Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Setyo Budi, membeberkan pengungkapan bunker narkoba di area kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).
Pengungkapan bunker narkoba ini berawal saat polisi berhasil meringkus salah seorang pelaku berinisial S di Jalan Sultan Hasanuddin, Kabupaten Gowa, Sulsel.
“Dari keterangan S, ia mengaku kerap pesta sabu di UNM,” kata Setyo saat jumpa pers di Polda Sulsel, Minggu (11/6) malam.
Dari pengakuan S, polisi melakukan pengembangan ke kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung. Di kampus itu, polisi kembali mendapati empat orang pelaku sedang berpesta sabu dan ganja di sekret Fakultas Bahasa dan Sastra UNM.
“Saat anggota ke UNM, menemukan empat pelaku sedang pesta sabu dan ganja,” ucap dia, dikutip dari kumparan pada 12 Juni.
Selain menemukan ke empat pelaku, polisi juga berhasil menemukan sejumlah barang bukti, seperti 7 saset sabu dengan berat 4,8gram, 6 saset ekstasi dengan berat 3,1 gram, alat hisap sabu dan buku catatan penjualan.
“Di lokasi itu kami juga temukan brankas ditanam dibawah lantai sebagai tempat penyimpanan narkoba,” bebernya.
Dijelaskan dia, keempat pelaku yang diamankan tersebut masing-masing berinisial, SAH (32), MA (33), AG (34) dan M (36). Mereka, pecatan mahasiswa UNM.
“Mereka sempat kuliah di UNM tapi tidak lulus. Tapi DO,” ucapnya.
UNM Sebut Bukan Bunker Narkoba, Tapi Brankas
Pihak Universitas Negeri Makassar (UNM), membantah pernyataan dari Polda Sulsel terkait temuan bunker atau penyimpanan narkoba di kampus.
Wakil Rektor III UNM Prof Andi Muhammad Idkhan mengatakan, bunker yang disebut-sebut Polda Sulsel hanya brankas dibawah lantai.
“Bukan bunker, tapi yang benar itu adalah brangkas kecil berada di bawah lantai,” kata Andi Muhammad Idkhan saat ditemui di kampus UNM, Sabtu (10/6).
