Sebelumnya disebutkan bahwa ayah Ferdy Sambo merupakan seorang Jenderal polisi bintang tiga, yaitu Mayjen Pieter Sambo, Namun terungkap, ternyata mantan Jenderal yang pernah dicalonkan jadi Kapolri di era Soeharto itu, bukanlah ayah Ferdy Sambo.
Ayah Ferdy Sambo merupakan seorang PNS yang bekerja di Dinas Peternakan Kota Makassar. Namun, gara-gara punya nama belakang ‘Sambo, maka banyak yang salah kaprah bahwa sosok mantan jenderal Pieter Sambo adalah ayah Ferdy Sambo.
Sambo sebenarnya adalah nama marga sebuah suku di Toraja. Dan kebetulan Ferdy Sambo dan Pieter Sambo adalah sama-sama jenderal polisi yang berasal dari Toraja.
Bahwa ayah Ferdy sambo bukanlah Mayjen Pieter Sambo diungkapkan oleh Isdar Yusuf, orang dekat Pieter Sambo.
“Yang saya tahu, dua anak dari almarhum Mayjen Pieter Sambo tak ada yang jadi polisi,” ujar pengacara asal Makassar ini pada, Minggu (24/7/2022) lalu.
Menurut Isdar Yusuf, Pieter Sambo dan Ferdy Sambo sama-sama memiliki nama belakang yang sama: Sambo. Marga besar di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Uniknya, keduanya sama-sama pernah sekolah di Makassar. Juga sama-sama berpangkat jenderal polisi.
Pieter Sambo berpangkat mayor jenderal. Sedangkan Ferdy Sambo berpangkat inspektur jenderal. Istri mereka juga sama-sama berprofesi dokter. Istri Pieter Sambo, dr Lauritha Sambo SpA adalah dokter spesialis anak. Sedangkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi alias Putri adalah dokter gigi.
Isdar Yusuf pernah menulis sosok Pieter Sambo, judul tulisannya “Pieter Sambo yang Kukenal: Mayor Jenderal Polisi Jujur asal Toraja dan Batal Jadi Kapolri”.
Pada tulisannya Isdar menulis bahwa Pieter Sambo pernah menimba ilmu inteljen di KGB Uni Soviet dan Mossad Israel. LB Moerdani juga mengirimnya belajar inteljen di CIA Amerika.
Dia sangat mahir berbahasa Inggris, dan lancar berbahasa Rusia.
Isdar Yusuf mengaku pernah mendengar Pieter Sambo bercerita kepadanya bahwa dia pernah dipromosi sebagai Kapolri. Saat itu Menhankam Pangab adalah LB Moerdani.
Surat pengangkatannya sudah ada di meja kerja Jenderal TNI dan siap meneken surat tugas Sambo sebagai Kapolri.
Tiba-tiba dia mendapat telepon dari Cendana, kediaman Presiden Soeharto. Pak Harto menunjuk Jenderal Mohammad Sanoesi sebagai Kapolri (1986-1991).
Setelah SK Mohomad Sanoesi diterbitkan, LB Moerdani menghubungi Mayjen Pol Pieter Sambo untuk menyampaikan kabar tersebut.
Isdar Yusuf juga menyaksikan, saat Pieter Sambo pensiun, beliau tidak memiliki harta layaknya seorang jenderal. Padahal Pieter Sambo pernah dua kali menjadi kapolda: Kapolda Irian Jaya dan Kapolda Sumatera Utara (1984-1986).
Pieter Sambo pensiun tahun 1991 dari Korps Bhayangkara dengan meninggalkan kehormatan dan pengabdian: satu rumah sederhana dan satu rumah sakit ibu dan anak di Makassar. Namanya RSU Luramay. Berada di Jalan Jusuf Daeng Ngawing, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
RS ini didirikan tahun 1988. Awalnya bernama Rumah Bersalin Luramay. Istri Pieter Sambo, dr Lauritha Sambo SpA, masih menjabat sebagai Direktur RSU Luramay.
Isdar Yusuf juga melihat Pieter Sambo saat pensiun hanya memiliki satu mobil bekas sedan Peugeot 505. Ia hidup sederhana dengan keluarga bahagia, istri seorang dokter anak ditemani dua anak. Anak sulungnya perempuan. Anak keduanya laki-laki.
Dua anaknya tidak ada mengikuti jejak ayahnya di kepolisian.
Pieter Sambo meninggal pada 2015. Ia dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Pieter Sambo merupakan paman dari Ferdy Sambo. Sedangkan ayah Ferdy Sambo sesungguhnya bernama William Sambo.
Sosok ayah ferdy Sambo ini disebut bekerja atau pernah bekerja sebagai PNS di Dinas Peternakan Kota Makassar.
Sumber: Tempo.co/Bangkapos.com