Infrastruktur kendaraan listrik di Jakarta berhasil diperluas BUMN dalam lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Tak hanya memperluas tetapi juga merubah wajah kota ini menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Peningkatan drastis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebesar 4.567% menjadi cerminan nyata dari keberhasilan tersebut.
Pada tahun 2019, Jakarta hanya memiliki 3 SPKLU yang tersebar di beberapa titik. Namun, hingga Juni 2024, jumlah ini telah meroket menjadi 140 SPKLU, menunjukkan komitmen yang kuat dari PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di ibu kota. Perkembangan ini menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota terdepan dalam inisiatif transisi energi bersih di Indonesia.
“Pertumbuhan signifikan ini bukan hanya soal jumlah SPKLU, tetapi tentang menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik,” kata General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran.
Dengan semakin banyaknya SPKLU, penggunaan kendaraan listrik di Jakarta pun melonjak. Pada 2022, tercatat 9.002 transaksi pengisian daya di SPKLU, dan pada 2023, angka ini melesat menjadi 41.384 transaksi. Hingga pertengahan 2024, jumlah transaksi telah mencapai 47.900, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
“Data transaksi ini menunjukkan perubahan perilaku masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya energi bersih,” lanjut Lasiran.
Total konsumsi listrik untuk pengisian daya kendaraan listrik mencapai 1.926.673 kWh, setara dengan penggunaan listrik rata-rata 400 kWh per bulan bagi lebih dari 4.200 rumah tangga di Jakarta.
“Kami melihat peningkatan infrastruktur ini sebagai langkah strategis dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik dan mengurangi emisi karbon di kota metropolitan ini,” ujar Lasiran.
Pertumbuhan pesat ini tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. PLN UID Jakarta Raya terus memperluas jaringan SPKLU di seluruh penjuru kota, memastikan setiap warga memiliki akses mudah untuk mengisi daya kendaraan listrik mereka.
“Keberhasilan ini hanya bisa dicapai melalui kolaborasi yang erat. Dengan dukungan yang berkelanjutan, kami yakin Jakarta bisa menjadi model bagi kota-kota lain dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan,” tutup Lasiran. (EH).