Mantan istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan tampil bersama bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan pada saat menghadiri acara silaturahmi kebangsaan bersama Komunitas Masyarakat Indonesia Tionghoa (Komit) di kawasan Jakarta Barat, Jumat (15/9/2023) malam.
Veronica Tan hadir pada acara tersebut sendirian sedangkan Anies didampingi oleh istri, Fery Farhati. Anies dan Fery tampak mengucapkan salam kepada Veronica yang sudah berada di ruangan. Mereka duduk bersama dengan Veronica di satu meja.
Anies mengenakan batik cokelat dan duduk bersebelahan dengan Veronica Tan, dengan istrinya, Fery Farhati di antara mereka berdua.
Gubernur DKI Jakarta periode 2018-2022 itu sebelumnya sempat menyalami Veronica Tan yang datang lebih dulu.
Selain Anies, hadir juga mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong.
Sebelumnya, Anies merupakan rival Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017, yang dianggap sebagai Pilkada terpanas di ibu kota.
Veronica Tan pada acara tersebut tampak akrab dengan mantan Gubernur DKI tersebut dan menyampaikan harapannya kepada bakal capres Anies Baswedan terkait Pilpres 2024.
Vero berharap Pilpres 2024 menjadi kompetisi politik yang sehat, di mana tidak ada perpecahan setelah pesta demokrasi lima tahunan itu.
Pihak yang menang dan yang kalah dapat saling mendukung dan memberikan solusi terhadap permasalahan bangsa.
“Bertanding itu seharusnya sehat ya. Jadi bukan berarti jika sudah berlomba, berkompetisi, atau apa ya dianggap musuh, ya enggak dong. Yang paling penting setelah itu adalah bagaimana tetap sama-sama memberikan solusi,” kata Vero.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan mendukung Anies di Pilpres 2024, Vero lebih memilih untuk menimbang program-program yang dicanangkan terlebih dahulu.
“Setiap orang bisa memberikan program. Pak Anies juga sebagai salah satu warga yang dipilih oleh masyarakat dan bisa ada di kompetisi ya. Jadi kita lihat nanti program-program apa yang akan diberikan kepada Indonesia ke depannya. Itulah yang akan dilihat oleh kita semua,” jelas Vero.
Menurut Vero, pemimpin yang memiliki niat untuk mempersatukan Bangsa Indonesia harus dipilih.
“Saya berharap kita memilih para pemimpin berdasarkan kapasitas. Yang paling penting adalah orang yang memiliki tekad untuk mempersatukan bangsa ini,” pungkasnya.
