Oknum Polisi Kecanduan Seks dengan Banyak Wanita, Terbongkar Setelah 3 Bulan Menikah

- Advertisement -
Oknum polisi kecanduan seks dan lakukan hubungan dengan sejumlah wanita. Oknum polisi berinisial Bripka HK yang bertugas di Polda Metro Jaya diduga kecanduan seks.

Prilaku Bripka HK akhirnya terbongkar, padahal dia baru tiga bulan menikah seorang wanita cantik berinisial Is.

Tak puas dengan satu wanita Bripka HK yang diduga kecanduan seks ini punya hobi berkencan dengan PSK, bahkan disebut memiliki dua wanita simpanan.

Tak ingin kebejatan suami terus berlangsung, sang istri berinisial IS pun menasihati suaminya. Namun ibu Bhayangkari itu malah mendapatkan kekerasan hingga diusir dari rumah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh HK akan diproses secara pidana dan etik.

Untuk pidana, HK diperiksa terkait KDRT kepada istrinya inisial IS yang mana ditangani oleh Subdit Renakta Polda Metro Jaya.

Menurut IS, Bripka HK sering memesan PSK online sejak usia pernikahan keduanya baru berjalan 3 bulan. Mereka menikah pada 5 April 2020.

“Setelah 3 bulan menikah, rumah tangga keduanya mulai tidak harmonis karena Bripka HK sering memesan perempuan panggilan melalui aplikasi MiChat dan Tantan,” ujar Zulpan.

Zulpan menjelaskan diduga Bripka HK berselingkuh dan memiliki hubungan asmara dengan dua perempuan lainnya.

Dua wanita itu adalah MA, yang diduga pegawai kementerian, dan SN alias Z, yang disebut-sebut anggota ormas.

Kecanduan Seks Berdampak Buruk pada Kesehatan Fisik dan Mental

Kecanduan seks dapat diartikan sebagai kondisi yang membuat seseorang tidak mampu mengendalikan tindakan atau dorongan nafsu seksualnya. Sama halnya dengan kecanduan alkohol atau NAPZA, kecanduan seks yang tidak diobati juga berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.

Kecanduan seks atau maniak seks merupakan salah satu bentuk gangguan perilaku adiksi. Seseorang bisa mengalami kecanduan terhadap banyak hal, misalnya berjudi, berbelanja, bermain game, hingga seks.

Kecanduan seks sering kali disebut sebagai hiperseksual atau gangguan perilaku seksual kompulsif. Kecanduan seks bisa meliputi banyak faktor, mulai dari kebiasaan masturbasi, cybersex melalui video atau telepon, gonta-ganti pasangan, bahkan hingga pemerkosaan maupun penganiayaan saat berhubungan seksual.

Penyebab dan Tanda Kecanduan Seks

Sebenarnya, belum ada faktor yang pasti menyebabkan kecanduan seks terjadi. Namun, diperkirakan ada faktor biologis, psikologis, dan sosial yang berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kecanduan seks dapat muncul akibat pola asuh yang kurang baik semasa kecil. Dalam penelitian lain, ditemukan bahwa sekitar 82 persen pecandu seks pernah menjadi korban pelecehan seksual.

Tak hanya itu, ada juga faktor lain yang dapat meningkatkan risiko munculnya kecanduan seks, misalnya kemudahan akses konten pornografi, serta efek samping dari minuman beralkohol dan penyalahgunaan NAPZA.

Beberapa tanda kecanduan seks yang perlu Anda kenali, di antaranya:

  • Sering berpikiran jorok atau berfantasi seksual.
  • Mudah tersinggung dan berbohong untuk menutupi perilaku aslinya.
  • Memiliki hasrat tinggi untuk melakukan hubungan seksual dengan banyak orang.
  • Tidak mampu mengendalikan perilaku kecanduan seks, bahkan sampai mengganggu aktivitas dan produktivitas kerja sehari-hari.
  • Cenderung menempatkan diri atau orang lain dalam bahaya karena perilaku seksual.
  • Merasa menyesal atau bersalah setelah berhubungan seks.

Penanganan Kecanduan Seks

Tujuan penanganan kecanduan seks atau gangguan perilaku seksual kompulsif adalah untuk membantu pecandu agar dapat mengelola dorongan seksual dengan cara yang tepat, serta mempertahankan aktivitas seksual yang sehat.

Beberapa penanganan kecanduan seks yang bisa dilakukan, antara lain:

Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis psikoterapi yang umum dilakukan untuk mengobati kecanduan seks. Terapi perilaku kognitif ini bertujuan untuk menolong penderita mengenali pola pikirnya sendiri terhadap perilaku seks yang sebelumnya negatif, lalu mengubahnya menjadi positiif.

Selain terapi perilaku kognitif, masih ada jenis psikoterapi lainnya yang dapat membantu menangani kecanduan seks. Jenis terapi akan disesuaikan dengan derajat keparan kecanduan seks oleh psikolog.

Obat-obatan

Penggunaan obat antidepresan juga dinilai dapat membantu menangani kecanduan seks karena efek sampingnya yang dapat menurunkan gairah seksual.

Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) adalah jenis obat antidepresan yang umum digunakan untuk pasien kecanduan seks. Contoh obat golongan SSRI adalah fluoxetine,  paroxetine, dan fluvoxamine.

Kecanduan seks dapat sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Perlu diwaspadai juga bahwa gangguan perilaku ini dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kanker leher rahim dan infeksi menular seksual yang berbahaya, seperti HIV dan hepatitis B. Tidak hanya itu, kecanduan seks juga bisa berakhir dengan jerat kriminal.

Oleh sebab itu, jika Anda merasa memiliki tanda-tanda kecanduan seks yang mulai mengganggu pikiran dan produktivitas Anda, atau mungkin Anda mengenali seseorang yang menderitanya, segera konsultasikan dengan psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA