13 tempat hiburan malam tradisional yang terletak di Jalan Kapten Soedjono, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan disegel oleh Satpol PP Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kami menyegel 13 tempat hiburan malam karaoke setelah ada aduan masyarakat sekitar kepada lurah dan camat. Kemudian rapat dengar pendapat di dewan hingga kami diminta melakukan penyegelan,” ujar Kepala Seksi Operasi Satpol PP Samarinda Boy Leonard Sianipar, Jumat (4/6/2021).
Tempat hiburan malam ini berjarak 11 kilometer (km) dari Samarinda butuh waktu 30 menit untuk menempuhnya. Meski jauh dari pusat kota dan jarang mendapat perhatian. Namun, Satpol PP harus bertindak karena warga terlampau jenuh dengan keberadaan tempat tersebut.
Apalagi, kata Boy ada dugaan di lokasi tersebut juga menjual minuman keras (miras). Dengan adanya giat razia ini sebanyak 13 bangunan langsung dikosongkan dan disegel.
“Warga sudah mengeluh sejak setahun terakhir. THM tradisional itu dianggap mengganggu ketenteraman warga sekitar,” ungkap Boy.
Boy juga menjelaskan, jika penyegelan tak dilakukan maka dikhawatirkan THM tersebut bakal kembali beraktivitas. Dari analisis di lokasi, tempat hiburan malam ini rupanya memang tak berizin. Baik itu izin usaha hingga izin perdagangan minuman beralkohol, pun demikian dengan karaoke hingga larut malam.
“Bahkan ada juga ada indikasi yang menyediakan wanita pendamping. Namun ini perlu penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.
Kata Boy, saat penyegelan di lokasi semua THM tak ada aktivitas. Pihaknya menduga informasi penyegelan bocor, sehingga saat tiba di lokasi semua tempat hiburan kosong.
Biasanya dari laporan warga selalu ramai hingga tengah malam dan dini hari. Kegiatan serupa bakal dilakukan jika ada laporan masyarakat ke lurah atau camat. Artinya peran serta dari warga sangat diperlukan. Karena sudah disegel, tempat ini tak boleh dibuka kembali.
“Kalau pemiliknya nekat membuka kembali, mau tidak mau langkah terakhir yang kami lakukan adalah penyitaan barang,” pungkasnya.
