Penemuan batu nisan berbentuk alat kelamin pria atau penis membuat heboh warga Sumatera Barat. Batu nisan tersebut ditemukan di bukit kecil dengan ketinggian 556 mdpl, di area pemakaman Suku Piliang (Dt. Marajo) di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Seperti dilansir Insertlive, Minggu (17/1/2021). Bahkan batu nisan setinggi 1,5 meter berbentuk alat kelamin pria tampak lebih menonjol, beberapa batu nisan lainnya diwarnai.
Staf Kelompok Kerja Penyelamatan, Pengamanan, Zonasi BPCB Sumatera Barat, Dody Chandra mengungkapkan bahwa batu nisan berbentuk phallus itu merupakan makam kuno.
Batu nisan Phallus ini memang kerap digunakan pada zaman Islam kuno di Sumatra Barat. Pahatan berbentuk Phallus ini disebut sudah ada sejak zaman Megalitikum dan dan dipercaya sebagai lambang kekuatan dan kesuburan.
“Secara etnografi, konsep seperti itu ada di berbagai belahan dunia, bukan hanya Indonesia. Simbol kekuatan atau kesuburan itu sangat penting bagi masyarakat megalitikum karena mereka sangat dekat dengan alam,” ujar Dosen Antropologi Universitas Gadjah Mada, Pande Made Kutanegara.
Pembentukan phallus menjadi nisan dimulai pada masa perkembangan Islam di Indonesia.
Makam dengan nisan phallus menandakan bahwa jenazah yang dimakamkan merupakan seorang pria dan biasanya hanya dipasang di makam seorang tokoh.
“Ini hal yang wajar. Memang tidak semua orang yang meninggal dibuatkan nisan seperti itu karena menjadi spesial. Kalau orang tertentu saja yang dibuatkan, jelas akan menjadi spesial,” ujar Pande.
“Ini sebenarnya hal yang lumrah bagi masyarakat tradisional masa lalu secara luas. Lambang phallus yang merupakan alat kelamin ini menjadi penting karena bermakna kesuburan dan bukan hal yang porno. Namun, sekarang perspektif masyarakat sudah berubah sehingga tidak begitu lagi,” pungkas Pande.
