Indeks News – Parlemen Timor Leste membatalkan undang-undang (UU) yang selama ini mengatur pemberian pensiun seumur hidup bagi anggota parlemen serta sejumlah pejabat publik.
Keputusan parlemen Timor Leste ini diambil setelah gelombang protes mahasiswa menolak fasilitas mewah yang dianggap tidak adil bagi pejabat negara.
Dalam sidang voting, Jumat (26/9/2025), mayoritas atau 62 anggota menyetujui UU baru yang menghapuskan hak pensiun seumur hidup bagi mantan presiden, perdana menteri, menteri kabinet, hingga anggota parlemen.
“Kepada seluruh mahasiswa, tuntutan Anda telah dipenuhi. Mohon hentikan unjuk rasa,” kata anggota dari Partai Khunto, Olinda Guterres, usai voting.
Tekanan Demonstrasi Mahasiswa
Aksi unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa sebelumnya pecah di ibu kota Dili. Ribuan massa turun ke jalan menolak rencana pengadaan mobil dinas SUV senilai US$ 4,2 juta untuk 65 anggota. Protes kemudian melebar hingga menuntut pembatalan fasilitas pensiun seumur hidup.
“Perjuangan kami tidak sia-sia. Kini dana tersebut bisa dialokasikan untuk sektor produktif seperti pertanian, kesehatan, dan pendidikan,” ujar seorang mahasiswa, Fortunata Alves, kepada AFP.
Selain mencabut UU pensiun seumur hidup, parlemen juga secara bulat membatalkan rencana pengadaan mobil Toyota Prado yang sudah tercantum dalam anggaran 2025.
UU baru ini akan segera diserahkan kepada Presiden Jose Ramos-Horta untuk ditandatangani sebelum resmi berlaku.
Timor Leste, negara termuda di Asia Tenggara, masih menghadapi kesenjangan sosial, malnutrisi, serta pengangguran tinggi, dengan ekonomi yang bergantung pada minyak.
