Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengaku, PBNU ingin terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Gus Yahya menjelaskan, keinginan itu sejalan dengan visi NU yakni membangun peradaban umat.
“Nahdlatul Ulama ingin ikut serta menjadi bagian dari pembangunan ibu kota negara yang baru karena Nahdlatul Ulama ingin menghidupi semangat untuk ikut serta membangun peradaban,” kata Gus Yahya dalam agenda Harlah NU ke-96 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilansir dari CNNIndonesia.com, Sabtu (5/2).
.
Selain itu, Gus Yahya juga memberikan alasan terkait pemilihan Balikpapan yang menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Harlah NU selain NTT.
“Balikpapan dipilih karena kita tahu bahwa Presiden dengan dukungan sebagian besar stakeholder bangsa ini ingin membangun satu Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur,” katanya.
“Karena untuk membangun peradaban, kita harus mulai dengan semangat ikut serta membangun masa depan,” sambungnya.
Menurutnya, gagasan IKN baru yang diberi nama Nusantara itu sangat ikonik.
“Ibu Kota Negara yang baru ini yang diputuskan akan bernama Nusantara ini adalah gagasan yang sangat ikonik dan ini mencerminkan visi untuk membangun masa depan,” klaimnya.
Lebih lanjut, Yahya mengingatkan jajaran PBNU agar tidak terjebak dalam luka dan mimpi kejayaan masa lalu. Ia menegaskan PBNU ingin membangun masa depan sesuai cita-cita dengan dasar rasa cinta pada generasi penerus.
“Jadi Balikpapan ini mewakili NU untuk menjemput masa depan,” tutupnya.
