP3.
Posisi Amien Rais yang ada dalam tim tersebut dinilai Rizieq bisa menguatkan skenario bahwa penembakan laskar FPI di KM 50 hanya pelanggaran kriminal biasa.
Bahkan Rizieq mengatakan bahwa pernyataan Amien Rais hanya membuat Menko Polhukam Mahfud MD merasa senang. Hal itu terbukti dari Mahfud yang langsung menyatakan apresiasi atas pernyataan Amien.
Kata Rizieq, selama ada dugaan kuat keterlibatan sejumlah jenderal dan dilakukan secara sistematis dengan garis hirarki komando, maka keterlibatan dua institusi itu bisa sangat terjadi.
“Karenanya IB HRS menolak keras pernyataan Amien Rais tersebut demi tegaknya keadilan bagi para Korban Pembantaian KM 50 & Keluarganya,” jelas Aziz.
Sebelumnya, dalam peluncuran buku berjudul Buku Putih Pelanggaran HAM Berat Pembunuhan Enam Pengawal HRS pada Rabu, 7 Juli 2021, Amien Rais mengatakan secara kelembagaan Polri dan TNI tidak terlibat dalam peristiwa penembakan di KM 50 Tol Cikampek.
Politikus senior tersebut mengatakan mendapat kesimpulan itu setelah membaca buku tersebut. Ia kembali mengulang pernyataannya. Dia mengatakan lembaga TNI dari tiga matra dan Polri tidak terlibat, baik dari segi skenario dan pelaksanaan penembakan tersebut. “Alhamdulillah kita bersyukur,” ujarnya.
Namun, Amien tidak secara gamblang menyebutkan pihak yang harus bertanggung jawab dalam penembakan laskar FPI.
Sebelum pernyataan Rizieq Shihab terbaru, Amien Rais mengatakan proses hukum kasus ini harus dilakukan secara terbuka dan jujur. Dia berharap dengan keterbukaan itu, kasus pelanggaran HAM tidak akan terulang.
