Kategori: OPINI

  • Tantangan dalam Pembentukan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Teknik Unand 2024

    Tantangan dalam Pembentukan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Teknik Unand 2024

    Untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai dinamika pembentukan panitia pemilihan dekan, penting juga untuk memahami konteks historis dan tantangan yang dihadapi Fakultas Teknik Unand dalam beberapa tahun terakhir. Proses pemilihan dekan tidak terlepas dari dinamika internal Fakultas Teknik Unand, termasuk perubahan kebijakan, perkembangan teknologi, dan tantangan dalam mengelola sumber daya.
    1. Konteks Historis

    Dalam sejarahnya, Fakultas Teknik Unand telah mengalami berbagai perubahan dalam kepemimpinan yang berdampak pada perkembangan fakultas. Setiap dekan yang terpilih membawa visi dan misi yang berbeda, serta strategi yang beragam dalam meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Proses pemilihan dekan juga sering kali menjadi cerminan dari dinamika politik dan sosial di lingkungan universitas, di mana berbagai kepentingan dan aspirasi saling berinteraksi.

    Misalnya, dalam beberapa pemilihan sebelumnya, isu-isu seperti transparansi anggaran, peningkatan fasilitas laboratorium, dan pengembangan kerjasama internasional menjadi topik utama yang dibahas oleh calon dekan. Isu-isu ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Fakultas Teknik Unand dalam memenuhi standar pendidikan tinggi yang semakin ketat dan kompetitif. Oleh karena itu, proses pemilihan dekan bukan hanya sekedar memilih pemimpin, tetapi juga menentukan arah perkembangan fakultas untuk beberapa tahun ke depan.

    1. Tantangan dan Strategi

    Selain konteks historis, dinamika pembentukan panitia pemilihan dekan juga dipengaruhi oleh tantangan-tantangan spesifik yang dihadapi Fakultas Teknik Unand. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan transparan dan akuntabel. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan seluruh civitas akademika terhadap hasil pemilihan. Untuk itu, panitia pemilihan perlu menyusun mekanisme yang jelas dan terukur dalam setiap tahap pemilihan, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, hingga penghitungan suara.

    Tantangan lainnya adalah mengakomodasi berbagai kepentingan dan aspirasi dari lima departemen yang ada di Fakultas Teknik Unand. Setiap departemen memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga representasi yang adil dalam panitia pemilihan menjadi sangat penting. Untuk mengatasi tantangan ini, panitia perlu melakukan komunikasi yang intensif dengan setiap departemen, serta melibatkan mereka dalam setiap keputusan penting yang diambil.

    Strategi lain yang digunakan adalah memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi proses pemilihan. Misalnya, sistem pemungutan suara elektronik bisa diterapkan untuk meminimalkan potensi kecurangan dan mempercepat proses penghitungan suara. Selain itu, panitia juga bisa memanfaatkan media sosial dan platform komunikasi digital untuk menyebarluaskan informasi mengenai tahapan pemilihan dan profil calon dekan, sehingga seluruh civitas akademika bisa mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.

    1. Harapan dan Proyeksi

    Dengan terbentuknya panitia pemilihan yang kompeten dan representatif, harapannya adalah proses pemilihan dekan Fakultas Teknik Unand 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Fakultas Teknik Unand ke arah yang lebih baik. Dekan terpilih diharapkan mampu merespons tantangan-tantangan yang ada dengan kebijakan dan program-program yang inovatif, serta mampu memimpin fakultas dalam mencapai visi dan misinya.

    Proyeksi ke depan, Fakultas Teknik Unand diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, memperluas jaringan kerjasama dengan industri dan institusi pendidikan lainnya, serta meningkatkan kontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat. Dekan yang terpilih diharapkan mampu membangun budaya akademik yang kuat, mendorong kolaborasi antar departemen, dan memastikan bahwa setiap anggota civitas akademika memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

    Dalam jangka panjang, keberhasilan proses pemilihan dekan ini diharapkan dapat menjadi model bagi fakultas-fakultas lain di Unand, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan demikian, Fakultas Teknik Unand dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam menciptakan lulusan-lulusan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

    Peran Zulkarnain dan Aulia dalam Panitia

    Terpilihnya Zulkarnain sebagai Ketua Panitia dan Aulia sebagai Sekretaris adalah langkah awal yang baik dalam membentuk panitia pemilihan dekan. Zulkarnain, dengan pengalaman dan kepemimpinannya, diharapkan dapat membawa arah yang jelas dan tegas dalam proses pemilihan ini. Sementara itu, Aulia, yang dikenal dengan ketelitian dan kemampuannya dalam administrasi, diharapkan mampu mendukung Zulkarnain dalam memastikan setiap tahap proses pemilihan berjalan dengan lancar dan tertib. Selamat kepada mereka berdua!

    Dengan terpilihnya tiga orang calon dari departemen non-SAF yang berbeda sebagai anggota panitia, panitia pemilihan dekan ini mencerminkan keragaman dan inklusivitas. Masing-masing dari mereka membawa perspektif unik dari departemennya, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi berharga dalam proses pemilihan. Hal ini juga memastikan bahwa suara dari seluruh departemen terdengar dan dipertimbangkan dengan baik, sehingga proses pemilihan dapat berjalan dengan lebih transparan dan adil.

    Tugas Utama Panitia

    Tugas utama panitia adalah menyusun dan melaksanakan rencana kerja yang mencakup tahapan pendaftaran calon, kampanye, debat terbuka, hingga pemungutan suara dan pengumuman hasil pemilihan. Dalam tahap pendaftaran calon, panitia harus memastikan bahwa semua persyaratan administrasi dan akademik calon dekan terpenuhi. Tahapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa hanya calon yang memenuhi kriteria yang dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

    Selanjutnya, dalam tahap kampanye, panitia harus mengatur jadwal dan format kampanye yang memungkinkan setiap calon dekan untuk mempresentasikan visi, misi, dan program kerja mereka kepada seluruh civitas akademika. Panitia juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kampanye berjalan secara fair, tanpa adanya tindakan yang merugikan calon lain atau mencederai etika akademik.

    Debat terbuka menjadi salah satu momen penting dalam proses pemilihan, di mana setiap calon dekan akan diuji kemampuannya dalam menjawab pertanyaan dan memberikan solusi atas berbagai isu yang diangkat oleh para pemilih dan panel ahli. Panitia harus memastikan debat ini berlangsung dalam suasana yang kondusif dan profesional, dengan moderator yang mampu menjaga alur diskusi tetap fokus dan konstruktif. Debat terbuka ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi calon dekan untuk menunjukkan kompetensinya, tetapi juga menjadi ajang bagi seluruh civitas akademika untuk menilai calon secara langsung berdasarkan kemampuan mereka dalam mengatasi tantangan dan mengartikulasikan visi mereka.

    Tahap pemungutan suara adalah puncak dari seluruh rangkaian proses pemilihan. Panitia harus memastikan bahwa mekanisme pemungutan suara dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh seluruh pemilih yang berhak, baik secara langsung maupun melalui sistem pemungutan suara elektronik jika diperlukan. Transparansi dalam penghitungan suara juga harus dijaga, dengan menyediakan pengawasan independen dan membuka hasil penghitungan kepada publik secepat mungkin setelah proses selesai. Ini penting untuk membangun kepercayaan terhadap hasil pemilihan dan mencegah timbulnya kecurigaan atau ketidakpuasan.

    Pengumuman hasil pemilihan tidak hanya sekedar menyampaikan siapa yang terpilih sebagai dekan baru, tetapi juga memberikan penjelasan mengenai proses yang telah dilalui, jumlah partisipasi, dan statistik lainnya yang relevan. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa proses pemilihan telah dilakukan dengan cara yang transparan dan akuntabel. Panitia juga diharapkan menyusun laporan akhir yang mendokumentasikan seluruh tahapan pemilihan, tantangan yang dihadapi, dan rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.

    Peran Zulkarnain sebagai Ketua Panitia sangat krusial dalam menjaga keseluruhan proses tetap berada di jalur yang benar. Kepemimpinan yang kuat dan adil dari seorang ketua panitia dapat memastikan bahwa setiap anggota panitia bekerja sesuai dengan perannya dan berkolaborasi secara efektif. Di sisi lain, Aulia sebagai Sekretaris harus memastikan semua dokumen dan administrasi terkait pemilihan disusun dengan rapi dan tepat waktu, serta menjaga komunikasi yang baik antara panitia dan seluruh pemangku kepentingan.

    Dengan tim panitia yang terdiri dari anggota yang beragam dan kompeten, diharapkan mereka dapat menghadapi tantangan apapun yang mungkin muncul selama proses pemilihan. Kerja keras dan dedikasi mereka dalam memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung dengan adil dan transparan merupakan fondasi yang kuat bagi keberhasilan pemilihan dekan ini. Semangat untuk seluruh anggota panitia! Semoga kerja keras kalian berbuah manis dengan terpilihnya dekan yang benar-benar mampu membawa Fakultas Teknik Unand ke masa depan yang lebih cerah dan penuh prestasi.

