Iklan
Iklan

IKN Nusantara di Kalimantan Mirip Kota Baru Xiongan di China yang Dibangun Presiden Xi Jinping

- Advertisement -
Badan Otorita IKN Nusantara di Kalimantan mengklaim bahwa ibu kota baru itu diminati oleh pihak swasta untuk berinvestasi. Namun, hingga kini pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur itu progresnya baru mencapai 29%.

Pemerintah Indonesia terus berusaha merayu pihak swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN Nusantara. Berbagai insentif disiapkan, termasuk keringanan pajak.

Pemerintah mengatakan proyek bernilai Rp466 triliun itu bakal jalan terus, meskipun perekonomian dunia diprediksi akan menghadapi resesi.

Pembangunan IKN Nusantara tahap pertama dimulai dengan menggunakan dana dari APBN, dan akan berlangsung hingga 2024.

Namun, ternyata apa yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019 terkait Proyek pembangunan IKN Nusantara, mirip program yang diluncurkan Presiden China Xi Jinping yaitu membangun kota baru Xiongan.

Konsep Xi Jinping membangun Xiongan adalah technology and green environment, sementara IKN konsepnya smart forest city.

Satu hal yang menarik pada tahun 2017, Xi Jinping mengumpulkan para pemimpin China, menyampaikan proyek Mei 2017. Xi Jinping kemudian mengundang Jokowi saat peluncuran proyek tersebut.  Dua tahun kemudian pada 2019 Jokowi mengumumkan Proyek IKN.

Xi Jinping membangun proyek kota baru itu untuk solusi penumpukan populasi di Beijing, sama halnya dengan alasan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

Xi Jinping membangun kota baru di daerah Xiongan sejak 2017. Hal ini yang disebut-sebut hampir mirip dengan IKN besutan Jokowi.

“Mirip, jadi Xiongan konsepnya technology and green environment, dan IKN konsepnya smart forest city,” ujar sosiolog Sulfikar Amir saat berbincang di Total Politik pada tahun lalu.

“Ada satu hal yang menarik, pada April 2017 Xi Jinping menyampaikan proyeknya, Mei 2017 dia mengundang pemimpin-pemimpindan di situ dia ketemu siapa? Jokowi Mei 2017,” ujar Sulfikar.

“Dua tahun setelah Jokowi bertemu Xi dia mengumumkan satu proyek bernama IKN, cuman ya begitu, bedanya Beijing punya banyak duit jadi mereka tidak terlalu tergantung pada investor,” tuturnya.

Presiden Xi Jinping membangun Kawasan Baru Xiongan sebagai bagian dari kampanye wilayah ekonomi Jing-Jin-Ji. Kota Xiongan sekitar 100 km (60 mil) barat daya ibu kota Beijing. Presiden Xi merencanakan akan memindahkan lebih banyak perusahaan milik negara dan lembaga lain dari Beijing ke wilayah unggulan itu.

Diketahui Beijing telah memindahkan beberapa universitas, departemen pemerintah, dan perusahaan industrinya ke Xiongan. Wilayah itu menjalankan beberapa fungsi “non-capital” dari Beijing sendiri.

Rencana pembangunan Xiongan, sebuah kawasan ekonomi khusus yang menurut pemerintah tiga kali lebih luas dibanding kota New York.

Dua lembaga paling berkuasa di China, menyebut kota baru itu akan mencakup tiga daerah sekitar 100 kilometer sebelah tenggara Beijing.

Kantor berita Xinhua mengabarkan, pembangunan Xiongan akan meringankan tekanan bagi Beijing yang dihuni 22 juta orang.

Sementara itu, Presiden Xi Jinping menyebut kota baru itu akan menjadi contoh sebuah pembangunan inovatif yang memprioritaskan perlindungan ekologi dan meningkatkan kualitas hidup warganya.

