Spanduk ‘Tolak Cawapres Asam Sulfat’ bertebaran di sejumlah titik di Kota Medan kini tengah viral dan videonya tersebar luas di media sosial.
Spanduk ‘Tolak Cawapres Asam Sulfat’ tersebut juga terpajang di Jalan Mongonsidi, Medan Polonia. Selain itu, terdapat juga spanduk bertuliskan sama di Jalan Setia Budi arah simpang Pemda, Medan Selayang.
Untuk diketahui, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sempat menjadi sorotan lantaran salah sebut terkait kebutuhan nutrisi ibu hamil. Gibran menyebut ibu hamil harus dilakukan pengecekan terkait kadar asam sulfat.
Hal itu disampaikan Gibran dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta Selatan, Minggu (3/12). Potongan video ucapan Gibran itu pun viral di media sosial lantaran asam sulfat dinilai cukup berbahaya bagi tubuh.
“Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak,” ujar Gibran.
Sementara, Gibran menyadari kesalahan pengucapan tersebut. Dia pun meminta maaf atas hal tersebut.
“Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya,” kata Gibran, Senin (4/12).
Gibran mengatakan seharusnya dirinya mengucapkan asam folat bukan asam sulfat. Dia kembali meminta maaf dan memohon koreksi terkait pengucapan tersebut.
“Asam folat, sorry sorry ya, maaf, mohon dikoreksi,” ujarnya.
Sementara, Ketua TKD Prabowo-Gubran Sumut, Ade Jona Prasetyo, buka suara soal kemunculan spanduk bertuliskan ‘Tolak Cawapres Asam Sulfat‘. Jona menyebut hal itu sebagai aksi provokatif.
“Kami menyayangkan tindakan-tindakan provokatif yang dilakukan oleh pihak lain terhadap Prabowo-Gibran, dapat kita lihat spanduk provokatif itu tersebar masif banyak di beberapa sudut Kota Medan,” kata Ade Jona, dikutip dari detikSumut.
Menurut Jona, seharusnya semua pihak fokus kepada program serta visi misi calon presiden-wakil presiden. Menebar kebencian dan adu domba dinilai tidak layak lagi dijadikan sebagai alat kampanye.
Pihaknya akan menyerahkan soal spanduk itu ke Bawaslu. TKD Prabowo-Gibran Sumut akan tetap melakukan kampanye yang riang gembira dan tidak melakukan kampanye hitam.
“Kami meminta dan percaya kepada Bawaslu agar melihat hal ini dengan objektif dan tegas. Kami tetap mengkampanyekan pemilu damai santun riang dan gembira dan tetap diinstruksikan agar tidak melakukan black campaign, fitnah, menjelekkan personal kepada calon presiden lainnya,” ujarnya.