Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan tim investigasi gabungan akan memanggil pengurus Ponpes Al-Zaytun secara bergilir pada Kamis-Jumat tanggal 22-23 Juni. Mereka akan diperiksa terkait dugaan penyimpangan di ponpes tersebut.
“Yang saya tahu, hari Kamis dan Jumat ponpes Al-Zaytun dipanggil untuk memberikan keterangan klarifikasi kepada tim investigasi yang dibentuk oleh gubernur,” kata Ridwan Kamil, dikutip dari kumparan pada Rabu (21/6).
Ridwan Kamil belum mengungkap secara rinci lokasi pengurus Ponpes Al-Zaytun akan diperiksa. Dia berharap Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang ini kooperatif.
“Mudah-mudahan lancar, saya harapkan datang, kalau tidak kami berarti sama saja dengan memberikan pernyataan tidak taat pada aspek aturan hukum di negara ini,” ujarnya.
Pada Senin (19/6), Ridwan Kamil telah menyampaikan permintaan pada pengurus Ponpes Al-Zaytun agar bersikap kooperatif dan tak menghalangi proses pengumpulan data.
“Kami meminta pihak Al-Zaytun untuk kooperatif karena sudah beberapa kali dalam catatan sejarahnya sering menolak mereka yang mencoba untuk bertabayun atau berdialog untuk mengetahui,” katanya.
Ridwan menambahkan, pengumpulan data itu dilakukan sebagai upaya tabayun. Dia enggan mengambil keputusan tanpa didasarkan data.
Ponpes Al-Zaytun pada 15 Juni didemo oleh massa Forum Indramayu Menggugat. Dalam demo itu, ada 5 poin tuntutan yang disampaikan antara lain pengusutan dugaan kesesatan yang diajarkan di pesantren, dugaan pemerkosaan hingga kepemilikan tanah.
Pesantren Al-Zaytun merupakan ponpes besar yang memiliki fasilitas pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi. Sudah beberapa kali ponpes memicu polemik.
Polemik terakhir terjadi akibat foto dan video yang viral. Antara lain adalah adanya seorang wanita di saf pria dalam salat Idul Fitri dan penggunaan salam/lagu ala Yahudi.
