Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lakukan OTT di Semarang dan menetapkan menetapkan 10 orang sebagai tersangka, pada Selasa, 11 April 2023. KPK dalam operasi senyap tersebut juga melakukan penyitaan barang bukti mencapai Rp2,8 miliar.
“Pada OTT di Semarang disita uang sebesar sekitar Rp2,027 miliar, USD20.000, kartu debit senilai Rp346 juta, serta saldo pada rekening bank senilai Rp150 juta. Sehingga secara keseluruhan setara sekitar Rp2,823 miliar,” ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 13 April 2023.
OTT di Semarang tersebut dilakukan KPK bermula dari informasi masyarakat. Bahwa dalam proses pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi Selatan terdapat dugaan rekayasa lelang dan tindak pidana korupsi.
Johanis mengatakan tindakan kotor itu diduga untuk memenangkan rekanan tertentu di Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). KPK langsung menindaklanjuti aduan itu.
“Dari hasil tindak lanjut maka pada tanggal 10 April 2023 terdapat informasi bahwa DIN (Dion Renato Sugiarto) selaku Direktur PT IPA (Istana Putra Agung) dan pemilik PT PP memerintah ANY (Any Sisworatri) yang merupakan staf keuangannya untuk menyiapkan sejumlah uang Rp350 juta,” ujar Johanis.
Johanis mengatakan uang yang disiapkan berbentuk tunai. Sebagian sudah dimasukkan ke dalam rekening Bank Central Asia (BCA) yang baru dibuat.
“Untuk BEN (Bernard Hasibuan) yang merupakan PPK (pejabat pembuat komitmen) pada BTP (Balai Teknik Perkeretaapian) wilayah Jawa Tengah,” ucap Johanis.
Adapun 10 orang ditetapkan tersangka kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tahun Anggaran 2018-2022. KPK langsung menahan mereka.
“Selama 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 12 April 2023 sampai dengan 1 Mei 2023,” ucap Johanis.