    Penutup

    Proses pemilihan dekan di Fakultas Teknik Universitas Andalas adalah cerminan dari komitmen seluruh civitas akademika untuk menjalankan tata kelola yang baik dan demokratis. Melalui proses yang transparan, inklusif, dan akuntabel, diharapkan dekan terpilih nantinya mampu membawa Fakultas Teknik Unand ke arah yang lebih baik, menjawab tantangan zaman, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Semoga dinamika pembentukan panitia pemilihan ini dapat memberikan pelajaran berharga dan inspirasi bagi seluruh pihak yang terlibat.

  • Dinamika Pembentukan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Teknik Unand 2024

    Dinamika Pembentukan Panitia Pemilihan Dekan Fakultas Teknik Unand 2024

    Pemilihan dekan di Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) merupakan momen penting dalam menjalankan roda pemerintahan fakultas. Proses pembentukan panitia pemilihan dekan melibatkan berbagai dinamika dan pertimbangan. Berikut adalah gambaran mengenai proses tersebut:
    1. Brainstorming Sebelum Pembentukan Panitia

    Sebelum membentuk panitia pemilihan dekan Fakultas Teknik Unand, terjadi sesi brainstorming yang melibatkan berbagai pihak. Dalam sesi ini, para calon panitia dan staf Fakultas Teknik Unand berdiskusi mengenai tahapan, kriteria, dan prosedur pemilihan. Tujuannya adalah memastikan semua pihak memahami peran mereka dan transparansi terjaga. Sesi brainstorming ini tidak hanya membahas aspek teknis pemilihan tetapi juga membangun kesepahaman tentang nilai-nilai yang ingin diusung dalam proses pemilihan, seperti integritas, objektivitas, dan keterwakilan yang adil dari setiap departemen.

    Proses brainstorming ini juga sering menjadi ajang untuk mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi selama pemilihan dan merumuskan strategi untuk mengatasinya. Misalnya, ada diskusi mendalam mengenai cara memastikan bahwa setiap calon dekan Fakultas Teknik Unand memiliki kesempatan yang sama untuk mempresentasikan visi dan misinya kepada seluruh civitas akademika Fakultas Teknik Unand. Selain itu, brainstorming ini juga menjadi tempat untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak mengenai kriteria ideal bagi anggota panitia pemilihan, sehingga panitia yang terbentuk nanti mampu menjalankan tugasnya dengan efektif.

    1. Usulan dan Pertimbangan

    Selama proses brainstorming, berbagai usulan dan pertimbangan muncul dari para peserta. Pak Is Primananda, misalnya, mengusulkan agar panitia pemilihan terdiri dari satu anggota senat yang sudah berpengalaman dan satu yang belum. Usulan ini bertujuan untuk memastikan adanya kombinasi antara pengalaman dan perspektif segar dalam panitia. Pengalaman dianggap penting untuk memberikan panduan dan stabilitas dalam proses pemilihan, sementara perspektif segar diperlukan untuk membawa inovasi dan ide-ide baru yang bisa meningkatkan kualitas proses pemilihan.

    Pak Uyung memberikan usulan yang tidak kalah pentingnya, yaitu memperhatikan keterwakilan lima departemen sebagai wujud pemerataan. Ini penting agar semua departemen memiliki suara dalam pemilihan. Usulan ini menekankan pentingnya representasi yang adil dan seimbang, sehingga setiap departemen merasa terlibat dan memiliki kontribusi dalam pemilihan dekan Fakultas Teknik Unand. Dengan keterwakilan yang merata, diharapkan setiap kebijakan dan keputusan yang diambil oleh dekan baru nantinya bisa mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh departemen.

    1. Pandangan Terkait Pengalaman dan Pemilihan

    Pandangan terkait kriteria pemilihan anggota panitia juga bervariasi. Pak Yos, misalnya, berpendapat bahwa penunjukan anggota panitia tidak mesti berdasarkan pengalaman, tetapi tetap berdasarkan pemilihan. Pendapat ini menekankan pentingnya proses demokratis dalam penunjukan anggota panitia, di mana semua calon memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih berdasarkan meritokrasi. Proses pemilihan ini juga dianggap mampu menghasilkan panitia yang lebih kredibel dan memiliki legitimasi kuat di mata seluruh civitas akademika.

    Di sisi lain, Pak Ahmad Junaidi mengusulkan untuk mengacu pada panduan yang telah ditetapkan oleh universitas. Menurutnya, panitia pemilihan tidak boleh menjadi calon dekan. Usulan ini bertujuan untuk menghindari konflik kepentingan dan memastikan bahwa panitia pemilihan dapat menjalankan tugasnya dengan objektif dan tanpa tekanan. Panduan ini juga mencakup berbagai aspek lain seperti kriteria calon dekan, tata cara kampanye, dan mekanisme pemungutan suara yang transparan dan akuntabel.

    1. Dinamika Calon Panitia

    Dalam dinamika pemilihan calon panitia, beberapa calon dari Senat Akademik Fakultas (SAF) Teknik Unand bersedia menjadi panitia, tetapi beberapa dosen non-SAF tidak bersedia. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam tingkat kesiapan dan komitmen di antara dosen untuk terlibat dalam proses pemilihan dekan. Untuk mengatasi kekosongan ini, ketua departemen berkoordinasi untuk menghubungi dosen lain yang bersedia mengisi posisi yang kosong. Proses ini memerlukan kerjasama dan komunikasi yang intensif antar departemen, sehingga panitia yang terbentuk nanti benar-benar representatif dan siap bekerja.

    Ketua departemen juga berperan penting dalam mengidentifikasi dan merekrut dosen yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi untuk bergabung dalam panitia. Mereka berusaha memastikan bahwa anggota panitia yang dipilih memiliki kemampuan dalam mengelola proses pemilihan yang kompleks dan mampu menjaga netralitas selama seluruh tahapan pemilihan. Dalam beberapa kasus, ketua departemen juga mengadakan pertemuan khusus dengan calon anggota panitia untuk memastikan komitmen dan kesiapan mereka dalam menjalankan tugas.

    1. Keputusan Akhir

    Setelah melalui berbagai tahap diskusi dan pertimbangan, setiap departemen mengusulkan masing-masing satu anggota SAF dan satu dosen non-SAF sebagai calon anggota panitia pemilihan. Usulan ini kemudian dibahas dalam rapat senat Fakultas Teknik Unand untuk mendapatkan persetujuan bersama. Pak Fajar mengusulkan adanya istirahat 10 menit per departemen selama proses pemilihan untuk memberikan waktu istirahat dan memastikan fokus selama pemilihan. Istirahat ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi anggota rapat untuk melakukan refleksi dan diskusi internal sebelum mengambil keputusan akhir.

    Keputusan akhir mengenai pembentukan panitia pemilihan diambil berdasarkan konsensus dari seluruh peserta rapat. Setiap keputusan yang diambil harus melalui proses voting yang transparan dan adil, sehingga hasilnya benar-benar mencerminkan kehendak mayoritas. Panitia yang terbentuk kemudian ditugaskan untuk segera menyusun rencana kerja dan jadwal pemilihan, serta memastikan semua tahapan pemilihan berjalan sesuai dengan aturan yang telah disepakati.

    Pemilihan panitia pemilihan dekan di Fakultas Teknik Unand memerlukan kerjasama, transparansi, dan pertimbangan yang matang. Proses ini melibatkan berbagai pihak yang berusaha memastikan bahwa panitia yang terbentuk mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk fakultas. Dengan adanya representasi yang adil dari setiap departemen, serta kombinasi antara pengalaman dan perspektif segar dalam panitia, diharapkan proses pemilihan ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan dekan yang mampu membawa Fakultas Teknik Unand ke arah yang lebih baik.

  • 128 Tahun BRI, Jangan Berhenti Berinovasi untuk Negeri

    128 Tahun BRI, Jangan Berhenti Berinovasi untuk Negeri

    Industri perbankan Indonesia berhasil menorehkan kerja yang impresif pada tiga bulan pertama tahun 2023, di mana terjadi peningkatan laba dibandingan periode yang sama tahun sebelumnya. Setidaknya ini menandakan perekonomian Indonesia yang mulai pulih pascapandemi Covid-19. Bahkan, ketika Maret 2023 terjadi krisis perbankan global yang dipicu oleh kolapnya sejumlah bank besar di Amerika Serikat, yakni Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, perbankan Tanah Air tidak terdampak dan berhasil meraup cuan.

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menduduki peringkat pertama dengan laba tertinggi kuartal I-2023. BRI mencatat laba bersih secara konsolidasian pada tiga bulan pertama 2023 sebesar Rp15,56 triliun, naik 27,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp12,21 triliun. Sedangkan Kuartal III-2023 atau per September 2023, BRI mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp44,21 triliun. Jika tahun 2022 BRI mencatatkan laba bersih Rp51,4 triliun, maka direksi BRI Optimis laba tembus Rp55 triliun di akhir 2023.

    Mencermati kondisi BRI yang sejak 128 tahun lalu sampai sekarang tumbuh sehat dan kuat –dengan total aset terbesar, yakni Rp1.631,18 triliun (tahun 2022), BRI harus terus melakukan terobosan dan inovasi dalam hal pelayanan.

    Inovasi Digital untuk Segmen Pasar Milenial

    Agar pertumbuhan berkelanjutan, BRI harus terus melakukan inovasi lain yang adaptif terhadap teknologi digital. Ekspektasi konsumen terhadap teknologi/inovasi digital begitu tinggi.

    Sebuah gelombang baru teknologi seperti blockchain, Application Programming Interface (API), hingga robo-advice merevolusi kita dalam mengelola, mengontrol, dan mendistribusikan uang. Nasabah tidak perlu datang ke bank melakukan transaksi. Cukup menggunakan aplikasi mobile banking melalui smartphone, nasabah sudah dapat melakukan berbagai aktivitas perbankan.

    Perbankan digital dianggap menjadi cara baru berbisnis terutama berkat potensinya untuk menghemat biaya. BRI sebaiknya melihat bahwa hal tersebut bukan sekedar mendigitalisasi produk yang sudah ada, tetapi mengubah pola pikir dan solusi menjadi digital sebuah perilaku dan kebutuhan masyarakat. BRI perlu menempatkan diri pada sisi nasabah dan mengubah pengalaman konsumen agar menjadi lebih besar dari sekedar otomasi.

    Yang paling menantang dalam inovasi perbankan digital ini adalah menanamkan budaya baru dalam perusahaan. Pembenahan dapat dilakukan mulai dari penerapan konsep open office agar tercipta nuansa kolaborasi. Cara budaya karyawan yang smart casual menstimuli gaya bekerja yang dinamis dan berpikiran terbuka. BRI bisa merancang seri pelatihan mempersiapkan karyawan bekerja gesit yang mencakup topik seputar teknologi, media sosial, API, pemasaran digital serta keamanan teknologi informasi. Semuanya dikemas dalam aplikasi digital yang dapat diakses di mana saja.

    Kemudian bagaimana nasabah BRI bisa melakukan penarikan tunai di mesin ATM tanpa kartu. Yakinlah, kelas milenial merupakan segmen pasar yang potensial. Menurut data, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, sebanyak 132,7 juta orang atau 51,8 persen dari total penduduk Indonesia adalah pengguna internet. Sedangkan survei We Are Social mengungkap bahwa 91 persen penduduk Indonesia memiliki ponsel dan 47 persen di antaranya memiliki smartphone.

    Karena itu, segmen pasar yang potensial ini jangan sampai diabaikan. Presiden Jokowi 5 tahun silam, tepatnya tanggal 15 Maret 2018, di hadapan para pimpinan perbankan di Istana Negara, Jakarta, mengatakan, menghadapi persaingan global perbankan nasional mesti berinovasi. Perbankan Indonesia harus mampu mencari dan menyiapkan inovasi karena persaingan bisa datang dari mana saja.

    Inovasi Pelayanan

    Untuk mengoptimalkan bagi hasil dan pertumbuhan perbankan, perlu dilakukan terobosan dan inovasi. Di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, yang berpenduduk 83.825 jiwa ini, misalnya, hanya ada dua pelayanan BRI, di Sikakap dan Tuapejat. Sedangkan pelayanan di pulau lain seperti Siberut tidak ada, baik mesin ATM BRI maupun kantor pelayanan. Karena itu disarankan ada pelayanan BRI di atas kapal, yang dilengkapi layanan kasir dan ATM. Dengan demikian masyarakat mudah untuk menabung, mudah melakukan pinjaman

    Dengan terobosan dan inovasi yang dilakukan BRI, tentu saja ini akan membantu pemerintah mempercepat pemerataan pembangunan di Mentawai, salah satu daerah terdepan, terluar, dan tertinggal di Indonesia bagian barat.

    Inovasi lain adalah BRI harus adaptif terhadap teknologi digital. Ekspektasi konsumen terhadap teknologi/inovasi digital begitu tinggi.

    Sebuah gelombang baru teknologi seperti blockchain, Application Programming Interface (API), hingga robo-advice merevolusi kita dalam mengelola, mengontrol, dan mendistribusikan uang. Nasabah tidak perlu datang ke bank melakukan transaksi. Cukup menggunakan aplikasi mobile banking melalui smartphone, nasbah sudah dapat melakukan berbagai aktivitas perbankan.

    Perbankan digital dianggap menjadi cara baru berbisnis terutama berkat potensinya untuk menghemat biaya. Bank Rakyat Indonesia sebaiknya melihat bahwa hal tersebut bukan sekedar mendigitalisasi produk yang sudah ada, tetapi mengubah pola pikir dan solusi menjadi digital sebuah perilaku dan kebutuhan masyarakat. BRI perlu menempatkan diri pada sisi nasabah dan mengubah pengalaman konsumen agar menjadi lebih besar dari sekedar otomasi.

    Yang paling menantang dalam inovasi perbankan digital ini adalah menanamkan budaya baru dalam perusahaan. Pembenahan dapat dilakukan mulai dari penerapan konsep open office agar tercipta nuansa kolaborasi. Cara budaya karyawan yang smart casual menstimuli gaya bekerja yang dinamis dan berpikiran terbuka. BRI bisa merancang seri pelatihan mempersiapkan karyawan bekerja gesit yang mencakup topik seputar teknologi, media sosial, API, pemasaran digital serta keamanan teknologi informasi. Semuanya dikemas dalam aplikasi digital yang dapat diakses di mana saja.

    Saat ini adalah era generasi milenial (berusia 18-29 tahun) dan sangat terpapar gawai, maka inovasi pelayanan melalui teknologi digital menjadi sebuah keharusan. Misalnya bagaimana membuka rekening tanpa harus ke kantor BRI, tapi cukup dilakukan secara digital, sehingga waktu yang dibutuhkan bisa dipersingkat, misal dalam hitungan 10 menit. Kemudian bagaimana nasabah BRI bisa melakukan penarikan tunai di mesin ATM tanpa kartu. Yakinlah, kelas milenial merupakan segmen pasar yang potensial.

    Menurut data, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, sebanyak 132,7 juta orang atau 51,8 persen dari total penduduk Indonesia adalah pengguna internet. Sedangkan survei We Are Social mengungkap bahwa 91 persen penduduk Indonesia memiliki ponsel dan 47 persen di antaranya memiliki smartphone.
    Karena itu, segmen pasar yang potensial ini jangan sampai diabaikan. Presiden Jokowi, tanggal 15 Maret 2018 silam, di hadapan para pimpinan perbankan di Istana Negara, Jakarta, mengatakan, hadapi persaingan global perbankan nasional mesti berinovasi. Perbankan Indonesia harus mampu mencari dan menyiapkan inovasi karena persaingan bisa datang dari mana saja.

    Agar peningkatan kinerja BRI dapat dipertahankan terutama peningkatan DPK, ada tiga terobosan yang bisa dilakukan. Pertama, memaksimalkan branchless banking. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini perbankan kita mulai mengembangkan pengumpulan dana pihak ketiga dengan tidak harus melalui kantor bank. Masyarakat dapat menabung atau melakukan transfer melalui agen-agen yang sudah ditunjuk oleh bank.

    Kedua, memaksimalkan teknologi informasi. Ketika bank menawarkan teknologi serba cepat dan mempermudah masyarakat melakukan transaksi, maka bank tersebut akan menjadi incaran masyarakat ketika menempatkan dananya.

    Ketiga, perbankan harus menjadi institusi yang bisa dipercaya untuk menjalankan amanah dari masyarakat dalam mengelola dana masyarakat.*

    BRI

    YURNALDI
    Pemimpin Redaksi
    www.indeksnews.com

     

  • Jokowi Perusak Demokrasi di Indonesia

    Jokowi Perusak Demokrasi di Indonesia

    Oleh: Setri Yasra, dikutif dan dilangsir dari Majalah Tempo.co

    Dengan menempatkan anaknya Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Calon Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, merupakan wujud Paranoia Jokowi. Kepentingan personal yang merusak demokrasi.
    Karena Jokowi Demokrasi Binasa;

    Sepuluh tahun lalu mayoritas Rakyat Indonesia memilih Joko Widodo sebagai presiden, untuk mencegah Prabowo Subianto berkuasa. Prabowo adalah salah satu simbol kekuatan lama orde baru yang hendak diputus melalui reformasi 1998.

    [irp]

    Kini tak hanya bersekutu, Joko Widodo bahkan menyokong Prabowo dengan memasangkan Ketua Umum Partai Garindra itu dengan anaknya Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden 2024.

    Setelah gagal mendapatkan dukungan publik dan partai politik untuk memperpanjang masa jabatan presiden, Jokowi memakai cara yang sepintas demokratis, tapi untuk tetap berkuasa.

    Dibanyak negara politik dinasti memang tidak dilarang, tapi ia terbukti merusak demokrasi, karena menodai pernes dalam sistim pemilihan.

    [irp]

    Sebagai penguasa Jokowi bisa memobilisasi aparatur dan alat negara serta sumber dana untuk memenangkan calon presiden yang ia dukung.

    Penggantian Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Pertanian serta Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) oleh orang-orang dikenal punya sejarah kedekatan dengan Jokowi mudah ditafsirkan sebagai bagian dari upaya pemenangan pemilu 2024, ketimbang perbaikan Tekhnoratik di ketiga Lembaga.

    Dalam pemilihan kepala daerah serentak 2020, mobilisasi alat kekuasaan oleh patron calon kepala daerah efektif menjaring suara pemilih, dari 804 calon sebanyak 16,8 % memiliki hubungan dengan dinasti politik dan 42,96 % memenangi pemilihan.

    [irp]

    Seperti disebut Herbert Simon dalam Administrative Behavior (1947) dalam sistim pemilihan yang demokratis, suara pemilih cendrung mengikuti suara elite yang punya sumber daya menguasai sumber informasi.

    Studi Hailul Khairi dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri pada 2022 menyebutkan pemilih umumnya mencoblos kepala daerah yang populer meski mereka tak kompeten dan bagian dari dinasti politik.

    Keleluasaan Jokowi mengacak-acak cita-cita reformasi 1998 terjadi akibat partai-partai hanya memikirkan perut sendiri.

    [irp]

    Alih-alih memimpin oposisi, Prabowo Subianto menerima pinangan Jokowi menjadi Menteri Pertahanan, setelah kalah dalam pemilu 2014 dan 2019.

    Dalih rekonsiliasi menyembuhkan polarisasi tersebab dua pemilu menjadi alasan yang dipakai keduanya membangun koalisi ganjil tersebut. Dengan bergabungnya Prabowo dalam kabinet Jokowi juga diikuti partai-partai lain.

    Koalisi tanpa syarat yang dibentuk Jokowi membuat ia leluasa merangkul dan memiting lawan politiknya. Partai-partai yang haus kekuasaan kemudian berlomba melayani keinginan Jokowi memereteli dan melumpuhkan Lembaga-lembaga pengontrol kekuasaan.

    [irp]

    Partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat, setuju ketika Jokowi mengebiri Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Partai-partai membiarkan Mahkamah Konstitusi (MK) dikuasai Jokowi melalui pernikahan adiknya dengan Ketua MK Anwar Usman.

    Jokowi bahkan terang-terangan memakai Lembaga hukum menggebuk lawan politik yang tak sejalan dan mencegah sekutu membelot.

    Penelusuran Majalah Tempo ini menemukan dukungan Golkar terhadap Gibran Rakabuming Raka terjadi karena Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tersandra kasus korupsi minyak goreng dan dugaan penyalahgunaan subsidi dana sawit.

    [irp]

    Penyelidikan Jaksa Agung membuat Golkar sukarela menjadi kendaraan Gibran sebagai calon wakil presiden meski ia menjadi kader PDI Perjuangan.

    Ketika kekuasaan tak punya kontrol, presiden seperti Joko Widodo sesuka hati membuat kebijakan betapapun membahayakan Indonesia.

    Proyek-proyek mercusuar yang membebani anggaran negara, pembangunan ibu kota Nusantara di Kalimantan Timur, tanpa studi yang kuat dan pengerukan sumber daya alam yang merusak lingkungan hanyalah output kekuasaan tanpa kontrol itu.

    [irp]

    Dengan kebijakan yang tak memenuhi tata kelola yang baik seperti itu, Joko Widodo membutuhkan presiden setelah 2024 yang melindunginya dari konsekwensi hukum.

    Menempatkan anak keturunannya sebagai calon wakil presiden adalah wujud paranoia dan ketidak percayaan diri Joko Widodo, sesuatu yang personal tapi secara fundamental merusak demokrasi.

    “Simak opini dan liputan selengkapnya di majalah Tempo.co,” tutupnya,(Misnato).

    [irp]

  • Ternyata Perselingkuhan Dipicu oleh Faktor Genetik

    Ternyata Perselingkuhan Dipicu oleh Faktor Genetik

    Angka perselingkuhan di Indonesia seperti tidak akan menunjukkan tanda-tanda kemerosotan. Berdasarkan data yang dihimpun dari Pengadilan Agama seluruh Indonesia, perselingkuhan menjadi penyebab kasus perceraian di Indonesia yang mencapai 516.334 kasus pada tahun 2022.

    Data milik Dirjen Badilag Mahkamah Agung RI juga menunjukkan, perselingkuhan dilaporkan menduduki peringkat kedua sebagai penyebab perceraian tertinggi setelah faktor ekonomi.

    Dengan banyaknya kasus perselingkuhan, sebenarnya apa alasan di balik perilaku ini?

    Perlu Anda pahami, hasrat atau motivasi untuk berselingkuh dari setiap orang berasal dari bagian otak yang memproduksi hormon dopamin.

    Ketika dirangsang oleh alkohol, obat, permen cokelat, hingga seks, otak akan melepaskan dopamin. Hormon inilah yang membuat kita merasa senang, bergairah, dan merasa bahagia.

    Penelitian menunjukkan bahwa pada pria yang doyan selingkuh, sensasi deg-degan campur bahagia karena tidak (atau belum) ketahuan selingkuh akibat dorongan dopamin ini malah semakin memotivasi mereka untuk melakukan hal tersebut.

    Akan tetapi, kecenderungan selingkuh ternyata juga dapat menurun dari keluarga. Hal ini terbukti dalam sebuah survei yang dilakukan oleh tim peneliti University of Pennsylvania, AS.

    Dalam survei tersebut, sebanyak 71% responden wanita yang pernah selingkuh memiliki seorang ibu yang dulu juga pernah mendua. Begitu pula dengan pria, sebanyak 45% responden pria yang sempat main mata punya ayah yang juga pernah selingkuh.

    Pada pria, kecenderungan untuk selingkuh lebih didasari oleh dorongan bawah sadar otak warisan zaman purba yang menilai seks sebagai kegiatan biologis murni untuk berkembang biak guna meningkatkan kesempatannya memiliki lebih banyak keturunan di dunia.

    Orang yang memiliki gen DRD4 lebih rentan berselingkuh

    Di sisi lain, kecenderungan selingkuh pada sebagian orang juga dipengaruhi oleh keragaman gen dalam rantai DNA tubuhnya.

    Dari hasil penelitian milik peneliti asal State University of New York (SUNY) Binghamton, orang-orang yang memiliki varian tertentu dari reseptor D4 polimorfisme (gen DRD4) lebih mungkin untuk berselingkuh dan “jajan seks” di luar rumah.

    Hal tersebut bisa terjadi sebab orang-orang yang memiliki gen DRD4 secara natural membutuhkan rangsangan yang lebih besar lagi untuk bisa mencapai kepuasan.

    Umpamanya, beberapa orang akan merasa sangat bersemangat setelah selesai naik roller coaster yang menegangkan. Namun, pada orang-orang dengan gen DRD4, mereka akan meminta untuk mengulang atraksi itu, lagi dan lagi, untuk menguji batasan dirinya.

    Diketahui dari penelitian tersebut, sebanyak 50% partisipan yang memiliki gen DRD4 mengaku pernah berselingkuh setidaknya sekali seumur hidup. Jumlahnya lebih banyak bila dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki gen ini (yang hanya 22 persen).

    Menariknya, mutasi gen DRD4 merupakan warisan orangtua. Seperti penyakit keturunan, jika orangtua Anda memiliki “gen selingkuh” ini, Anda juga memilikinya

    Tidak benar bahwa laki-laki lebih berisiko selingkuh

    Secara teori evolusioner, dikatakan bahwa pria lebih rentan berselingkuh atas alasan mempertahankan keturunan. Sementara itu, perempuan selalu diharapkan untuk hidup setia dengan satu pasangan, bahkan sejak zaman purba.

    Anehnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Evolution and Human Behavior tahun 2014 menunjukkan hal yang berbeda.

    Setelah mengamati lebih dari 7.000 anak kembar asal Finlandia, ditemukan bahwa wanita yang membawa mutasi gen reseptor vasopresin dalam otaknya memiliki kecenderungan untuk selingkuh.

    Vasopresin merupakan hormon yang diproduksi di hipotalamus otak dan disimpan dalam kelenjar pituitari pada bagian depan otak.

    Hormon ini dilepas bersamaan dengan oksitosin, “hormon cinta” yang diproduksi tubuh ketika kita melakukan kontak fisik dengan orang lain, misalnya berpelukan, berciuman, atau berhubungan seks.

    Vasopresin berperan besar terhadap perilaku sosial manusia, seperti kepercayaan, empati, dan ikatan seksual. Seks mengaktifkan hormon bahagia, yang justru memperkuat nilai seks sebagai aktivitas untuk mendekatkan hubungan bagi perempuan.

    Pelepasan hormon bahagia juga memperkuat kecenderungan untuk bermonogami dengan pasangannya saat ini.

    Jadi, masuk akal bahwa mutasi pada gen reseptor vasopresin (yang dapat mengubah fungsinya) bisa memengaruhi perilaku seksual perempuan.

