Film Ambyar Mak Byar ikut memeriahkan Malam pergantian tahun di Kota Solo yang berlangsung luar biasa meriah dengan diselenggarakannya Pesta Rakyat Kota Solo, sebuah perayaan penuh kegembiraan, kebersamaan, dan semangat budaya dan berhasil membawa semangat ambyar di kota Solo Sebagai bagian dari promosi.
Sambutan warga Solo yang begitu hangat menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal tetap menjadi kebanggaan bersama. Sejak petang, warga Solo memadati jalan yang sudah steril dari kendaraan. Jalan utama kota ini berubah menjadi panggung besar untuk merayakan pergantian tahun dengan suasana penuh energi bersama Film Ambyar Mak Byar.
Ketika malam semakin larut, setiap sudut kota hidup oleh alunan musik dan pertunjukan seni. Tidak ada yang bisa menahan diri untuk tidak ikut bernyanyi atau berjoget bersama, menjadikan malam itu begitu istimewa bagi Film Ambyar Mak Byar. Ada 8 titik panggung hiburan yang ambyar di jalan protokol Surakarta di malam tahun baru.
Yang pertama menghadirkan YPAC Percussion membuka malam dengan ritme yang dinamis yang berlokasi di Depan Dinas Sosial Surakarta. Di Panggung kedua, di Depan Loji Gandrung, Orkes Keroncong Jaguar menghadirkan suasana nostalgia dengan irama keroncong yang syahdu. Sementara itu, Bakar Musik memanaskan suasana di Panggung berikutnya yang terletak di Depan Bhatari dengan irama menghentak yang membuat penonton larut dalam euforia.
Di Panggung selanjutnya yang berada di Bundaran Gladag, menghadirkan Heaven Kencana Music dengan alunan musik yang meriah dan memikat hati penonton. Sementara di Panggung lainnya di Balaikota Surakarta, Akusara Art Surakarta menyuguhkan dramatari “Sang Bawor Kusuma” yang menggugah emosi dan membawa pesan mendalam. Di Panggung Simpang Pasar Pon, Komunitas Solo is Solo bersama Ngarsopuro Night Market menyemarakkan malam dengan aksi kreatif dan seni jalanan yang penuh warna. Tidak kalah menarik, Rock in Halte memukau penonton dengan aksi unik mereka di Street Performance (Halte Nonongan).
Sebagai penutup yang memukau, Bakar Musik Band di Taman Balekambang berhasil menciptakan suasana yang penuh kehangatan dengan penampilan mereka yang energik. Ini bukan hanya perayaan tahun baru, tetapi juga perayaan semangat bersama untuk menghadapi tahun yang baru dengan penuh harapan dan masing-masing panggung memiliki slogan penyemangat yang sejalan dengan kisah yang ada di Ambyar Mak Byar.
Slogan-slogan dalam bahasa Jawa itu, tentunya terasa semakin dekat dengan warga Solo. Slogan tersebut di antaranya; “Urip Angel? Jogetin Wae!”, “Tresna Ora Direstu? Perjuangke!”, “Ngancani Nanging Ra Iso Nduweni”, “Wong Cilik Iku Ora Boleh Nyerah”, “Konco Iku Wong Sing Tansah Ana”, “Urip Ambyar, Joget Ojo Bubar” dan “Cuma Aku yang Berhak Menentukan Siapa Cinta dan Apa Citaku. Dudu Orang Lain”. Acara ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan film Ambyar Mak Byar kepada masyarakat Solo.
Film Ambyar Mak Byar ini membawa cerita cinta, perjuangan, dan harmoni campursari, menjanjikan pengalaman yang tak biasa di bioskop. Dengan suasana yang menyerupai konser campursari, film ini menawarkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Happy Asmara, salah satu bintang film ini, mengungkapkan kebahagiaannya melihat sambutan luar biasa dari warga Solo.
“Saya merasa bangga dan terharu melihat bagaimana Solo menerima film ini dengan cinta. Semoga film ini bisa membawa kebahagiaan dan inspirasi untuk semua penonton di seluruh Indonesia,” ujarnya dengan penuh harap.
Bagi masyarakat yang belum sempat merasakan kemeriahan Pesta Rakyat Kota Solo, jangan khawatir! Film Ambyar Mak Byar akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 9 Januari 2025. Film ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga pengalaman unik untuk bernyanyi, berjoget, dan merasakan semangat budaya campursari. Sampai Jumpa di Bioskop! Mari bersama-sama merayakan budaya dan semangat wong cilik melalui film Ambyar Mak Byar.
