Misi multinasional untuk mencari kapal selam pencari bangkai Titanic fokus pada menyelamatkan penumpang kapal selam Titan dengan selamat. Meski demikian, misi itu diprediksi mustahil.
Pada Kamis (22/6) tambahan dua kapal selam dikerahkan mencari kapal selam Titan yang hilang dan meledak Samudra Atlantik Utara. Kini upaya pencarian mencapai titik kritis.
Diperkirakan sisa oksigen hanya bertahan hingga 96 jam. Sedangkan Kapal Selam Titan hilang sejak Minggu (18/6). Kendati semua kemungkinan begitu tipis, pejabat Pasukan Penjaga Pantai AS Laksamana Muda John Mauger menegaskan masih berkomitmen penuh untuk melanjutkan pencarian.
“Keinginan masyarakat untuk hidup memang perlu dipertanggungjawabkan. Jadi kami akan melanjutkan upaya penyelamatan,” kata Mauger seperti dikutip dari AFP.
Upaya pencarian penumpang kapal selam Titan dipimpin AS dan Kanada. Ada lima orang di dalam kapal selam tersebut yang terdiri CEO perusahaan pengelola Titan OceanGate hingga miliarder Inggris.
Mauger menambahkan, dalam upaya pencarian itu dikerahkan juga beberapa kapal pembawa staf medis.
Kendati ada puing kapal selam Titan yang nampak di dasar lautan, tim pencari mendeteksi kebisingan bawah laut yang tertangkap dari sonar.
Suara itu memunculkan harapan bahwa masih ada turis hidup. Sayangnya sampai kini para ahli belum bisa mengetahui asal kebisingan yang ditangkap sonar tersebut.
“Secara jujur kepada kalian, kami belum tahu apa itu. Kami harus tetap optimis dan berharap,” ucap Kapten Penjaga Pantai AS Jamie Frederick.