    Menariknya, mutasi gen ini tidak ditemukan pada pria. Namun demikian, peneliti masih belum mengetahui apakah mutasi gen pada reseptor vasopresin yang terkait dengan perselingkuhan benar-benar membuat otak jadi kurang responsif terhadap efek hormon tersebut.

    Sumber: KLIK DI SINI

  • Ketika Tato Mentawai Diprotes oleh Orang yang Tak Paham

    Ketika Tato Mentawai Diprotes oleh Orang yang Tak Paham

    TATO MENTAWAI | Ketika hiruk-pikuk soal calon wakil presiden di media mainstream, media daring, dan media sosial, ada satu hal menarik belakangan ini. Seorang warga Mentawai yang konon bermukim di Singapura, Juniator Tulius, tiba-tiba mengirim surat protes ke media daring. Dia minta agar Rekor MURI yang diraih Desa Muntei sebagai desa yang memiliki tato tertua dicabut.

    Dalam protesnya, anehnya, dia mempersoalkan penelitian eksistensi Tato Mentawai yang dilakukan Ady Rosa(alm). Karena Ady Rosa sudah berpulang, dan penelitian itu dilakukan Ady Rosa bersama saya, Yurnaldi, maka tentu perlu saya jelaskan. Saya pikir perlu menjelaskan, karena dia seolah-olah paling tahu, paling hebat dan minta dia dihadirkan ke Jakarta untuk menjelaskan.

    Saya pikir, ini orang mencari panggung dengan cara jalan pintas. Memprotes, tapi dia sendiri belum pernah melakukan penelitian. Logikanya, hasil penelitian tentu harus dibantah dengan hasil penelitian. Kalau hanya “omongan doang”, tentu tak layak dipercaya. Katakanlah ada penelitian dia, silakan tulis di media, ada halaman artikel/opini atau kirim ke jurnal nasional/internasional. Dan perlu diketahui, redaktur media terkemuka tak akan sembarang muat. Harus lolos penilaian sejumlah redaktur. Apalagi, misalnya, yang menulis kepakarannya tidak di bidang itu.  Media akan sangat hati-hati, apalagi satu dasa warsa terakhir banyak merajalela informasi hoaks.

    Ketika penelitian kami –Ady Rosa dan Yurnaldi– lakukan tahun 1992-1993, di sejumlah desa di Pulau Siberut, belum pernah ada penelitian sebelumnya soal Tato Mentawai. Sementara kami mencemaskan, Tato Mentawai terancam punah. Penelitian yang bagi Ady Rosa, saat itu, untuk tesis S-2 di ITB dan bagi saya untuk publikasi di media (antara lain Kompas dan majalah Intisari). Dan ketika 30 tahun kemudian, 2023, ada yang protes, pembaca tentu mempertanyakan, siapa yang protes, ada latar belakangnya, mana hasil penelitian dia untuk membantah itu. Jika tak ada hasil penelitian terbaru dari dia, mana mungkin pembaca bisa percaya.

    Tato Mentawai
    Foto Yurnaldi

    Dalam pertanyaan rilis Juniator yang dikutip Liputan6.com, Juniator mempertanyakan soal keberadaan Tato Mentawai yang kami teliti. Katanya dia sudah membaca hasil penelitian Ady Rosa. Kalau dia membaca tesis berjudul “Eksistensi Tato Mentawai sebagai Salah Satu Karya Seni Rupa Tradisional Masyarakat Mentawai”, tentu dia tak akan mempertanyakan soal keberadaan itu. Bukankah kata eskistensi itu maksudnya keberadaan?

    Lalu Juniator bicara soal tato di daerah lain, pada etnik Dayak, Nusa Tenggara, dan daerah lain, bahkan negara lain. Kalau Juniator membaca penelitian lanjutan/riset unggulan Ady Rosa berjudul Fungsi  dan Makna Tato serta Implikasinya pada Prilaku Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Asli (Adat): Kasus Mentawai dan Dayak, saya yakin Juniator akan mati kutu dan malu sendiri. Karena yang dia pertanyakan sudah ada dalam penelitian. Mungkin karena dia tidak ahlinya, tentu bacaannya terbatas.

    Bayangkan, ketika dia membantah tato Mentawai bukanlah tato tertua, lalu dia bandingkan dengan tato pada Mumi di Mesir. Saya yakin, hasil penelitian tato Mentawai dalam tesis Ady Rosa setebal 348 halaman dan hasil penelitian riset unggulan setebal 277 halaman, tidak dia pahami. Sebab, keahlian Juniator  tidaklah di bidang itu, kecuali sastra lisan Mentawai. Tahun berapa, sudah dijelaskan peneliti Anne Austin dan Marie-Lys Arnette dalam The Journal of Agyptian Archaeology pada tahun 2022 lalu, yakni  keberadaan mumi itu 1300 SM hingga 1070 SM. Sementara keberadaan tato Mentawai yang didukung sejumlah temuan lain, keberadaannya sudah ada sejak 1500 SM.

    Eksistensi tato Mentawai sebagai pewarisan dari masa prasejarah (neolitikum) dapat dibuktikan melalui sisa-sisa kebudayaan neolitikum yang masih hidup pada masyarakat Mentawai sekarang, di antaranya:

    Pertama, masyarakat Mentawai dapat diduga sudah mulai menghuni Kepulauan Mentawai khususnya Pulau Siberut sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi (SM) sampai 500 SM, pada masa penyebaran bangsa Proto Melayu ke Nusantara yang berasal dari Yunan di Cina bagian selatan, seperti pendapat Van Heekeren (1960), Duyvendak (1955), Koentjaraningrat (1982), Gerard Persoon (1985), dan Reimar Schefold (1991).

    Keberadaan mereka pada masa neolitikum dibuktikan dengan adanya temuan mata kapak batu tahun 1970 di Pulau Siberut, seperti dilaporkan Reimar Schefold (1991).

    Kedua, adanya kesamaan antara motif Dongson yang terdapat pada nekara dan motif tato serta pahatan kayu tradisional Mentawai dan motif-motif busana. Seperti motif tumpai pada nekara Dongson juga ditemui pada busana kabit (untuk upacara) yang terbuat dari kulit kayu. Busana ini merupakan salah satu pewarisan dari masa neolitikum, sebagaimana dijelaskan Van der Hoop (1949).

    Ketiga, jenis makanan yang dikonsumsi masyarakat asli Mentawai adalah sagu, ubi, dan keladi, sama halnya dengan yang dikonsumsi bangsa Proto Melayu maupun Neo Melanesia di masa neolitikum, sebagaimana dijelaskan Heekeren (1960).

    Keempat, bentuk arsitektur rumah masyarakat tradisional Mentawai yang disebut uma, juga mempunyai kesamaan seperti yang digambarkan Heekeren; “Orang-orang Indonesia Purba membentuk masyarakat desa, pondok-pondok mereka berbentuk persegi siku-siku dan didirikan atas tiang-tiang kayu, dindingnya diberi hiasan dekorasi yang indah-indah.”

    Kelima, karya-karya seni rupa tradisional Mentawai tidak terlepas dari lingkup kepercayaannya, seperti hubungan antara tato dan Arat Sabulungan. Dengan demikian tato masuk ke dalam rumpun seni ritual

    Atas dasar itu, jika dibandingkan dengan keberadaan tato tradisional lainnya, seperti tato tradisional Dayak dan tato tradisional Sumba, maka tato tradisional Mentawai adalah tato tertua di dunia yang keberadaannya sampai sekarang masih ada.

    Keberadaan tato tradisional Mentawai dari segi motif tato, lebih tua bila dibandingkan dengan tato tradisional Dayak dan tato tradisional Sumba. Di mana tato tradisional Mentawai membuat motif didasarkan kepada usahanya untuk meniru obyek, seperti halnya lukisan-lukisan goa yang ada pada masa prasejarah.

    Bila ditinjau secara historiografis munculnya tato tradisional Mentawai diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 SM, kalau dilihat dari awal penyebaran bangsa Proto Melayu ke Nusantara. Bila ini dijadikan patokan maka tato tradisional Mentawai adalah tato tertua di dunia. Sebab tato Mesir (Encyclopedia Americana, 1975) baru ada pada tahun 1300 SM, Siberia 300 SM, Britania 54 SM. Penyebaran tato juga mencakup di kawasan Indochina, kawasan Polynesia, Hawaii, Easter Island, Marques Island, dan Maori, New Zealand. Selain itu juga terdapat pada suku Indian Haida di pesisir barat Amerika, serta masyarakat Eskimo.

    Jadi, kalau Juniator mengatakan bahwa penilitian Ady Rosa (dan juga saya, Yurnaldi) mengada-ngada, gagal menghadirkan bukti eksistensi tato Mentawai di masyarakat Mentawai, tidak ada fakta dan bukti-bukti yang menyentuh tato Mentawai sebagai yang tertua di dunia, tentu tak segampang itu orang percaya dengan omongan doang itu. Silakan buktikan dan paparkan hasil penelitian yang sebenarnya versi Juniator. Jika tak ada, saya yakin pihak media ke depan tak akan percaya dengan omongan Anda.

