Tag: Penemuan Mayat

  • Seorang Gadis di Dharmasraya Ditemukan Tewas Dalam Kamar

    Seorang Gadis di Dharmasraya Ditemukan Tewas Dalam Kamar

    Seorang gadis yang bernama Noni Saitul Rahmat (17) tahun ditemukan tidak bernyawa di dalam rumahnya di Jorong Batu Kangkung, Kenagarian Alahan Nan Tigo Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya.

    Gadis itu pertama kali ditemukan oleh orang tuanya pada Jumat (25/2) pukul 20.00 WIB.

    Kapolsek Sungai Rumbai Kompol Andri Nugroho Saputro mengungkapkan, saat itu orang tua korban melihat anaknya tergeletak di kamar, langsung meminta tolong kepada warga.

    “Di leher korban ditemukan dugaan seperti ada bekas jeratan,” ujarnya, Sabtu (26/2).

    Kompol Andri menuturkan, melihat kondisi tersebut kemudian korban langsung di bawa ke Puskesmas Sungai Limau.

    “Selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk di lakukan otopsi,” paparnya.

    “Kita melakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan mengumpulkan keterangan,” lanjutnya.

    Kompol Andri menyebutkan, untuk motifnya masih dalam penyelidikan. “Mudah-mudahan kasus penemuan mayat ini bisa terungkap siapa pelakunya,” imbuhnya. (Kay)

  • Mayat Pria di Padang Ditemukan Membusuk Dalam Rumah

    Mayat Pria di Padang Ditemukan Membusuk Dalam Rumah

    Penemuan sesosok mayat menggegerkan warga Kampung Pinang, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Senin (31/1). Jasad pria bernama Anto (50) tahun ditemukan dalam keadaan mengenaskan dan membusuk.

    Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh masyarakat setempat, sekitar pukul 08.00 WIB. Selanjutnya, warga melaporkan ke pihak kepolisian.

    Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat, Hery menerangkan, mayat pada saat ditemukan sudah mengeluarkan bau menyengat.

    “Informasinya sudah tiga hari (meninggal). Korban tinggal sendiri di dalam rumah,” ujarnya.

    Hery memjelaskan, mayat itu ditemukan berawal ketika warga setempat curiga karena korban sudah tiga hari tidak keluar rumah. Kemudian setelah ditelusuri, dari dalam rumah mengeluarkan bau busuk.

    “Ya, dari dalam rumah mengeluarkan bau busuk. Masyarakat mencoba melihat dan mendobrak pintu rumah yang saat itu sedang terkunci dari dalam,” tuturnya.

    Ditambahkannya, korban ditemukan meninggal dalam posisi telentang dan dan badannya sudah membengkak serta mengeluarkan bau busuk.

    “Evakuasi jenazah dilakukan instansi terkait yakni dari kepolisian, TNI, inafis Polresta Padang dan masyarakat sekitar. Kemudian mayat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan tindakan lebih lanjut,” pungkasnya. (Kay)

  • Geger! Bocah 4 Tahun di Mentawai Ditemukan Tewas, Leher Nyaris Putus

    Geger! Bocah 4 Tahun di Mentawai Ditemukan Tewas, Leher Nyaris Putus

    Penemuan mayat bocah perempuan dalam kondisi leher nyaris putus dan bahu sebelah kiri ada bekas bacokan menggemparkan warga Dusun Pasakiat, Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

    Korban yang masih berusia 4 tahun ini diduga dibunuh oleh ayah kandung.

    Kapolsek Siberut Iptu Desmeri menerangkan, mayat korban pertama kali ditemukan sekitar 300 meter dari rumahnya pada (31/1) pukul 12.00 WIB.

    “Saat ditemukan, bocah perempuan malang ini memakai baju warna cokelat dan celana biru laut dengan kondisi mengenaskan,” kata Iptu Desmeri, Senin (31/1).

    Hasil olah TKP, polisi menduga korban dibunuh ayah kandung berinisial RO (24) tahun.

    Sebelum mayat ditemukan, sang ayah sempat membawa anaknya pulang ke desa asalnya di Simatalu, Kecamatan Siberut Barat (bagian Barat Pulau Siberut).

