Manny Pacquiao, satu-satunya juara dunia delapan divisi dalam sejarah tinju, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai petinju pada hari Selasa.
Pria berusia 42 tahun itu membuat pengumuman resmi melalui video panjang dalam bahasa Inggris dan bahasa Tagalog asalnya:
“Sulit bagi saya untuk menerima bahwa waktu saya sebagai petinju sudah berakhir,” kata Pacquiao. “Hari ini, saya mengumumkan pengunduran diri saya. Saya tidak pernah berpikir bahwa hari ini akan datang. Saat saya gantung sarung tinju, saya ingin berterima kasih kepada seluruh dunia, terutama orang-orang Filipina, karena telah mendukung Manny Pacquiao.
“Selamat tinggal, tinju. Terima kasih telah mengubah hidup saya. Keluarga saya pernah putus asa, Anda memberi kami harapan. Anda memberi saya kesempatan untuk berjuang keluar dari kemiskinan. Karena Anda, saya bisa menginspirasi orang di seluruh dunia. ”
Pacquiao, 42, pensiun dari olahraga sebagai satu-satunya petinju yang memenangkan kejuaraan di delapan divisi berat yang berbeda. Dia akan pensiun dengan rekor 62-8-2 dengan 39 KO.
Pacquiao memenangkan total 12 gelar setelah menjadi petinju profesional pada tahun 1995 dengan berat 106 pound. Dia mengamankan sabuk kelas terbang WBC (112 pon) pada tahun 1998 untuk kejuaraan dunia pertamanya dengan mengalahkan Chatchai Sasakul.
Pada 2010, ia mengalahkan Antonio Margarito untuk mengamankan kejuaraan kelas welter super WBC (154 pon). Selama 26 tahun karirnya, ia memenangkan kejuaraan di enam kelas berat di antaranya.
Pada 2019, Manny Pacquiao mengalahkan Keith Thurman yang sebelumnya tak terkalahkan melalui keputusan ganda untuk mengamankan kejuaraan kelas welter (147 pon) untuk keempat kalinya dan terakhir pada usia 40 tahun. Thurman berusia 30 tahun pada saat pertandingan itu.
Dengan kemenangan tersebut ia menjadi juara kelas welter tertua dalam sejarah tinju. Masih memegang sabuk pada tahun 2020, ia menjadi petarung tertua yang memegang kejuaraan dalam empat dekade berbeda.
Berasal dari Filipina, Manny Pacquiao terpilih sebagai senator di negara asalnya pada tahun 2016, posisi yang dia pertahankan hari ini. Dia mencalonkan diri sebagai presiden pada 2022 dan menerima nominasi partainya (PDP-Laban) untuk jabatan itu pada 19 September.