    Dan terkait dengan permintaan Juniator kepada MURI untuk mencabut penghargaan MURI, menurut hemat saya tentu pihak MURI tak segampang itu dia percaya dengan seorang Juniator. Memangnya dia siapa? Apa dasarnya?

    Tato Mentawai
    Pemimpin Redaksi Indeks News Yurnaldi Saat melakukan penelitian Tato Mentawai

    Kalau Desa Muntei diklaim Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai Desa yang memiliki Tato Tertua, ya boleh saja. Memang dari hasil penelitian kami banyak warga Muntei yang bertato tradisional Mentawai, walau bukan desa satu-satunya. Apalagi itu salah satu desa wisata, yang tentu, harus ada nilai jual yang menjadi daya tarik. Daya tarik wisata ke Mentawai di bidang budaya, salah satunya tato Mentawai, dan Desa Muntei yang relatif bisa cepat dijangkau wisatawan, itu yang jadi keunggulan dan nilai jual di banding desa lain yang jauh di pedalaman hutan.

    Soal tato Mentawai mungkin bisa ambil contoh kekayaan budaya kuliner rendang. Ketika Rendang menjadi makanan terenak di dunia, orang sudah tahu itu pasti kuliner khas Minangkabau, Sumatera Barat. Kalau kemudian Payakumbuh klaim sebagai Kampung Rendang (dengan 30 varian), ya sah-sah saja. Orang pun tahu, setiap daerah di Sumatera Barat, kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai, punya kuliner rendang dengan keunggulan masing-masing. Tapi, sampai sekarang, tak ada yang protes.

    Mungkin sama halnya dengan tato. Banyak daerah dan banyak negara yang warganya bertato, namun ketika tato Mentawai dari hasil penelitian sebagai tato tradisional tertua di dunia, daerah dan negara lain tak ada protes (sejak hasil penelitian dipublis sejak 31 tahun lalu). Dan ketika Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai ajukan Desa Muntei dengan kekayaan budaya tato tradisional dengan tato tradisional tertua untuk meraih rekor MURI, boleh dan sah saja.

    Pihak MURI tentu punya tim penilai dan punya referensi untuk menetapkan sesuatu. Kalau protes dari seorang warga bernama Juniator, yang argumentasinya tak bisa dipertanggungjawabkan, mana mungkin akan menjadi perhatian dan bisa mengubah keputusan. Apalagi minta diundang pula untuk berikan penjelasan. Kalau memang ada kepentingan dan/atau tujuan tertentu, datang sendiri saja. Demo/unjukrasa belum tentu bisa mengubah keputusan, apalagi hanya dari sebuah rilis berita dari seorang saja. Kalau punya opini yang argumentatif, silakan tulis di media.

  • Closure Saat Memutuskan Hubungan Itu Penting dan Inilah Cara Melakukannya

    Closure Saat Memutuskan Hubungan Itu Penting dan Inilah Cara Melakukannya

    Closure adalah proses terakhir atau “penutup” saat memutuskan hubungan. Di momen ini kamu dan mantan akan memberi dan menerima penjelasan tentang alasan mengapa hubungan kalian harus berakhir.

    Closure akan membuat kamu dan mantan bisa berdamai dan menerima dengan lapang dada keputusan perpisahan sehingga kalian bisa melanjutkan kehidupan.

    Banyak orang yang beranggapan bahwa tidak ada yang namanya “putus baik-baik”. Logikanya, bila baik-baik kenapa harus putus, bukan? Nah, sebenarnya yang dimaksud dengan “baik-baik” dalam mengakhiri suatu hubungan asmara adalah adanya closure atau penutupan yang jelas di antara kamu dan pasangan.

    Pentingnya Closure Saat Memutuskan Hubungan

    Saat dihadapkan dengan berbagai masalah atau perbedaan, tidak semua pasangan bisa menemukan kata sepakat dan akhirnya melanjutkan hubungan. Sebagian pasangan mungkin menemukan “jalan buntu” yang membuat mereka memilih untuk memutuskan atau mengakhiri hubungan.

    Namun, banyak orang yang belum paham bagaimana cara melakukan closure atau menutup hubungan dengan penjelasan yang baik. Lebih parahnya lagi, tidak sedikit orang yang menyepelekan closure dan memilih untuk pergi meninggalkan hubungan secara tiba-tiba.

    Hal ini bisa menimbulkan banyak pertanyaan bagi pihak yang ditinggalkan, seperti “apa salah saya?”, “apa saya tidak cukup baik?”, atau “apakah saya memang pantas untuk ditinggalkan?”.

    Rasa kecewa, marah, dan frustrasi akibat hubungan yang berakhir secara bisa memicu stres, trauma, bahkan depresi. Hal ini akan menyulitkanmu untuk kembali membuka hati dan menjalin hubungan yang baru alias move on.

    Nah, di sinilah pentingnya dilakukan closure. Dengan adanya closure, kamu dan mantan bisa belajar memahami dan menerima alasan putus. Akhinya, kalian pun bisa melepas hubungan dengan hati yang lapang dan tanpa kebencian.

    Cara Menerapkan Closure yang Baik

    Tidak bisa dimungkiri bahwa mengkhiri suatu hubungan dengan seseorang bukanlah perkara yang mudah, terlebih bila salah satu pihak tidak menginginkan perpisahan. Oleh karena itu, agar hubungan berakhir secara baik-baik, berikut ini adalah beberapa cara closure yang bisa diikuti:

    1. Membicarakan alasan putus

    Saat memberikan closure, tujuan utamanya adalah memberikan dan menerima penjelasan tentang alasan putus serta menyelesaikan masalah yang mungkin menggantung. Oleh karena itu, bicarakanlah dengan jujur mengenai alasan hubungan harus berakhir.

    Walau tidak nyaman, jangan takut untuk menyampaikan kebenaran yang mungkin akan menyakiti hati mantan pasanganmu. Dengan begitu, kalian berdua bisa belajar dari kesalahan dan memperbaikinya di hubungan berikutnya.

    2Mengungkapkan unek-unek yang terpendam

    Upayakan untuk menyampaikan unek-unek secara langsung. Namun, jika dirasa berat, kamu juga bisa menuliskannya dalam sebuah kertas. Pastikan untuk mengungkapkan semua yang dirasakan agar kamu merasa lega. Bila tidak diungkapkan, emosi yang terpendam bisa menjadi beban pikiran.

    3. Membiarkan diri untuk bersedih

    Setelah berpisah, wajar bila kamu membutuhkan waktu untuk sendirian dan bersedih. Bila perlu menangis, maka menangislah. Menangis bukan berarti tanda lemah, melainkan salah satu cara terbaik untuk melepaskan emosi dan membuatmu merasa lebih baik.

    Selama proses ini, bantu dirimu untuk sembuh dengan membatasi komunikasi dengan dengan mantan. Beberapa orang merasa lebih mudah move on dengan menutup total semua jalur komunikasi dengan mantan, tetapi ada juga yang merasa tidak masalah untuk tetap berkomunikasi.

    4. Belajar dari kesalahan

    Setelah melakukan closure dengan mantan kekasih, jadikanlah pengalaman tersebut sebagai pelajaran berharga dalam hidup. Lakukan introspeksi diri mengenai apa yang salah dan apa yang perlu diperbaiki dalam dirimu.

    5. Menerima dan memaafkan diri sendiri

    Agar bisa kembali pulih dari kesedihan, belajarlah untuk menerima dan menghadapi kenyataan pahit. Terimalah fakta bahwa tidak semua kisah asmara berjalan mulus dan berakhir menyenangkan seperti kisah dongeng. Lalu, maafkanlah diri sendiri alih-alih menyalahkan diri atas apa yang terjadi.

    Terakhir, bersiaplah untuk bangkit dan menikmati kebebasan. Lakukan kegiatan yang membahagiakan, misalnya liburan, berbelanja, nonton bioskop, atau berkumpul bersama teman dan keluarga.

    Kesimpulannya, closure bisa memberikan kesempatan bagi seseorang untuk move on. Namun, pada kenyataannya, tidak semua hubungan diakhiri dengan closure. Jika ini terjadi padamu, pahamilah bahwa ada banyak hal yang berada di luar kontrol, termasuk sikap dan tingkah laku orang lain.

    Jadi, jangan biarkan patah hati dan kesedihanmu terjadi berlarut-larut. Cari dan lakukan hal lain yang bisa membuatmu bahagia.

    Namun, apabila putusnya hubungan membuatmu sangat sedih sampai tidak bisa beraktivitas dengan normal, putus asa, bahkan timbul keinginan untuk menyakiti diri sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan saran yang tepat.

  • Bahaya Bullying dan Cyberbullying, Merusak Kesehatan Emosional dan Mental

    Bahaya Bullying dan Cyberbullying, Merusak Kesehatan Emosional dan Mental

    Bullying dan Cyberbullying adalah masalah sosial utama di seluruh dunia dan hampir setua waktu. Ini dapat mempengaruhi hampir semua orang, tanpa memandang usia, ras, budaya, agama – atau di mana pun mereka ‘cocok’ di masyarakat.

