Indeks News – Kabar mengejutkan datang dari Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Beredar informasi seorang anak SD beli sabu seharga Rp 20 ribu.
Kabar yang cukup viral tentang anak SD beli sabu ini menimbulkan keprihatinan publik.
Kapolres Ketapang, AKBP Muhammad Harris, pada Jumat, 8 Agustus 2025, menegaskan pihaknya masih menyelidiki kebenaran informasi tersebut. Penyelidikan dilakukan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Ketapang.
“Kalau masalah tersebut masih diselidiki kebenarannya. Kami berkomitmen penuh mencegah dan memberantas peredaran gelap narkotika di seluruh wilayah hukum Kabupaten Ketapang, termasuk di Kecamatan Air Upas yang baru-baru ini disebut di media sebagai daerah rawan narkoba,” tegasnya.
Menurut AKBP Harris, luasnya wilayah Kecamatan Air Upas menjadi tantangan tersendiri dalam pemberantasan narkoba. Banyaknya jalur tikus atau akses tidak resmi ke daerah tersebut memudahkan para pelaku melarikan diri dari kejaran petugas.
“Semakin banyak jalur tikus dan semakin beragam modus pelaku membuat pengungkapan kasus narkoba di wilayah ini tidak mudah,” tambahnya.
Dalam enam bulan terakhir, sedikitnya lima kasus narkoba berhasil diungkap di wilayah hukum Polsek Marau. Sementara di Kecamatan Air Upas, pada 11 Juli 2025, polisi menangkap pelaku anak di bawah umur yang membawa 0,96 gram sabu.
Temuan ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba di wilayah Ketapang tidak hanya melibatkan orang dewasa, tetapi juga sudah menyasar usia muda. Polisi berkomitmen memperketat pengawasan dan memperluas operasi pemberantasan narkotika.
