Palmer Luckey, pengusaha Amerika Serikat sekaligus pendiri Oculus telah merancang sebuah perangkat Virtual Reality (headset VR) yang mampu membunuh penggunanya di kehidupan nyata bila kalah saat bermain game.
Dilansir Kumparan, headset VR tersebut dinamakan NerveGear. Ia punya sistem yang bekerja mengikat erat kehidupan virtual orang-orang dengan kehidupan nyata mereka – dengan mengakhiri keduanya secara bersamaan.
Jika seseorang meninggal dalam permainan atau pengalaman virtual reality saat memakai headset, maka mereka akan dibunuh dalam kehidupan nyata pada saat yang sama, Palmer Luckey, Pencipta NerveGear.
Desainnya sendiri terinspirasi dari anime populer SAO (Sword Art Online). Ada tiga modul muatan peledak diposisikan di atas visor. Modul tersebut dapat diprogram untuk memicu kematian di dalam pengalaman VR. Begitu warna merah pada visor muncul, modul akan meledak dan “langsung menghancurkan otak pengguna”.
Masih tahap percobaan
Dalam blog pribadinya, Luckey menjelaskan jika NerveGar masih belum sempurna. Masih banyak pembaruan yang alat tersebut butuhkan.
“Ini bukan sistem yang sempurna, tentu saja. Saya punya rencana untuk mekanisme anti-tamper yang, seperti NerveGear (alat yang ada di anime SAO), akan membuat headset tidak bisa dilepas atau dihancurkan. Meski begitu, ada berbagai macam kegagalan yang bisa terjadi dan membunuh pengguna pada waktu yang salah.”
Dia juga mengaku sampai saat ini alat tersebut masih belum dicoba, hanya sebatas pajangan.
“Pada titik ini, ini (headset VR) hanyalah sebuah karya seni kantor, pengingat yang menggugah pikiran tentang jalan yang belum dijelajahi dalam desain game. Ini juga, sejauh yang saya tahu, contoh non-fiksi pertama dari perangkat VR yang benar-benar dapat membunuh pengguna. Ini tidak akan menjadi yang terakhir,” tutup Luckey.
NerveGear sendiri merupakan proyek pribadi Luckey. Laki-laki berusia 30 tahun itu merupakan penggagas Oculus, perusahaan realitas virtual, dan headset. Oculus kemudian dibeli oleh Meta pada tahun 2014. Luckey kemudian telah mundur dari Oculus sejak tahun 2017.