    Jenis perilaku agresif yang kita lihat sebagai intimidasi sama lazimnya hari ini seperti yang telah terjadi di tahun-tahun sebelumnya – atau bahkan lebih.

    Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau pengaruh oleh agresor untuk menyakiti pihak lain atau mendapatkan semacam pengaruh atas mereka: secara fisik, emosional atau keduanya.

    Bentuk utama bullying meliputi fisik, verbal, sosial, seksual, psikologis, tempat kerja dan dunia maya.

    Semua bentuk intimidasi sama-sama berbahaya dan merusak kesehatan emosional dan mental korban dan sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab, kita semua memiliki semacam peran untuk dimainkan dalam melindungi orang-orang di sekitar kita dari intimidasi.

    Di era digital ini, cyberbullying telah muncul sebagai masalah sosial yang sangat besar.

    Cyberbullying adalah penggunaan teknologi termasuk media sosial dan berbagai bentuk pengiriman pesan untuk secara sengaja menyakiti, menggertak atau mengintimidasi pihak lain – baik online atau melalui komunikasi digital.

    Karena dilakukan secara digital atau online, tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi cyberbullying.

    Apa yang seharusnya lebih jelas, terutama jika kita tetap waspada atau waspada, adalah bahwa anggota keluarga, teman, rekan kerja atau sekolah sedang mengalami cyberbullying.

    Tanda-tanda ini akan membantu Anda mengidentifikasi apakah seseorang adalah korban cyberbullying:

    • Perubahan perilaku termasuk penarikan diri atau depresi;
    • Menarik diri dari atau menghindari situasi sosial (seperti menghadiri acara) atau kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati;
    • Penurunan harga diri dan/atau kepercayaan diri;
    • Gangguan makan atau perubahan pola tidur;
    • Keengganan tiba-tiba untuk menggunakan perangkat digital atau online.
    • Mencegah cyberbullying membutuhkan upaya kolektif dari pemerintah, pengusaha, orang tua, guru, dan seluruh masyarakat.

    Pemerintah harus memimpin dalam mendidik masyarakat tentang bahaya cyberbullying dan konsekuensinya dengan cara menyediakan sumber daya dan pelatihan bagi guru, orang tua, dan siswa tentang cara mengenali dan mencegahnya.

    Mereka juga harus memperkenalkan undang-undang yang secara khusus menangani cyberbullying dan memperingatkan konsekuensi hukum bagi mereka yang terlibat di dalamnya.

    Orang tua dan anak-anak perlu dididik tentang bahaya cyberbullying dan cara terbaik untuk menghindarinya sementara pekerja dan siswa harus didorong untuk berbicara jika mereka sedang mengalami cyberbullying atau mengetahui seseorang yang melakukannya.

    Di rumah, aktivitas online anak-anak harus dipantau dan batas waktu ditetapkan pada penggunaan perangkat digital dan anak-anak harus diajarkan untuk bersikap baik dan hormat secara online.

    Melalui perannya sebagai salah satu pendiri organisasi amal Islam Brothers In Need dan Project Qur’an, Dean Mousad adalah tokoh yang sangat terkenal di komunitas Muslim Australia.

    Seorang konselor yang berkualitas dan anggota Asosiasi Konseling Australia, Dean juga merupakan pendiri dan direktur Invictus Solutions, sebuah layanan yang melalui berbagai bentuk bimbingan, konsultasi, konseling dan lokakarya, memberikan strategi bagi kliennya untuk mengatasi tantangan hidup yang mungkin mereka hadapi.

    “Cyberbullying dapat memiliki dampak negatif yang sangat besar pada kesehatan mental, kesejahteraan, dan hubungan sosial seseorang,” kata Dean kepada AMUST.

    “Karena internet memiliki jangkauan yang luas dan karena anonimitasnya, sulit bagi korban cyberbullying untuk melarikan diri dari atau bagi pihak berwenang untuk mengidentifikasi dan campur tangan.”

    “Kaum muda sangat rentan karena mereka tumbuh dengan teknologi digital dan lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko secara online yang dapat membuat mereka menjadi sasaran.”

    “Mereka mungkin juga tidak memiliki keterampilan kedewasaan dan regulasi sosial yang mereka butuhkan untuk mengatasi trauma dan stres yang kita kaitkan dengan cyberbullying.”

    Melalui Invictus Solutions, Dean (foto) dan timnya telah memfasilitasi lokakarya di sekolah dan tempat kerja tentang bullying dengan fokus khusus pada cyberbullying, menarik minat yang kuat dari administrator sekolah dan pengusaha di Sydney barat daya.

    “Sebagai contoh, kami baru-baru ini menjalankan total 24 lokakarya selama seminggu di kampus Auburn Alfaisal College, menargetkan siswa antara Tahun 7-10 dan kami telah mengajukan pertanyaan dari banyak lembaga pembelajaran lainnya.”

    “Di Invictus Solutions, kami memiliki kapasitas untuk memfasilitasi beberapa lokakarya cyberbullying di sekolah yang sama, memberikan presentasi dan tingkat informasi yang berbeda yang disesuaikan dengan usia siswa.”

    “Bullying dan akhir-akhir ini cyberbullying adalah masalah besar dan kami ingin menyampaikan pesan kepada anak-anak dengan cara yang sensitif bila diperlukan, tetapi juga kami tidak menutup-nutupi hal-hal.”

    “Tetapi hal utama yang perlu diingat adalah bahwa hal ini dapat menjadi pengalaman serius dan traumatis, terutama bagi anak-anak dan penting bahwa tindakan diambil untuk melindungi mereka dan membantu mereka merasa aman dan didukung setiap saat.”

  • Tentang Profesi Baker Si Pembuat Roti

    Tentang Profesi Baker Si Pembuat Roti

    Apakah kamu familier dengan sebuah profesi bernama baker? Yup! Dialah si pembuat roti. Tapi apakah baker hanya membuat roti? Tentu saja tidak. Secara lebih detail, baker adalah profesi yang memiliki keahlian dalam mencampur dan memanggang bahan, menghias, sampai kepada menyajikan kue seperti roti, cookies, pie, atau makanan yang dipanggang lainnya. Profesi ini biasanya bekerja di toko roti, restoran, hotel, dan bisnis yang terkait dengan roti.

    Pastry dan baker memiliki kemiripan, tetapi bakery merupakan bagian dari pastry yang bertanggung jawab pada pembuatan roti-rotian, danish, croissant dan produk-produk lain. Sementara itu baker dan pastry sama-sama membuat makanan penutup. Di sebagian restoran atau toko, seorang individu melayani dalam kedua peran tersebut. Di lingkungan lain, ada perbedaan antara dua posisi, yang dimana baker membuat roti, roti gulung, dan muffin, sementara pastry membuat makanan penutup, seperti kue, pie, kue tar, dan kue. Bahkan ketika baker dan pastry bekerja di tempat yang sama, mungkin ada tumpang tindih.

    Jika kamu berminat sebagai pembuat roti professional. Yuk pahami dulu kualitas Dan keahlian yang harus di miliki di antaranya sebagai berikut:

    1. Dedikasi yang tinggi

    Seorang sipembuat roti dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi dalam pekerjaannya, yaitu berpegang teguh pada pekerjaannya, bertanggung jawab, memahami seluk-beluk setiap aspek pekerjaan, dan selalu berkeinginan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik bagi rekan kerja, atasan, dan juga pelanggan. Dedikasi yang tinggi akan memudahkan seseorang untuk mau mencoba berbagai resep dan menu baru, memperbaiki cara bekerja (proses kerja), dan memiliki daya juang dalam bekerja dengan jadwal yang padat dan panjang.

    1. Kuat Fisik dan Mental

    Seorang pembuat roti profesional harus memiliki kemauan kerja yang kuat, baik secara mental maupun secara fisik. Alasannya, industri food service, baik di hotel, bakery, maupun kafe memiliki tuntutan kerja fisik yang panjang (lembur) dan juga tekanan untuk bekerja dengan cepat.

    1. Perhatian yang lebih

    Seorang baker dituntut untuk memiliki perhatian yang ekstra untuk hal-hal detail. Sebut saja ketika memeriksa kualitas bahan kue, mengamati warna dan status produk yang dipanggang, menerapkan glasir, lapisan gula, atau topping lainnya, dan masih banyak contoh-contoh lainnya. Sehingga apa yang mereka kerjakan, hasilnya akan sesuai dengan standar yang ditetapkan. dan produk yang dihasilkan pun akan semakin terlihat indah di mata para konsumennya.

    1. Kreativitas

    Tentu saja dalam menghasilkan produk yang selalu menarik untuk konsumen, pembuat roti dituntut untuk memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Tingkat kreativitas yang tinggi ini akan sangat membantu pembuat roti untuk menciptakan atau mengembangkan produk baru. Sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli produk yang telah baker hasilkan.

    1. Kerjasama tim

    Kemampuan untuk dapat bekerjasama di dalam sebuah tim merupakan suatu keahlian yang harus dimiliki oleh baker. Karena pembuat roti dituntut untuk bekerja dengan cepat dan lama, sehingga kerjasama tim diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Bayangkan saja jika kamu tidak bisa bekerjasama, tentunya hal tersebut akan menghambat alur pekerjaan yang nantinya akan berdampak pada profit tempatmu bekerja.