    “RO ketika itu mendatangi rumah Gengsawandi (29) tahun warga Simoilalak, Desa Saibi yang tinggal di Dusun Pasakiat, Desa Maileppet pada Sabtu lalu.

    Dia menyampaikan akan menceraikan istri keduanya berinisial L dan mau berangkat ke Simatalu bersama anaknya (korban) dengan membawa parang,” katanya.

    Mereka kemudian berangkat keesokan harinya dengan membawa korban pada Minggu (30/1).

    Namun setelah berangkat, RO ini kembali ke rumah dengan kondisi lehernya luka dan berdarah.

    “Salah satu anggota TNI yang sedang joging melihat RO di depan rumah dalam kondisi tenggorokan tersayat.

    Saat itu istrinya L juga melihat yang sama. RO kemudian mencoba mengambil tali jemuran diduga untuk bunuh diri.

    Kemudian sang istri bersama saudaranya serta anggota TNI memberikan pertolongan dengan melarikanyan ke Puskesmas, lalu RO dirujuk ke RSU Mentawai di Tuapeijat,” tutur Iptu Desmeri.

    Setelah kejadian, Gengsawandi melapor ke polisi jika korban dan RO hilang.Kemudian polisi dan masyarakat melakukan pencarian.

    “Pada akhirnya anak ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa,” katanya.Kemudian polisi melakukan olah TKP penemuan mayat dan pengambilan visum oleh Puskesmas Muara Siberut.

    “Setelah olah TKP, keluarga meminta agar jenazah korban segera dikuburkan,” tuturnya.

    Hasil olah TKP, istri kedua RO berinisial L ini belum memiliki anak.

    Korban merupakan anak tiri dari L. Polisi kini masih memeriksa RO terkait motif pembunuhan tersebut. (Kay)

     

  • Sesosok Mayat Bersimbah Darah Ditemukan di Agam

    Sesosok Mayat Bersimbah Darah Ditemukan di Agam

    Warga Palembayan, Kabupaten Agam dikejutkan dengan penemuan mayat yang tergeletak di pinggir jalan pada Minggu (30/1), sekitar pukul 04.30 WIB.

    Akibatnya, warga melaporkan penemuan mayat berjenis kelamin pria ini ke Polsek Palembayan.

    Penemuan mayat ini persisnya di badan jalan raya lintas Manggopoh – Simpang Empat, Padang Koto Gadang, Nagari Salareh Aia.

    Heldiman, warga dari Jorong Koto Gadang, Nagari Salareh Aia, adalah orang yang pertama kali melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut pada polisi.

    Kapolsek Palembayan Iptu Dikisatria membenarkan kejadian ini dan langsung menurunkan Unit Reaksi Cepat (URC) untuk menyelidiki kejadian .

    Unit URC juga melaporkan kondisi mayat dalam posisi tertelentang di badan jalan, dengan kepala mengeluarkan banyak darah.

    Di lokasi, unit URC menemukan sebuah kendaraan bermotor roda 2 yang diduga milik korban, berada di samping korban dengan kondisi terdapat bekas goresan baru di knalpot, dan step kaki sebelah kanan dalam keadaan bengkok.

    Kemudian unit URC juga melaporkan ada terdapat sebuah jejak pengereman di dekat kendaraan korban dan tercium aroma minuman keras dari jasad korban.

    “Kita duga mayat yang ditemukan adalah akibat dari laka lantas tunggal, untuk menguatkannya kita sudah meminta  back up dari unit Laka Lantas Polres Agam untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Iptu Dikisatria.

    “Setelah di identifikasi, kita pastikan mayat tersebut adalah Untung Hamidi (40) tahun asal Jorong Koto Gadang, Nagari Silareh Aia,” kata Iptu Dikisatria mengakhiri. (Kay)

  • Warga Bengkulu Selatan Temukan Sesosok Mayat Dalam Rumah

    Warga Bengkulu Selatan Temukan Sesosok Mayat Dalam Rumah

    Warga Desa Tanjung Seluai, Kecamatan Seluma Selatan, Bengkulu Selatan pada Rabu (25/1) pukul 10.00 WIB geger. Mereka mengetahui Muhammad bin Poniman (52) tahun ditemukan meninggal dalam kondisi membusuk di kediamannya.
    Dari keterangan saksi Abdullah (75) tahun, tetangga korban, yang merasa heran dengan korban yang tidak keluar rumah selama tiga hari terakhir.
    Saksi curiga juga ada aroma tidak sedap juga keluar dari rumah korban ditambah lagi dengan banyak lalat hijau berterbangan di sekitar rumah itu. Abdullah bersama saksi lainnya yaitu Nova, kemudian membuka pintu rumah korban secara paksa.
    Ternyata korban ditemukan telah meninggal dunia dalam keadaan tertelungkup korban. Nova ini biasanya mengantarkan sayur dan makanan ke rumah korban.
    Sementara itu, Kapolres Seluma AKBP Dermawan Dwiharyanto SIK melalui Kapolsek Seluma AKP Triyoga Surono membenarkan dengan adanya penemuan mayat lak-laki yang sudah membusuk. Dijelaskan setelah dilakukan pemeriksaan, baik secara medis maupun dilakukan pemeriksaan disekitar lokasi, memang tidak ada ditemukan kejanggalan.
    “Kita sudah melakukan pemeriksaan, memang tidak ditemukan kejanggalan. Sehingga sementara ini, kita memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian tersebut,” sampainya. (Kay)
  • Warga Sawahlunto Ditemukan Tewas di Kebun

    Warga Sawahlunto Ditemukan Tewas di Kebun

    Sesosok mayat gegerkan warga Dusun Kalamuntung, Desa Lunto Timur, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, Minggu (19/12) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Kasatreskrim Polres Sawahlunto Iptu Roy Sinurat menjelaskan, mayat laki-laki berinisial D (56) tahun ditemukan tewas di perkebunan milik warga oleh masyarakat setempat.

    “Kondisi mayat luka robek di leher dan 2 luka tusukan di bagian perut,” terangnya, Minggu (19/12).

    Selain itu, sambungnya, juga ditemukan sebilah pisau dekat jasad tersebut.

    “Kemudian jasad D dibawa ke RSUD Sawahlunto untuk dilakukan penanganan medis pada tubuh mayat dan setelah itu, dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di Lunto Timur,” ungkap dia.

    Ia menambahkan, Satreskrim Polres Sawahlunto melakukan upaya untuk mengungkapkan kejadian penemuan mayat dengan olah TKP dan keterangan saksi-saksi.

    “Kita juga berkoordinasi dengan Lab Forensik Polda Riau atas barang bukti (BB) yang ditemukan di TKP, dan dokter RSUD Sawahlunto terkait penyebab kematiannya,” tutupnya.(Kay)

  • Sesosok Mayat Ditemukan Terjaring Jala Nelayan di Pesisir Selatan

    Sesosok Mayat Ditemukan Terjaring Jala Nelayan di Pesisir Selatan

    Sesosok mayat ditemukan nelayan di bawah Jembatan Api-api, Nagari Api-api, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dini hari tadi (4/11).

    Dari hasil Identifikasi polisi, terungkap mayat berjenis kelamin laki-laki itu, diduga bernama Untung Kurniawan, 47 tahun, seorang wiraswasta dengan alamat Jl. Proklamasi No. 14 A Padang Timur, Kota Padang.

    Polisi dari Polsek Bayang dan SPKT Polres Pessel mengungkapkan, mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 00.30 WIB, di bawah jembatan Api-Api. Orang pertama kali menemukan adalah dua orang nelayan, yang pada dini hari itu sedang menjala ikan.

    Saat menarik jala, nelayan itu mengira jalanya tersangkut kayu karena terasa berat. Namun setelah ditarik dengan kuat, nelayan tersebut memegang bagian kaki.

    Secepatnya, setelah memastikan bahwa itu jasad manusia, kedua nelayan membawanya jasad dalam jaring ke sebuah warung yang terletak tidak jauh dari jembatan tersebut. Kemudian, pemilik warung melaporkannya ke Polsek Bayang.

    Anggota Polsek Bayang dan SPKT Polres Pessel yang dipimpin Ipda Rifki Dimas Aprilian beserta anggota piket langsung turun mengidentifikasi jeasad itu, dan mengevakuasi korban ke RSUD. M. Zein Painan.

