Nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang berasal dari Bojonegoro Jawa Timur, mengaku kehilangan dana Rp 12,5 juta di ATM miliknya.
Nasabah Bank BRI, Aris mengetahui peristiwa yang cukup merugikan dirinya itu ketika dia hendak mengecek saldo rekening pada Senin (22/2/2021).
Nasabah ini kaget saat melihat saldonya hanya bersisa Rp 500.000. Setelah memeriksa mutasi rekening, ada 5 kali penarikan yang terjadi tanpa diketahui.
Pemimpin Wilayah BRI Surabaya Triswahju Herlina usai melakukan investigasi mengungkap, hilangnya saldo nasabah tersebut merupakan bagian dari kejahatan, yakni aksi skimming. Dengan begitu, perseroan juga menjadi korban dari aksi skimming tersebut.
“BRI telah melakukan investigasi dan penelusuran, dan ditemukan bahwa nasabah nasabah tersebut merupakan korban kejahatan skimming,” ujar Triswahju Herlina dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/2/2021).
Namun, pihaknya mengaku telah menyelesaikan keluhan nasabah yang mengalami kehilangan dana pada Rabu sore, (24/2/2021).
Triswahju juga meminta agar masyarakat untuk berhati-hati melakukan transaksi perbankan. Kehati-hatian bisa dilakukan dengan menjaga data-data perbankan pribadi.
“Menjaga kerahasiaan data seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi, dan sebagainya kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI,” jelasnya.
Aris sebelumnya kehilangan saldo rekening Rp 12,5 juta. Setelah dilihat, ada penarikan 5 kali senilai masing-masing Rp 2,5 juta. Empat transaksi penarikan dilakukan sekitar pukul 11.00 -15.00 WIB, dan satu penarikan lagi dilakukan pada pagi hari sebelum dirinya berangkat melapor ke kantor BRI pada Selasa.
Ternyata bukan hanya Aris, ada empat nasabah lainnya yang mengalami hal serupa.
