Barcelona gagal mendekati papan atas klasemen sementara La Liga setelah ditahan imbang Osasuna dengan skor 2-2 di Stadion El Sadar, Pamplona, Minggu (12/12) malam WIB.
Awalnya, Tim besutan Xavi Hernandez itu tak ingin terpuruk usai dipermalukan Bayern Muenchen tiga gol tanpa balas di Liga Champions, beberapa hari lalu.
Kali ini, Xavi berekspresimen dengan formasi 3-3-3-1. Taktik ini terbukti efektif menghasilkan gol cepat di menit ke-12 lewat kaki Nico Gonzalez.
Namun, tuan rumah Osasuna langsung membayar kontan dengan gol balasan yang dicetak David Garcia berselang dua menit kemudian.
Formasi 4-1-4-1 Osasuna cukup menyulitkan Barcelona untuk mencari ruang kosong. Sebab, Osasuna cenderung merapatkan lini tengah dan barisan pertahanan sehingga menutup ruang gerak Ousmane Dembele dan Abdessamad Ezzalzouli yang bertugas sebagai winger kanan dan kiri Blaugrana. Paruh pertama pun berakhir sama kuat.
Pada babak kedua, Xavi mempertahankan susunan pemain di paruh pertama. Hanya, ia meminta pasukannya meningkatkan tempo permainan untuk membuat lebih banyak peluang.
Upaya ini berbuah manis ketika Ezzalzouli merobek jala Osasuna pada menit ke-49. Tembakan kaki kanan dari jarak dekat terlalu sulit untuk dikuasai kiper Osasuna.
Barcelona terus berusaha memperlebar jarak dengan menaruh lebih banyak pemain di zona pertahanan lawan. Mereka juga mendominasi penguasaan bola yang mencapai 62 persen.
Keunggulan Barcelona bertahan cukup lama sampai mimpi buruk terjadi pada menit ke-86. Ezequiel Avila menemukan celah dan melepaskan tembakan yang tak mampu dihalau Marc-Andre ter Stegen, membuat skor jadi imbang 2-2.
Namun, tidak ada gol tambahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Tiga poin yang dipetik Sergio Busquets dan kawan-kawan membawa mereka ke peringkat kedelapan klasemen sementara dengan 24 poin.
Sebenarnya, Barcelona hanya butuh satu kemenangan untuk memasuki zona Liga Champions. Sebab, mereka kini berselisih tiga poin dari Atletico Madrid dan Real Sociedad di peringkat keempat dan kelima.
