Perubahan upah minimum dan kebijakan pajak baru mulai berlaku di Selandia Baru hari ini.
Perdana Menteri Jacinda Ardern telah berjanji untuk menaikkan upah minimum menjadi $20 per jam Rp200.000) dan menaikkan pajak bagi orang kaya.
Kenaikan upah berarti bahwa pendapatan 175.500 warga Selandia Baru akan meningkat sebesar $44 (Rp450.000) setiap minggu.
“Kenaikan hari ini menjadi $20 per jam diperkirakan akan meningkatkan upah di seluruh perekonomian sebesar $216 juta (Rp 2,2 Triliun), memberikan lebih banyak uang kepada warga untuk dibelanjakan pada bisnis lokal,” kata Menteri Hubungan dan Keselamatan Tempat Kerja Michael Wood.
“Ada banyak Kiwi (panggilan untuk warga Selandia Baru) yang mendapatkan upah minimum yang telah melampaui perjuangan kami melawan COVID. Saya pikir semua orang setuju bahwa mereka yang melayani kita dengan sangat baik selama lockdown – termasuk pekerja supermarket, petugas kebersihan, dan penjaga keamanan – layak mendapatkan kenaikan gaji,” tambah menteri itu.
Perubahan baru itu juga berdampak pada dua persen orang terkaya, mereka yang memiliki gaji lebih dari $180.000 (Rp 1,8 M), yang sekarang akan dikenakan pajak sebesar 39 persen.
Sebelumnya, setiap orang yang berpenghasilan lebih dari $70.000 (Rp712 Juta) membayar tarif pajak 33%.
Kenaikan pajak baru ini diperkirakan akan menghasilkan NZ$550 juta (Rp 5,6 Triliun) bagi perekonomian pada tahun 2021.
Tingkat tunjangan juga telah naik 3,1 persen, tunjangan siswa telah dinaikkan, dan simpanan yang diperlukan untuk pembeli rumah pertama kali telah berkurang dari 20 persen dari total biaya properti menjadi hanya 5 persen.
Perdana Menteri Ardern mengambil pengurangan gaji 20 persen Pada bulan April 2020 sebagai solidaritas dengan mereka yang akan berjuang secara finansial sebagai akibat dari efek ekonomi dari pandemi.
Selandia Baru belum melihat kasus komunitas Covid-19 sejak akhir Februari. Saat ini ada lima orang dalam isolasi terkelola yang dites positif Covid-19, semuanya setelah tiba di Selandia Baru dari India melalui UEA.
