Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan bahwa meninggalnya satu suku lebih ringan daripada seorang ulama. Pernyataan ini ramai mendapat kecaman dari para Netizen di tanah air, bahkan sempat viral.
Netizen menilai bahwa pernyataan Wapres ma’ruf Amin lebih gila dari pernyataan-pernyataan Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Penilaian itu disampaikan oleh netizen dengan nama akun Miduk17 pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Miduk17 menilai bahwa persepsi Ma’ruf Amin itu salah. Sebab menilai bahwa ulama seolah lebih tinggi dibanding manusia lain.
“Padahal lahir sama-sama telanjang, dikubur sama-sama di tanah. 1 nyawa = 1 nyawa, bukan 1 nyawa > 1 suku. Ini yang bikin pemuka agama seenaknya memfitnah, semua akan tunduk-tunduk,” tulisnya.
Penilaian netizen tersebut kemudian banyak didukung oleh netizen lainnya di kolom komentar. “Ini wapres statement nya lebih gila dari statement HTI dan FPI,” tulis FerryNLangelo.
“Kacau. Ndak jauh dari ayat, mayat, syariah. Kerjanya selama ini ndak jelas apa,” tulis Radh3308.
“Ini namanya mengagungkan diri sendiri. Sampe harus dijaga. Harusnya lebih mementingkan menjaga lisan, pikiran dan perbuatan untuk kedamaian semua umat,” tulis Cintapemuja78y2.
Persepsi yang salah 🤦♂️
Seolah2 Ulama (pemuka agama) itu lebih tinggi dibanding manusia lain
Pdhl lahir sama2 telanjang, dikubur sama2 ditanah
1 nyawa = 1 nyawa, bkn 1 nyawa > 1 suku
Ini yang bikin pemuka agama seenaknya memfitnah, semua akan tunduk2https://t.co/VDozS2HfTq
— Jhon Sitorus (@Miduk17) August 7, 2021
Pernyataan Ma’ruf Amin soal nyawa ulama itu disampaikan dalam acara Peluncuran Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang diselenggarakan secara virtual pada Senin, 2 Agustus 2021.
Awalnya, Ma’ruf mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sudah ada 605 kiai dan ulama ataupun pengasuh pondok pesantren yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
Oleh sebab itu, Wapres meluncurkan Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag).
“Program ini salah satu bentuk penghargaan pemerintah dalam menjaga kesehatan para kiai dan pengasuh pesantren yang telah berjasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Wapres Ma’ruf Amin mengatakan bahwa meninggalnya para kiai dan ulama mempunyai arti yang sangat penting dan krusial bagi kehidupan umat.
Bahkan, ia mengatakan, Rasulullah SAW pun menegaskan bahwa ulama merupakan pewaris para nabi. Oleh karena itu, wafatnya ulama diungkapkan oleh Rasulullah sebagai sebuah musibah yang tak tergantikan dan sebuah kebocoran yang tidak bisa ditambal.
“Wafatnya para kiai dan ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih ringan daripada meninggalnya seorang ulama,” ujar Ma’ruf.