“Balada Si Roy” Tayang 19 Januari, Kisah Pencarian Jati Diri

- Advertisement -
Balada Si Roy film besutan IDN Pictures  berkisah tentang Roy, murid baru pemberontak yang harus beradaptasi dengan kehidupan barunya di kota pesisir kecil. Perjuangannya di kota kecil membawanya pada perjalanan pencarian jati diri, persahabatan, cinta, dan menunjukkan wajah asli masyarakat Indonesia di tahun 1980-an.

Film “Balada Si Roy” menurut sang Fajar Nugros merupakan surat cinta  untuk anak tercinta, sekaligus untuk generasi Millennial dan Gen Z. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak muda harus berani bersuara, menetapkan pilihan dan bertanggung jawab atas pilihan mereka.

“Saya berharap melalui film ini anak-anak muda dapat melihat bahwa masa remaja saya sama dengan masa remaja mereka kini, dengan segala keseruan khas anak muda. Semoga film ini dapat menginspirasi serta menghibur bagi teman-teman yang menontonnya. Mari kita rayakan masa muda yang seru dengan menonton film “Balada Si Roy,” ujar Fajar Nugros, Head of IDN Pictures & Sutradara Film “Balada Si Roy” di Epicentrum XXI, Selasa (10/1/2023)

Balada Si Roy

Film yang diadaptasi dari novel bersambung tersebut ternyata disebut-sebut memiliki kutukan yang pernah diungkap oleh penulis novelnya, Gol A Gong.

Fajar Nugros menceritakan apa yang dimaksudkan dengan kutukan tersebut dan awa ketertarikannya menggarap film Balada si Roy.

“Kutukan itu istilahnya mas Gong. Tapi sebagai sutradara saya ingin memfilmkan cerita yang pernah saya baca. Saya menawarkan diri dan diminta datang ke rumah. Untuk pertama kali saya ke Serang,” kata Fajar Nugros.

Balada Si Roy

Adapun kutukan yang dimaksudkan adalah lamanya terealisasinya film Balada si Roy ini. Mulai dari persetujuan dari Gol A Gong yang mencapai dua tahun, hingga pandemi yang membuat proses pra-produksi hingga pasca-produksi terganggu jadwalnya.

“Dia (Gol A Gong) setuju baru dua tahun kemudian setelah saya ketemu Winston. Saat mau difilmkan pandemi. Setelah pandemi reda di tahun 2021, kita mau rilis sampai mundur dua kali,” tutur Fajar Nugros.

Gol A Gong mengungkapkan alasan mengapa butuh waktu lama hingga akhirnya ia bersedia novelnya diangkat ke layar lebar. Salah satunya adalah pemilihan Abidzar Al-Ghifari sebagai karakter Roy.

Balada Si Roy

“Waktu disodorkan Bio One (untuk pemeran Roy), saya menolak. Barangkali ini aspek komersial. Buat gue kegantengan dan terlalu glowing, saya anggap ini masih kutukan. Sampai dikirim foto Abidzar. Wah dicabut kutukan. Salah satu faktor saya  menyetujui Abidzar Al-Ghifari memerankan karakter Roy disebabkan kedekatannya dengan almarhum Ustaz Jefri Al Buchori.” terang Gol A Gong.

Film “Balada Si Roy” diadaptasi dari novel karya Gol A Gong yang telah banyak dikenal masyarakat Indonesia dan sudah terjual hingga lebih dari 300.000 eksemplar. Seperti novelnya, film ini juga akan menyajikan kisah dan petualangan Roy yang meliputi berbagai aspek kehidupan yang kompleks, mulai dari pencarian jati diri, persahabatan, dan cinta dengan latar wajah masyarakat Indonesia di tahun 1980-an.

Lebih dalam dari sekedar kisah cinta remaja, “Balada Si Roy” hadir dengan konflik yang kuat, baik konflik personal, keluarga, hingga konflik yang berlatar pada kondisi sosial di era itu.

Balada Si Roy

Reputasi kisah “Balada Si Roy” bisa disebut legendaris, namun banyak hal yang dirasa masih relevan nilainya hingga kini. Hal ini lah yang berusaha dikemas dengan cara yang lebih segar melalui film “Balada Si Roy”.

Film ini menampilkan sejumlah pemain muda maupun senior Tanah Air, di antaranya Abidzar Al Ghifari, Febby Rastanty, Bio One, Zulfa Maharani, Sitha Marino, Jourdy Pranata, Omara Esteghlal, Yusuf Mahardika, Lulu Tobing, Dede Yusuf, Marthino Lio, dan sederet nama pemeran lainnya. (EH).

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA