Indeks News – Kesedihan mendalam menyelimuti kediaman keluarga Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berusia 21 tahun yang tewas tragis setelah dilindas mobil rantis Brimob di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Suasana haru semakin terasa saat Presiden Prabowo Subianto datang melayat pada Jumat malam, ditemani jajaran pejabat tinggi negara.
Prabowo tiba sekitar pukul 22.00 bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Panglima TNI Jenderal Agus Subianto. Rombongan memilih masuk melalui Jalan Kudus, bukan jalur utama kawasan Gelora atau Stasiun Sudirman.
“Cuma 10 menit sepertinya,” ujar seorang warga sekitar yang sempat bersalaman dengan Presiden.
Sejak sore, sejumlah tokoh telah lebih dulu hadir. Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka datang sekitar pukul 19.00 ketika acara tahlilan berlangsung. Jusuf bahkan ikut hadir di pemakaman Affan di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat pagi.
Meski datang terpisah, Prabowo dan Jusuf akhirnya pulang bersama melewati jalur belakang, Jalan Kudus.
Affan meregang nyawa setelah ditabrak mobil baja Brimob yang melaju kencang untuk membubarkan massa. Dalam rekaman video yang viral, terlihat jelas Affan tak sempat menghindar. Lebih memilukan, mobil tersebut bukannya berhenti, melainkan terus melindas tubuhnya yang sudah terkapar.
Amarah warga pun pecah. Massa mengejar kendaraan itu hingga Markas Brimob di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Hingga Jumat malam, kawasan tersebut masih dipadati warga yang menuntut keadilan atas kematian Affan.
Tangis Ayah Affan Kurniawan
Di rumah duka kawasan Menteng, Jakarta Pusat, suasana pilu menyayat hati. Zulkifli, ayah Affan, tak kuasa menahan air mata saat melepas kepergian putra sulungnya. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan harapannya agar insiden ini diusut tuntas.
“Cukup anak saya yang jadi korban. Saya sudah serahkan kepada penegak hukum. Aparat yang anarkis harus dihukum sama seperti anak saya yang sudah meninggal,” ucap Zulkifli penuh getir.
Menurutnya, Affan adalah tulang punggung keluarga. Meski masih muda, ia bekerja keras sebagai pengemudi ojek online demi membantu orang tua. “Affan tidak pernah mengeluh. Sekalipun sakit di badannya, dia tetap narik demi membahagiakan ibunya,” kata Zulkifli.
Ia juga menegaskan, putranya bukan bagian dari massa aksi. Hari itu, Affan hanya berpamitan untuk bekerja. “Anak saya orang jujur. Kalau bilang narik, ya benar narik. Dia takut hal-hal begitu (demo),” tambahnya.
Kehadiran Presiden Prabowo di rumah duka memberi penguatan moral bagi keluarga, meski duka tetap terasa mendalam. Air mata tak henti mengalir dari sanak keluarga dan kerabat yang mengenang kebaikan Affan.
Di tengah kesedihan itu, satu harapan menggema: agar keadilan benar-benar ditegakkan, dan tidak ada lagi nyawa rakyat kecil yang hilang sia-sia.




