Video Kades Sugihwaras menggelar karaoke yang didampingi oleh dua biduan kini tengah viral di media sosial. Dalam video tersebut ada suguhan beberapa botol minuman beralkohol dan rokok, di salah satu kafe.
Bahkan, di video itu juga memperlihatkan Kades Sugihwaras ini sedang asyik menciumi wanita pemandu lagu di sebuah kafe.
Kades Sugihwaras bernama Siaji ini akhirnya mendapat kecaman dan hujatan dari netizen setelah video tak senonoh itu viral.
Kades Sugihwaras saat dikonfirmasi mengakui bahwa di video yang beredar itu memang dirinya. Atas apa yang ia lakukan, ia lantas meminta maaf ke perangkat desa dan masyarakat setempat.
Meski begitu, Siaji berkata bahwa pihaknya merasa tertipu dan merasa malu. Menurutnya, apa yang dilakukannya di video itu bukan serta merta inisiatifnya.
“Saya tidak ikut mengkonsumsi miras. Sebab punya penyakit liver. Hanya satu gelas untuk penghormatan warga. Tapi, saya minta yang putih saja, Intinya saya malu. Saya bukan orang baik, tapi jangan keterlaluan. Apalagi diketahui pak kiai-kiai. Saya ditipu, katanya mau ke Surabaya ternyata ke situ,” ungkapnya.
Siaji juga menyebut, saat di kafe ini ia tak sendirian, melainkan bersama Bakir dan Joko yang merekam video.
“Sekali lagi ngapunten. Pak Bakir juga sudah minta maaf. Sedangkan Joko yang merekam video ini saya belum ketemu sampai hari ini,” jelasnya.
Bupati Lamongan Buka Suara
Terkait beredarnya video tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi akhirnya buka suara. “Ya, nanti kita akan cek kembali, oleh karena itu akan kita panggil. Itu motifnya apa, bagaimana kejadiannya, mungkin ada penjelasan versi lain dari Pak Kades,” ujar Bupati Yuhronur, Selasa (2/8/2022).
Bupati Yuhronur berkomitmen akan mengusut viral video tersebut. “Kalau itu benar terjadi dan ada hajat yang tidak baik ya pasti kita tindaklanjuti. Namun saat ini kan masih asas praduga tak bersalah,” imbuhnya.
Disinggung kemungkinan pemberian sanksi, Bupati Yuhronur menjawab diplomatis.“Ya kalau memang terbukti salah ya harus disanksi, untuk menjaga kepercayaan publik kepada aparatur Pemerintahan Desa hingga Pemerintah Kabupaten,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Siaji adalah Kepala Desa Sugihwaras yang baru saja menggelar seleksi Perangkat Desa pada beberapa waktu lalu. Seleksi ini menimbulkan polemik dan sempat membuat gaduh desa setempat.
Pasalnya, seleksi ini diduga telah terjadi kongkalikong antara oknum perangkat desa dengan salah satu calon terpilih. Dugaan ini muncul lantaran hasil ujian tiga calon terpilih mendapat nilai 100 atau sempurna.
Kabar lain juga menyebutkan, diduga soal ujian sudah terlebih dahulu dibocorkan kepada calon terpilih yang telah membayar mahar yang diminta dengan nominal hingga ratusan juta.