Pada saat Xi Jinping mengumumkan pembangunan kota baru itu, para spekulan langsung membanjiri kawasan tersebut untuk membeli properti atau tanah yang nantinya bisa dijual kembali dengan harga yang amat mahal.

Media massa setempat mengabarkan harga properti di kawasan itu langsung melonjak dua kali lipat hanya beberapa jam  setelah pengumuman tersebut.

Bloomberg mengabarkan, perburuan properti besar-besaran itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas menuju ke kawasan yang diincar, sementara hotel-hotel juga dipenuhi para tamu.

Pada saat rencana itu dimulai, Presiden China, Xi Jinping juga berhasil mengubah konstitusi dan menjadi presiden pertama di China yang bisa memperpanjang periode jabatan.

Salah satu yang membuat Xi Jinping mengubah konstitusi dan mendapatkan masa jabatan tiga periode adalah untuk mempertahankan proyek besarnya, yakni membangun kota baru menggantikan Beijing di daerah Xiongan.

Sosiolog Sulfikar Amir mengatakan, Xi Jinping menjadi satu-satunya presiden di Negeri Tirai Bambu yang bisa mendapatkan tiga periode. Meski di China ada satu partai, namun perbedaan kepentingan politik membuat Jinping khawatir proyeknya bakal mangkrak.

“Terjadi kompetisi antar elit, nah tentu akhirnya Xi punya keinginan untuk memperpanjang periode kekuasaan, dan akhirnya diberhasil,” ujar Sulfikar.

“Dia menjadi satu-satunya pemimpin china yang mendapatkan periode tiga, demi proyek Xiongan,” tuturnya.

Lebih lanjut Sulfikar menyebutkan bahwa proyek Xiongan yang membuat Xi Jinping memperpanjang masa jabatan tak jauh berbeda dengan IKN yang dibangun Jokowi. Bahkan video demo Kota Xiongan disebut mirip dengan video demo IKN.

IKN Nusantara

Jokowi Kesulitan Mendapatkan Investor Membangun IKN Nusantara

Presiden Joko Widodo dan jajaran menterinya disebut makin kesulitan mendapatkan investor dalam negeri maupun asing berinvestasi  untuk membangun Ibu Kota Negara di Kebupaten Penajam Paser Utara dan  Kabupaten Kutai Kartanegara tersebut.

Meski sudah dijajakan keliling dunia, dimana negara-negara kaya, belum ada tanda-tanda investor yang benar-benar menyatakan komitmennya menanam modalnya di IKN, hingga 2 tahun IKN dicanangkan dipindah dari Jakarta.

Aktivitas di IKN saat ini baru pada kegiatan pembangunan fasilitas pendukung untuk pekerja konstruksi dan pegawai kementerian/lembaga yang mau pindah ke IKN, serta pembukaan jalan lingkungan dalam wilayah inti IKN.

Sumber dana pembangunan yang digunakan di IKN dalam dua tahun terakhir masih bertumpu pada APBN yang jumlahnya lebih kurang Rp45 triliunan, sedangkan kontraktor utama yang mengerjakan proyek adalam BUMN yang usaha intinya pada konstruksi, seperti PT Pembangunan Perumahan, dan sejenisnya.

Jumlah APBN yang sudah masuk ke IKN sebesar Rp45 triliun tersebut sudah setara dengan 50% rencana investasi pemerintah, yakni 20% dari toltal biaya pembangunan IKN yang dihitung Bappenas Rp466 triliun.

Berdasarkan data yang ada di Kementerian Investasi dalam dua tahun terakhir, belum ada realisasi investasi di IKN Nusantara. Yang ada baru sejumlah catatan calon investor yang melakukan kunjungan ke Titik Nol IKN dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan pejabat pemerintah pusat dan daerah untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang IKN.

“Investor asing yang datang ke Kaltim mencari informasi tentang peluang usaha di IKN, sejak tahun lalu sebetulnya cukup banyak, ada yang mencari informasi tentang peluang membangun pembangkit listrik dari energi baru terbarukan,” ungkap Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA