Pelaku pembunuhan mayat wanita bertato ‘trust love him’ yang ditemukan tewas di sebuah got di Jl Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, akhirnya terungkap. Pihak kepolisian juga sudah melakukan identifikasi bahwa wanita tersebut bernama Jersy Sutanto.
Namun, motif pembunuhan terhadap wanita bertato itu pun hingga kini masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Mayat wanita bertato itu ditemukan pada Jumat (14/10) lalu di sebuah got di Jl Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat. Jasad wanita bernama Jersy ini ditemukan dalam kondisi terbungkus bed cover. Saat itu, identitas Jersy masih belum diketahui.
Mayat wanita bertato terbungkus bed cover itu ditemukan pertama kali oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Jasad korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
“Sekitar jam 11.00 PPSU bersihkan got menemukan bungkusan, (mayat) terbungkus selimut warna motif merah-cokelat. Ketika terbuka, ternyata korban perempuan sudah meninggal dalam keadaan membusuk,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kemayoran AKP Fauzan.
Fauzan juga menyebut ditemukan luka lebam pada kepala korban. Ditemukan pula ada luka pada pundak sebelah kiri korban. Mayat wanita tersebut diperkirakan telah dibuang lebih dari satu hari.
“Luka dalam lebam, luka dalam, karena mengeluarkan darah dari hidungnya,” ungkapnya.
Mayat perempuan diselimuti bed cover ini memiliki ciri khusus. Terdapat tato pada bagian pundak kirinya bertuliskan ‘trust love him’.
“Ada tato ‘trust love him’ di bagian pundak kiri atas,” kata dia kepada wartawan di lokasi, Jumat (14/10).
Polisi akhirnya menangkap seorang pelaku. “Sudah ditangkap, Unit 3 Subdit Resmob yang menangani,” ujar Pjs Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardi Marasabessy.
Resa mengatakan ada dua orang pelaku yang diamankan. Satu pelaku merupakan tersangka utama dan satu lainnya berperan membantu.
“Pelaku 1, terus yang bantu buang mayat 1,” kata Resa.
Sementara, viral di media sosial bahwa Jersy diduga tersangkut kasus penipuan Rp 2 miliar. Namun polisi mengaku untuk saat ini masih berfokus pada kasus pembunuhan yang menewaskan Jersy.
“Kalo terkait Rp 2 miliar, belum ada temuan seperti itu. Kami fokus ke case pembunuhannya,” pungkasnya.
