Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah bertamu ke rumah dinas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pada Sabtu (27/3/2021).
Fahri Hamzah menyatakan siap berkolaborasi dengan Gibran terkait pengelolaan kota. “Kami tadi berdiskusi tentang masa depan, tentang pengelolaan kota yang kita di Partai Gelora juga menawarkan konsep yang kami gunakan, dalam tagline kami berkolaborasi tentunya dengan beliau,” ujar Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah juga mengatakan, pada kesempatan tersebut Gibran juga banyak menyampaikan berbagai mimpinya bagaimana membangun Kota Solo ke depan.
“Saya juga menitipkan pesan, berharap dari Kota Solo lahir pesan rekonsiliatif. Dinamika bangsa perlu contoh sesungguhnya agar rakyat bersatu. Solo jadi contoh dinamika politik harus diakhiri. Kami juga menyepakati ke depan akan sering ngobrol,” ujar mantan Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 ini.
Fahri Hamzah dalam pertemuan itu juga menyampaikan ucapan selamat terhadap Girban yang memenangi Pilkada 2020 dan menjadi pemimpin muda untuk Kota Solo.
“Beliau salah satu wali kota yang paling muda di Indonesia sekarang. Mewakili generasi baru, memimpin sebuah kota yang sangat dikenal, mengambil tagline the spirit of Java. Bahkan menurut saya Solo juga merupakan jiwanya Bangsa Indonesia,” ujarnya
Terkait kemungkinan Gibran akan ditarik ke Partai Gelora, dikatakannya, pada kesempatan tersebut keduanya tidak membicarakannya. “Cuma ngobrol saja. Tentu saya titip partai, kami (Partai Gelora) ingin partisipasi di sini,” kata Fahri.
Fahri juga meminta kepada Gibran untuk menikmati seluruh proses yang ada sehingga bisa mematangkannya sebagai seorang politikus.
“Saya tadi bilang, nikmati saja dulu. Menjadi politisi itu berproses, kemampuan kita mengelola keadaan dinilai oleh rakyat. Saya bilang kita ini generasi baru Indonesia, sisa konflik dari masa lalu sebaiknya generasi kita tidak perlu mewarisi itu. Intinya kan membangun bangsa, kadang friksi berasal dari ideologi yang tidak rasional. Mudah-mudahan mulai dari Solo friksi dikurangi,” ujarnya.
Sementara Gibran mengatakan tidak ada pembicaraan serius yang dibahas pada pertemuan itu. “Cuma ngopi saja, enggak ada pembicaraan politik, enggak ada pembicaraan serius. Namanya menjalin silaturahmi,” ujarnya.
Ketika diminta tanggapan atas sikap mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terkenal kritis ini, Gibran mengaku sikap tersebut justru dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.
“Pak Fahri memang kritis, beliau kasih masukan yang baik. Biar bagaimanapun beliau saya anggap sebagai role model,” pungkasnya.