Rudolf Tobing melakukan berbagai siasat untuk menjebak korbannya Icha (36), hingga tak tak mampu lagi melawan saat dihabisi dan menuruti semua kehendaknya.
Sebelum menghabisi Icha, Rudolf Tobing lebih dulu membuat kebohongan atau tipu muslihat. Pria berusia 36 tahun ini mengajak Icha ke apartemen kawasan Jakarta Pusat untuk membuat konten podcast.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan setelah sampai di apartemen, korban dibohongi agar tangan dan kakinya diikat oleh kabel tis sebagai kebutuhan konten podcast.
Dalam keadaan tangan dan kaki terikat, pelaku lalu bertanya dengan nada ancaman kepada Icha perihal apakah korban memilih berteman dengan Rudolf atau sosok H.
H adalah pria yang sangat dimusuhi Rudolf dan sempat menjadi target utama pembunuhan.
“Pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H? Dan dijawab korban di bagian kamu,” ujar Panjiyoga.
Bahkan pelaku meminta Icha mengirimkan sejumlah uang kepadanya sebagai modal untuk membunuh sosok H.
“Pelaku berbicara dengan korban kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk membantu saya menghabisi saudara H,” kata Panjiyoga.
“Di situlah pelaku mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Lalu pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta,” imbuhnya.
Tidak puas usai berhasil menerima uang dari korban, Rudolf Tobing kembali melontarkan pertanyaan kepada Icha. Saat itu Rudolf bertanya apakah Icha tidak akan melaporkannya ke polisi.
Rudolf mengaku Icha berjanji tidak akan melaporkannya ke pihak kepolisian. Karena tidak percaya, Rudolf mencekik korban hingga meninggal dunia.
“Walaupun dijawab tidak akan melaporkan tapi pelaku tidak percaya akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik,” pungkasnya.