    “Korban belum ada yang mengenali dan siapa kerabatnya, sudah kami telusuri namun baru itu yang kita dapatkan. Sekarang berada di RSUD. M. Zein Painan untuk penanganan lebih lanjut,” terang Ipda Rifki Dimas Aprilian.

    “Apabila ada yang mengenali ciri-ciri korban dan keluarganya agar datang ke Mapolres atau Mapolsek Bayang untuk diverifikasi,” pungkas Ipda Rifki.

    Dari gambar yang dirilis polisi, Jasad laki-laki itu memakai celana jeans dengan kaos hitam yang berlogo Band Indonesia.(Kay)

  • Sesosok Mayat di Pasaman Barat Ditemukan Membusuk Dibawah Pohon Kelapa

    Sesosok Mayat di Pasaman Barat Ditemukan Membusuk Dibawah Pohon Kelapa

    Sesosok mayat laki-laki ditemukan telah membusuk di bawah pohon kelapa di Jambu Baru, Jorong Padang Tujuh, Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (28/10).

    Sebelumnya, korban berinisial D (54) tahun warga setempat yang dilaporkan telah beberapa hari meninggalkan rumah.

    “Mendapat laporan adanya penemuan mayat di Padang Tujuh, Nagari Aua Kuniang oleh warga, tim kita langsung menuju lokasi untuk memastikannya,” terang Kepala Kepolisian Sektor Pasaman, Iptu Rosminarti Kamis (28/10).

    Ia menjelaskan, awalnya korban diketahui meninggalkan rumah sejak Senin (25/10) dan tidak kunjung pulang. Akhirnya istri korban serta anaknya melakukan pencarian ke kebun orangtua korban dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.

    “Istri dan anak korban mencari korban ke kebun orangtuanya di belakang Masjid Al Mukhlisin Jambu Baru, Padang Tujuh dan menemukan korban telah meninggal dunia di bawah pohon kelapa,” katanya.

    Dugaan sementara, korban sebelumnya memanjat kelapa dan terjatuh. Namun tidak ada warga yang mengetahui, sampai akhirnya korban meninggal dunia dan karena sudah lama, jasadnya mulai membusuk.

    “Setelah korban ditemukan, pihak keluarga  tidak bersedia melakukan otopsi dan sudah membuat surat pernyataan. Dari hasil visum luar oleh pihak Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat, juga tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban,” jelasnya.

    Kini korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman,” tutup Kapolsek.(Kay)

  • Suasana Horor di Lokasi Penemuan 2 Mayat Bersimbah Darah, Seluruh Kamar Kos Ditinggal Penghuni

    Suasana Horor di Lokasi Penemuan 2 Mayat Bersimbah Darah, Seluruh Kamar Kos Ditinggal Penghuni

    Suasana horror terjadi di lokasi penemuan mayat dua sejoli yang ditemukan bersimbah darah dalam kamar kos di Kampung Cibodas Pasar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Penemuan dua mayat itu membuat para penghuni kos memilih untuk meninggalkan kamar kos milik H Acep (70) tersebut dan mencari tempat lain yang lebih jauh.

    Sebelum penemuan mayat tersebut delapan kamar kos terisi penuh, karena tarif kamar kos tersebut hanya Rp400 ribu per bulan. Tidak hanya murah bangunannya pun baru.

    “Selalu penuh kamar kos di sini,” ujar salah seorang warga.

    Sebelum selesai dilakukan proses identifikasi oleh tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota, para penghuni kamar kos di tempat itu sudah angkat kaki. Mereka mengangkut perabotan yang ada di kamar dengan sepeda motor dan mobil serta dibantu rekan-rekannya.

    Susana mencekam terlihat saat malam hari setelah kejadian tersebut. “Saya takut dan trauma. Lebih baik pindah dari sini daripada ketakutan,” kata Ervi (30) salah seorang penghuni kamar kos tersebut.

    Tak hanya penghuni kos, warga sekitar pun mengaku ketakutan saat melintas di gang tersebut. Nana menuturkan, setelah kejadian lingkungan sekitar kamar kos tersebut terlihat sepi dan mencekam.

    Warga, tak lagi berani melintas di gang tersebut selepas magrib. “Tidak ada yang melintas kalau sudah magrib. Warga memilih berjalan memutar daripada melewati kamar kos itu. Takut dan merinding kalau lewat sini,” ujar Nana.

