Dua kanal YouTube pendukung Ganjar Pranowo selalu intens melakukan pencitraan terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah ini dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
Namun, sebaliknya kanal YouTube pendukung Ganjar Pranowo ini sering menerbitkan konten yang menyerang kandidat lain.
Satu dari kanal YouTube ini adalah Seword TV, yang cukup dikenal sebagai kanal YouTube penebar hoaks terutama tentang Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.
Kanal YouTube ini dianggap terasosiasi dengan kubu pendukung Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Kanal ini dianggap tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan oleh capresnya yakni Ganjar, sehingga cenderung menyerang dan menjelek-jelekan kandidat capres yang lain.
Terbaru, Seword TV mengeluarkan informasi hoaks soal Prabowo yang menampar Wamentan Harvick Hasnul Qolbi.
“Modalnya hanya menyerang pihak lawan dengan kebohongan yang manipulatif dan tidak bisa menunjukan prestasi,” ujar Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, Kamis (21/9).
Igor menilai, tingkah laku para pendukung Ganjar tersebut karena memang tidak ada yang bisa dibanggakan dengan kandidat capres yang didukungnya. Sehingga salah satu cara untuk menurunkan elektabilitas lawan politiknya hanya dengan cara-cara memalukan seperti itu.
Tak hanya Prabowo, bahkan akun-akun tersebut juga menjelek-jelekan kubu Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan. Langkah yang digunakan tersebut sudah keluar dari etika-etika demokrasi Indonesia.
Karena memang apa yang disebarkan tidak bisa dipertanggungjawabkan dan cenderung menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat. Igor melihat, fenomena tersebut karena memang Ganjar sendiri yang tidak memiliki rekam jejak bagus sebagai Gubernur Jawa Tengah, sehingga tidak ada yang bisa dibanggakan dan ditonjolkan oleh para pendukungnya.
“Ganjar kinerjanya biasa-biasa saja, di Jateng ada kasus Wadas, kasus E-KTP jadi sulit menemukan kinerja bagusnya sebagai Gubernur Jateng,” pungkas Igor.