Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam berencana melakukan pembongkaran bangunan lama Pasar Induk Jodoh pada bulan April 2021 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau kepada awak media usai melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama perwakilan pedagang Pasar Induk Jodoh dan DPRD Kota Batam, Rabu, 24 Februari 2021.
“Pembangunan Pasar Induk Jodoh tetap kita lakukan. Mulai bulan April ini kita akan lakukan pembongkaran Pasar Induk tersebut,” ujar Gustian Riau, kepala Disperindag.
Kata dia, pihak Disperindag tidak akan mundur tentang hal itu, karena perintah pembongkaran tersebut telah sesuai dengan perjanjian pemerintah Kota Batam, Disperindag dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Jadi saya minta doa dan dukungannya kepada masyarakat Kota Batam untuk pembangunan Pasar Induk ini,” harapnya.
Lanjut kata dia, pihaknya akan melakukan evaluasi ulang terhadap 1.808 orang pedagang Pasar Induk Jodoh yang telah dilakukan penggusuran oleh pihaknya pada tahun 2018 lalu apakah masih aktif berdagang atau tidak.
Karena pada RDP tersebut, para pedagang tersebut menuntut kejelasan nasib mereka pasca penggusuran tersebut.
“Kita akan bentuk tim dari pemerintah Kota Batam, Satpol PP, Bagian Aset untuk mengecek ulang kembali dari 1.808 pedagang itu apakah masih aktif atau tidak. Terkait dengan pembentukan tim itu, Senin besok kita panggil mereka. Tapi yang jelas saat ini area tersebut (Pasar Induk Jodoh) sudah kosong tidak ada lagi aktivitas perdagangan di sana,” bebernya.
Meskipun demikian, Gustian mengaku timbul permasalahan baru untuk melakukan pembongkaran bangunan lama Pasar Induk Jodoh tersebut.
Adapun masalah ini adalah adanya beberapa warga sekitar Pasar Induk Jodoh yang bermukim di dalam bangunan tersebut.
“Kalau tidak salah ada sebanyak 29 orang yang bermukim di sana, dan kita sudah mengirimkan surat himbauan juga kepada mereka bahwa pemerintah Kota Batam akan melakukan pembongkaran terhadap pasar tersebut,” jelasnya.
Gustian berharap, setelah dikeluarkannya surat himbauan tersebut masyarakat yang bermukim di sana untuk segera memindahkan diri dari area tersebut.
“Hal ini juga yang menjadi pertimbangan kita untuk melakukan pembongkaran saat ini. Kita juga telah rapat bersama dengan tim terpadu, memang ada berapa tahapan-tahapan yang akan kita sampaikan kepada mereka, akan tetapi kitakan telah memberikan surat himbauan untuk melaksanakan pembongkaran,” ujarnya.
Dijelaskannya, mengenai permasalahan tersebut pemerintah pusat telah menginstruksikan pihaknya untuk segera melakukan Clean and Clear terhadap area lahan Pasar Induk Jodoh tersebut.
“Karena Minggu depan juga orang dari Kementerian PUPR akan berkunjung ke Batam untuk melihat dua proyek besar di sini. Satu proyek pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) dan satunya lagi proyek pembangunan Pasar Induk,” terangnya.
Gustian khawatir, apabila tidak segera dilakukan Clean and Clear di area lahan Pasar itu bisa jadi rencana proyek pembangunan Pasar Induk Jodoh ini batal dilaksanakan.
“Karena tidak mungkin lagi kita dapat kalau sekarang tidak Clean and Clear. Kalau kita gagal tidak mungkin kita dapat lagi. Sayangkan kalau kesempatan tersebut kita lewatkan begitu saja,” sesalnya.
Terkait dengan luas lahan Pasar Indu Jodoh ini, Gustian menuturkan bahwa luas lahan tersebut sekitar 2,1 hektar dengan total anggaran pembangunan yang dikucurkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp. 300 Miliar.
“Ini kalau kita anggarkan dari APBD Kota kan tidak mungkin, makanya ini kita dapat bantuan dari pusat, karena apa ? Karena Batam ini bertetangga dengan Singapura dan Malaysia
“Selama ini WNA dari kedua negara tersebut yang bolak balik ke Batam itu ternyata membeli kebutuhan barang pokok di Batam,” tuturnya.
Untuk itu, apabila Pasar ini telah dibangun maka pihaknya akan melakukan promosi gencar-gencaran.
Bahkan ia mengaku akan membuat daftar harga yang ada di Pasar tersebut dan diiklankan di seluruh titik Videotron yang ada di Kota Batam agar tidak ada lagi konsumen yang komplen tentang masalah harga.
“Nantinya Pasar Induk Jodoh ini juga kita bangun 5 lantai, di sana nanti sudah kayak berbelanja di Mall karena sudah ada pembagian areanya masing-masing seperti pasar basahnya di sini, pasar sayur di sini itu yang kita harapkan,” ujarnya.
Selain itu, Gustian mengaku bahwa Pasar Induk Jodoh tersebut juga telah lengkap sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Pasar ini nantinya juga bisa menampung lebih kurang sebanyak 2 ribu pedagang. Jadi nanti sudah tidak ada lagi yang berjualan di jalan seperti yang di Pasar Tos 3000. Makanya penentu kita itu nanti di Pasar Induk itulah nanti,” pungkasnya.