    1. Kemauan untuk selalu belajar

    Dunia bakery merupakan dunia yang sangat dinamis dan selalu berhadapan dengan hal-hal yang baru. Etika tertinggi dalam dunia kerja ini adalah memiliki komitmen untuk selalu belajar dan tidak ada kata berhenti dalam belajar (long life learning).

    Diperlukan keahlian sebelum memulai karir sebagai pembuat roti,. Walaupun begitu, saat ini profesi pembuat roti banyak diminati dan sangat menjanjikan, lho. Dengan skill yang dimiliki, kamu bisa bekerja di berbagai bidang kuliner penutup hingga membuka usaha bisnis sendiri.

    – (Dhita Aulia Tri Andini- Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)

  • Kenapa Seorang Introvert Harus Menggunakan Tinder?

    Kenapa Seorang Introvert Harus Menggunakan Tinder?

    Anak muda menghargai autentisitas serta kejujuran, termasuk para introvert yang tidak pernah malu dalam menunjukkan jati dirinya, terutama melalui bio Tinder.

    Istilah introvert sendiri ternyata 33% muncul lebih banyak di bio Tinder, dibandingkan dengan ‘ekstrovert’.1 Untuk membantu para member yang pendiam, Tinder menyusun panduan berkencan untuk kaum introvert, dengan arahan dari Psikolog Viviane Hähne.

    Introvert vs Extrovert di Tinder

    Para member Tinder yang introvert2 40% lebih mungkin untuk mengatakan bahwa mereka masih mencari tahu tujuan hubungan yang diinginkan3, jika dibandingkan para member ekstrovert.2 Para introvert cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengenal seseorang, baik dalam pertemanan maupun hubungan.

    Mereka juga cenderung tidak begitu suka memberikan banyak informasi pribadi tentang dirinya, kepada kenalan baru. Jadi kenapa lebih banyak introvert membagikan tipe kepribadian mereka lewat bio Tinder?

    Psikolog Viviane menjelaskan bahwa, “Banyak para introvert merasa bahwa sikap mereka yang cenderung tertutup tidak dihargai dan dihormati, sehingga memerlukan perhatian khusus bagi tipe kepribadian ini. Menambahkan kepribadian introvert pada profil dating app dapat memberikan rasa aman, dan meminimalisir kesalahpahaman, apalagi sifat tertutup dan pendiam kerap disalahartikan sebagai ketidaktertarikan, atau bahkan sombong.”

    Secara keseluruhan, introvert2 juga 15% lebih mungkin untuk mencari pertemanan lewat Tinder dibandingkan para member3 yang ekstrovert.2 Menurut Viviane Hähne, para introvert biasanya butuh waktu yang lebih lama untuk terbuka dan percaya terhadap orang baru di hidup mereka, serta membangun hubungan dan menjadi akrab dengan orang lain.

    Sebaliknya, hubungan yang dibangun malah cenderung lebih dalam dan stabil. Jika seorang introvert pindah ke tempat baru misalnya, Tinder dapat membantu mereka untuk bertemu dengan orang-orang baru dan membangun pertemanan mereka.

    Nah, kemudian apa yang terjadi setelah berhasil match? Kaum introvert biasanya suka obrolan panjang yang mendalam, terutama dalam bentuk chat yang panjang dengan isi yang penuh pertimbangan. Menurut data, member introvert2 di Tinder 24% lebih suka chattingan4 dibandingkan para member ekstrovert2.

    Introvert

    Menurut Viviane, menghabiskan waktu yang lebih panjang untuk mengenal seseorang dari dating app bukanlah waktu yang terbuang sia-sia, malah menjadi kesempatan yang baik bagi kaum introvert untuk menilai kecocokan dengan match mereka, secara aman sebelum bertemu secara langsung. Sementara para ekstrovert 60% lebih memilih ngobrol lewat telpon4, atau berbicara langsung dibandingkan para introvert2.

    4 alasan kenapa Psikolog Viviane Hähne merekomendasikan Tinder buat kaum introvert

    • Tahap pertama mengenal seseorang jadi lebih mudah lewat aplikasi. Kamu bisa menyusun kalimat yang ingin disampaikan secara tenang, tanpa perlu duduk berhadapan langsung dengan teman kencan kamu. Dan bio yang berisikan fakta menarik tentang diri kamu, juga bisa menjadi bahan obrolan menarik untuk menghindari obrolan ringan yang canggung.
    • Kencan online bisa jadi kesempatan mengenal satu sama lain lebih santai. Interaksi ini bisa menjadi dasar untuk hubungan yang lebih mendalam, tidak sekedar di permukaan saja. Menurut Viviane Hähne, mengenal seseorang secara online dengan pelan-pelan sebetulnya lebih menyehatkan, dimana para introvert ini tidak terlalu terpengaruh oleh hormon mereka dan lebih realistis, tidak hanya melihat dari sisi baiknya saja. Hal ini tentunya juga dapat membantu kamu untuk mengenali red flags secara lebih baik!
    • Match di Tinder bisa jadi pemanasan yang oke untuk mengatasi rintangan berkencan yang kerap kamu alami, dan menjadikannya sebagai rutinitas. Meskipun belum menemukan match yang cocok, selalu ada pelajaran yang bisa kamu ambil dari pertemuan tersebut dan kamu aplikasikan di match selanjutnya.
    • Apakah kamu cocok dengan match kamu? Jika iya, bagus. Karena hubungan yang bermakna dan positif dengan orang lain dapat meningkatkan kepercayaan dirimu, lewat masukan dan pujian yang kamu dapat dari orang lain, dan kelebihan yang kamu punya akan tercermin sambil kamu belajar bahwa orang lain akan menyukaimu apa adanya.

    Kedengaran bagus secara teori, bukan? Untuk memudahkan kamu saat mengaplikasikannya di kehidupan nyata, Tinder dan Psikolog Viviane Hähne menyusun lima tips yang dapat membantu kamu untuk mengatasi hambatan dan keraguan saat berkencan online, atau di dunia nyata.

    Introvert

    5 tips untuk menghadapi rintangan saat kencan online

    • Stop berpura-pura agar disukai orang lain. Jadilah dirimu sendiri! Media sosial memang memberikan kesan bahwa kita harus selalu aktif, dengan hidup yang ‘Instagrammable’ setiap saat. Namun sebenarnya tidak juga, karena kamu selalu bisa jadi diri sendiri dan menemukan seseorang yang betul-betul menyukaimu apa adanya.
    • Tentukan dengan jelas apa yang kamu suka dan tidak suka – misalnya, match kamu mengajak kamu pergi ke acara besar untuk kencan pertama, tapi sebetulnya kamu merasa nyaman untuk nge-date ke tempat santai, maka komunikasikan ini dengan jelas dari awal dan pertahankan keinginanmu.
    • Kalau kamu khawatir kehabisan topik, banyak pertanyaan terbuka yang bisa kamu lempar ke match kamu. Misalnya, apa yang ingin kamu ketahui dari mereka? Apa yang membuat mereka tertarik dengan diri kamu sejauh ini? Hal ini akan membuat obrolan kalian menarik, karena biasanya setiap orang akan suka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan diri mereka.
    • Jangan batalkan kencan tiba-tiba. Dalam psikologi – kecuali ada alasan yang mendesak, hal ini disebut dengan perilaku menghindar, yang memperkuat sisi insecurity kamu. Meskipun membutuhkan usaha dan harus meninggalkan zona nyaman, ada baiknya menghadapi rasa takut kamu. Kata kuncinya adalah: berlatih, berlatih dan berlatih! Ingat, saat di dunia nyata dan online, keselamatan kamu tetap nomor satu. Ada banyak perangkat keselamatan yang tersedia untuk kamu di Tinder.
    • Perbanyak pengalaman dan jadikan refleksi: Kencan manakah yang membuat kamu merasa nyaman, dan mengapa? Apa alasannya, apa faktor yang membuat kamu menyukai kencan tersebut? Apakah karena lokasinya, aktivitas yang dilakukan, atau topik yang sedang dibicarakan saat itu? Dan bagaimana kamu bisa memanfaatkan pengalaman tersebut untuk kencan-kencan kamu selanjutnya?

    Dan yang tak kalah penting, tips tambahan dari Viviane untuk kamu:

    Untuk ke depannya, pikirkan satu ritual atau kebiasaan yang selalu kamu lakukan sebelum berkencan. Karena ritual akan berdampak positif terhadap mental dan meningkatkan rasa aman kita. Ritual ini bisa dalam bentuk kegiatan yang paling sederhana, seperti mandi untuk relaksasi atau menata rambut.

    Mendengarkan lagu atau menelpon teman juga dapat memberikan efek yang menyenangkan, dan membantu kamu. Tidak ada batasan terhadap yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan diri kamu, cari segala aktivitas yang dapat membuat kamu merasa nyaman dan menghilangkan kegugupan sebelum berkencan.