    Nana mengatakan peristiwa penemuan mayat seperti itu baru pertama kali terjadi di wilayahnya. Karena itu wajar jika warga merasa ketakutan setelah kejadian tersebut.

    Ia berharap kondisi seperti ini segera berlalu karena masyarakat juga butuh ketenangan. “Mudah-mudahan cepat normal kembali. Wajar masyarakat takut karena baru kali pertama ada kejadian seperti ini,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Cibodas Pasar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten tasikmalaya gempar. Karena di salah satu kamar kosan di kampung tersebut ditemukan jenazah laki laki dan perempuan.

    Ketika ditemukan mayat kedua korban berlumuran darah dan dalam posisi tertidur di kasur. Peristiwa penemuan mayat tersebut terjadi Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

    Korban perempuan bernama Widia yang bekerja sebagai petugas keamanan di pabrik garmen PT Tiodore. Sedangkan laki-laki yang usianya diperkirakan lebih tua dari sang perempuan warga Kota Cimahi.

    Polisi mengatakan pelaku penembakan terhadap Widianingsih (42) adalah kekasihnya sendiri bernama Serda (Pur) Sutriono (56).

    Pensiunan TNI-AD Pelaku penembakan terhadap anggota satpam perusahaan garmen tersebut kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama.

    Bukti-bukti bahwa keduanya meninggal lantaran tertembak terlihat dari ditemukannya sepucuk senpi di kamar korban.

    Tak hanya senpi, polisi juga menemukan sejumlah selongsong peluruh di TKP. Selongsong yang ditemukan polisi berjumlah lebih dari satu buah.

    Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pasangan sejoli, Widiangingsih (42) dan Sutriono (56) yang ditemukan tewas di dalam kamar kos di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi, disimpulkan korban Widia yang merupakan seorang janda dibunuh terlebih dahulu dengan cara ditembak di bagian leher oleh korban laki-laki mengggunakan pistol.

    Kemudian kekasih korban, Sutriono bunuh diri dengan cara menembakannya pistol ke lehernya sendiri.

    Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan menyatakan, perkembangan terbaru ditemukan 2 proyektil peluru yang diduga menewaskan dua orang tersebut.

    “Ini singkron dengan hasil autopsi bahwa keduanya meninggal karena luka tembak. Kemungkinan besar korban perempuan ditembak duluan, kemudian yang laki-laki menembakkan diri. Menggunakan senjata api jenis pistol,” ujarnya, Senin (25/10/2021).

    Kapolres memastikan kasus ini tidak ada orang lain atau pihak ketiga. “Korban maupun pelaku meninggal dunia. Dari hasil autopsi keduanya meninggal 24 jam sebelum ditemukan,” pungkasnya.

  • Seorang Pria Tua Ditemukan Tewas Membusuk

    Seorang Pria Tua Ditemukan Tewas Membusuk

    Penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki menggemparkan warga Jorong Lurah Surau Baranjuang, Nagari Kubang Putih, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera, Kamis (21/10).

    Korban diketahui bernama Ifgan (62) tahun kakek yang hidup sebatang kara dalam pondoknya usai bercerai dengan istri.

    “Iya benar, ada penemuan mayat di wilayah hukum kami,” kata Kapolsek Banuhampu AKP Mochammad Rosidi, Kamis (21/10).

    Menurutnya, mayat tersebut ditemukan kakak dan adik korban dalam kondisi sudah membusuk. Kakaknya bernama Asnah dan Niemi serta adiknya Jasuta mendapati korban sudah meninggal didalam pondok tersebut.

    “Keterangan dari saudarinya itu, korban sudah beberapa hari ini tidak kelihatan. Korban selama ini tinggal sendirian karena sudah berpisah dengan istrinya. Istrinya itu sekarang di Jakarta,” ujar Kapolsek.

    Saat ditemukan, kata Rosidi kondisi mayat dalam posisi tertelungkup dan sudah mengeluarkan bau busuk.

    “Sehari-hari korban bekerja sebagai petani di sekitar pondok yang menjadi tempat tinggalnya.

    “Untuk penyebab kematiannya telah kami serahkan ke Polres Agam yang melakukan pemeriksaan dan sudah dikerahkan satu tim Inafis,” pungkasnya.(Kay)