Ginseng Merah | Menurut Korea Health Supplements Association, nilai pasar makanan kesehatan Korea menembus KRW 5 triliun untuk pertama kalinya pada tahun lalu. Kenaikan ini mencapai 20% dibandingkan lima tahun lalu.
Produk yang menguasai pangsa pasar terbesar adalah ginseng merah. Ginseng yang terbuat dari ginseng olahan, menjadi produk favorit, terlepas dari gender dan usia, dengan pangsa pasar sebesar 30%.
Merek ginseng terkemuka di Korea dengan sejarah selama 123 tahun adalah “CheongKwanJang”. Merek ini dikembangkan oleh KGC (Korea Ginseng Corporation), dan menguasai sekitar 70% pangsa pasar ginseng merah. Demi memproduksi ginseng terbaik, “CheongKwanJang” melakukan 430 tes keamanan produk selama delapan tahun sebelum mengirim produk, termasuk perawatan tanah selama dua tahun dan pembudidayaan selama enam tahun. Maka, ginseng premium pun tersedia secara aman bagi pelanggan.
“Ginseng” merupakan produk unggulan khas Korea. Ginseng yang ditanam di Korea disebut “Ginseng Korea”, dan telah lama dijual sebagai bahan obat-obatan yang sangat berharga di berbagai penjuru dunia. Meski ginseng dapat tumbuh di banyak tempat di dunia, ginseng Korea sangat berbeda dari sisi garis, bentuk, dan komposisi. Ginseng asal Korea dinilai sebagai ginseng terbaik di dunia berdasarkan kualitas dan khasiat.
Ginseng asli yang ditanam di tanah disebut ginseng segar. Biasanya, ginseng sulit disimpan dalam waktu lama, sebab mengandung air sekitar 75%. Pada masa lalu, leluhur Korea menemukan metode mengukus dan mengeringkan ginseng segar agar dapat disimpan dan diedarkan dalam waktu lama. Produk olahan ini disebut “ginseng merah”.
Di Korea, ginseng diproduksi dalam beragam bentuk, seperti cairan, kapsul, bubuk, akar ginseng, dan juga dijual sebagai makanan ringan, seperti permen, jeli, dan teh. Pekerja kantoran, pelajar, dan atlet mengonsumsi ginseng merah agar pulih dari gejala keletihan. Sementara, anak-anak dan lansia mengonsumsi ginseng merah untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
