Pemerintah Kota Padang terus memperkuat upaya percepatan penurunan angka stunting dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi. Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, mengajak mahasiswa untuk aktif dalam edukasi dan penanganan stunting di tengah masyarakat.
Ajakan ini disampaikan Andree saat meresmikan program penanganan stunting, edukasi pangan bergizi, dan ASI eksklusif di Kecamatan Pauh, yang dilaksanakan di BRI Corporate University, Kota Padang, Kamis (12/9/2024).
“Mahasiswa memiliki peran penting dalam mendampingi keluarga yang berisiko stunting dan menyebarkan edukasi kepada masyarakat. Kolaborasi ini penting untuk mencapai target nasional penurunan angka stunting,” ujar Andree.
Andree juga menekankan pentingnya edukasi stunting tidak hanya bagi para ibu, tetapi juga generasi muda. Menurutnya, mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat berkontribusi langsung dalam mengatasi masalah sosial seperti stunting.
“Stunting adalah tanggung jawab bersama. Mahasiswa bisa membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak yang optimal,” tambah Andree.
Program ini merupakan kerja sama antara Program Studi S-2 Manajemen Bencana Universitas Andalas (UNAND) dan Yayasan Baitul Maal BRILiaN Kantor Wilayah Padang. Sebanyak 40 ibu di Kecamatan Pauh menjadi penerima manfaat dari program ini.
Andree mengapresiasi inisiatif ini dan berharap agar kolaborasi serupa terus berlanjut untuk memastikan Kota Padang bebas dari stunting.
“Pemerintah Kota Padang siap untuk mendukung program-program serupa guna mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas, Rusfidra, turut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat dalam rangka Dies Natalis Sekolah Pascasarjana ke-40.
