Dedi Mulyadi Mundur dari Golkar, Ridwan Kamil: Harus Dihormati

- Advertisement -
Politikus Partai Golkar, Ridwan Kamil, sudah mendengar kabar soal Dedi Mulyadi yang memutuskan untuk mundur dari Golkar. Dia pun menilai keputusan yang diambil oleh Dedi harus dihormati.

“Harus dihormati karena pilihan politik itu adalah pilihan hak individu. Jadi beliau (Dedi Mulyadi) sedang melakukan ekses haknya,” kata Ridwan ketika ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung, pada Kamis (11/5).

Ridwan mengingatkan Dedi supaya cintanya pada Indonesia dan melayani publik tak luntur meskipun sudah berpindah partai. Dia pun mendoakan agar Dedi dapat lebih sukses di mana pun tempatnya bernaung usai hengkang dari Partai Golkar.

“Yang penting tidak luntur cinta kepada ke-Indonesia-an dan tidak luntur cinta kepada pelayanan publik. Saya doakan beliau sukses dan lancar di tempat barunya,” ucap Ridwan, dikutip dari kumparan pada Jumat 12 Mei.

Lebih lanjut, Ridwan mengaku tak pernah bertemu secara langsung dengan Dedi sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri. Kemungkinan, Dedi langsung berkomunikasi ke Ketua Umum Golkar terkait dengan keputusannya tersebut.

“Enggak ada karena enggak ada hubungan, hubungannya beliau anggota ke ketua umumnya, kan enggak perlu lapor ke semua khalayak,” ujar dia.

Sebelumnya, Dedi dikabarkan mundur selaku kader dari Partai Golkar. Kabar tersebut tersiar melalui sebuah surat pengunduran diri yang dibuat langsung oleh Dedi dan dibuat di Jakarta pada tanggal 10 Mei.

Dalam surat tersebut, Dedi Mulyadi meminta mengundurkan diri menjadi Anggota Partai Golkar. Dalam surat pernyataan itu, Dedi juga melengkapi suratnya dengan sejumlah dokumen seperti surat pernyataan pengunduran diri sebagai Anggota DPR RI dan surat pemberhentian sebagai Anggota DPR RI.

Selain itu, ada pula dokumen surat keterangan dari pimpinan DPR RI atau Sekretaris DPR RI bahwa surat pemberhentian selaku Anggota DPR RI sedang diproses. Bagian akhir surat tersebut, terlihat ditandatangani oleh Dedi.

Sementara itu, bagian tanda tangan yang tertera nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, belum ditandatangani atau masih kosong.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA